Minggu petang, pukul 7 lewat 42 menit. Moriyama duduk di depan jendela dengan seutas senyum penuh harapan. Hujan lebat penuh petir tak memutuskan semangatnya untuk menikmati rintikan air tanda rahmat dari Tuhan.
Dengan penuh kekhidmatan, Moriyama menelungkupkan tangannya dan mulai berdoa;
"Ya Tuhan, berikanlah bumi ini keberkatan karena nikmatmu." Alis Moriyama mulai berkerut, tanda keseriusan memuncak di detik ia merapalkan doanya. "Terus juga, tolong ya Tuhan, sekolahan besok banjir aja. Besok ada ulangan Sains sehari-hari."
Kemudian memasang boneka teru teru bozu terbalik pun menjadi rutinitas Moriyama setiap satu jam sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Besok Senin [✓]
FanfictionTentang mereka dan semangat 'mau-gak mau'-nya untuk menghadapi ujian akhir tahun. "Kita bakal ngelakuin apa aja buat dapet nilai bagus! Iya nggak bro?" "Gak. Lebay lo." "..." || abal || receh || humor gagal bertebaran || no pair || setting suka suka...