Part.21 Always Mine

23.1K 994 14
                                    

"Jack, besok malam aku ingin ke teater menonton opera. Temani aku ya." Victoria merangkul leher suaminya dari belakang di saat pria itu sedang duduk santai membuka laptop nya dan menonton tayangan bursa saham terkini.

"Shit! Dia kalah. Victoria tolong diam sebentar. Kau mengganggu konsentrasiku." Jack merenggangkan tangan Victoria yang menempel ketat di leher nya. "Kau bilang sesuatu tadi?"

"Aku bilang aku ingin menonton opera, Jack." Victoria menjawab kesal. Dia mundur beberapa langkah ke belakang.

"Aku tidak bisa, Victoria. Besok malam ada pertemuan dengan beberapa pebisnis di New England. Besok pagi aku harus berangkat kesana. Kau bisa pergi dengan temanmu yang lain, Oke." Jack berkata tanpa memandang wajah istrinya. "Pergilah tidur, sudah malam."

Victoria berjalan ke tempat tidur dengan kecewa. Ponsel nya bergetar, sebuah pemberitahuan pesan masuk di layar ponsel nya. James Hambert.

Aku punya dua tiket opera besok malam. Kau mau menemani aku? Aku yakin suamimu menolak mu mentah mentah. Dia bukan tipe pengunjung opera bukan.

Senyum Victoria mengembang lebar. Aku sangat senang mendengarnya, James. Ketemuan di teater jam 7 malam. Victoria mengirimkan pesan nya kepada James. Victoria melirik Jack, suaminya masih sibuk menatap layar laptop nya. Victoria memejamkan matanya. Namun dia kesulitan untuk terlelap. Berulang kali dia tertidur dan terbangun. Ketika malam sudah sangat larut, dia tidak melihat Jack di dalam kamar atau bahkan tidur satu ranjang bersama nya. Tingkah laku Jack sangat sulit dipahami Victoria. Jack bukanlah tipikal suami yang bisa berbagi cerita kebahagiaan ataupun cerita duka. Jack berbicara seperlunya, mereka jarang mengobrol berdua apalagi sengaja menghabiskan waktu bersama.

Akhirnya Victoria lelah dan tertidur. Tak lama kemudian Jack membuka pintu kamar dan melihat Victoria telah tertidur di tempat tidur mereka. Victoria selalu lupa mengenakan selimutnya, Jack yang setiap malam memastikan tubuh istrinya agar tetap hangat. Jack naik ke tempat tidur dan berbaring di samping Victoria. Suara ponsel Victoria bergetar dan Jack penasaran siapa yang menghubungi istrinya di larut malam seperti ini. Jack duduk dan membuka sebuah pesan masuk dan tersentak membaca isinya.

'Aku baru saja keluar dari kamar operasi. Pembedahan yang sulit, tapi tidak serumit membongkar hatimu Victoria.'

Tangannya tanpa sadar mencengkram ponsel itu hingga hampir remuk jika saja dia tidak cepat mengendalikan emosi nya. Beraninya James Hambert!

Jack memandangi wajah istrinya. Victoria tidur dengan bibir yang tersenyum. Keparat itu bahkan mengisi mimpi Victoria. Sialan!

Jack teringat akan perkataan Victoria tadi malam, ketika wanita itu bergelayut di lehernya. Namun dia malah mengabaikan istrinya, dan membiarkan wanita itu mencari orang lain sebagai pengganti dirinya.
Jiwanya akan terbakar di neraka jika kali ini dia membuat Victoria meninggalkannya lagi.

****************

"Jack......." Victoria bangun tidur dan terkejut ketika melihat ponsel nya tidak bisa diaktifkan. Seingatnya baterai ponsel nya dalam keadaan yang sangat prima. Jack yang baru kelar mandi tampak tidak perduli dengan kekhawatiran istrinya.

"Jack, coba periksa ponselku. Padahal aku sudah charge penuh kemarin sore tapi mengapa pagi ini tidak bisa hidup. Seingatku semalam masih baik baik saja." Victoria menarik tangan suaminya dan meletakkan ponsel miliknya di genggaman Jack.

Jack melayangkan tatapan dingin ke arah Victoria. Jack telah merusak sistem hardware nya semalam, itulah yang menyebabkan ponsel itu mati total. "Seberapa penting ponsel itu bagimu, Victoria? Apa kau menyimpan rahasia di dalam nya?"

The Pursuit of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang