Br(ok)en - 14

534 21 0
                                    

"Ren,sungainya masih jauh apa? Gue pegel banget ih"ucap Alyssa dengan nafas tersenggal .

Ya, saat ini Alyssa dan teman-temannya berjalan ke arah sungai yang tadi dibilang Reno , tetapi sudah jauh berjalan , mereka belum sampai-sampai. Yang cewek sudah pada kelelahan , mereka memilih untuk duduk daripada harus berjalan terus.

"Tau lo Ren, jauh amat kayanya tuh sungai"ucap Varla sinis

"Yee, kaliannya aja yang lama jalannya. Ayo cepet,dikit lagi sampe kok"ucap Reno

"Daritadi ngomongnya dikit lagi sampe mulu! Tau nya gak sampe-sampe tuh"ucap Alyssa galak . Matanya menatap Reno dengan tatapan galak.

Reno bukannya takut mendapat tatapan seperti itu, tetapi dia malah terkekeh . Ia pun jongkok di hadapan Alyssa . Alyssa mengernyit heran ,"lo ngapain jongkok? Pengen buang air besar? Jangan disini!! Bauu!!"

Reno menarik tangan Alyssa asal , karena belum siap jadi Alyssa jatuh menubruk Punggung Reno ,"bego!Ngapain narik-narik sih?"

Reno mendengus,"buruan naik! Kita harus jalan lagi! Lo mau gua gendong gak sih?!"

Alyssa tertawa,"ohh mau lahh"

Dengan cepat Alyssa naik ke punggung Reno , ia melingkarkan kedua kakinya di pinggang Reno . Lalu , kedua insan itu berjalan mendahului teman-temannya yang masih beristirahat . Perlahan satu persatu teman-temannya mengikuti dibelakang , begitu juga dengan Fiqi yang merasa panas melihat Alyssa digendong oleh Reno . Sisil? Ia menghentak-hentakkan kakinya kesal .

Setelah melewati jalan bebatuan yang cukup lama, akhirnya mereka semua sampai di sungai yang dimaksud oleh Reno . Sungai itu lumayan besar, ada air terjun di ujung . Di sekitar sungai juga terdapat bebatuan yang licin . Air nya masih jernih sekali , dan juga dingin .

Alyssa turun dari gendongan Reno , tetapi ia malah menginjak batu yang ada lumutnya , alhasil ia terpeleset , cepat-cepat ia memejamkan matanya karena takut , tetapi ia merasakan tubuhnya di sangga oleh tangan seseorang . Perlahan ia membuka matanya dan melihat orang yang menolongnya . Reno? Bukan! . Yang menolong Alyssa adalah FIQI.

Fiqi dan Alyssa bertatap-tatap an cukup lama hingga Reno berdeham membuat keduanya gugup .

"kamu gak apa-apa Sa?"ucap Reno sambil matanya menatap tajam Fiqi yang berada di belakang Alyssa .

Alyssa menggeleng kaku , ia berusaha menetralkan detak jantung nya yang tadi berdegup dengan kencang saat bertatapan dengan Fiqi . Gimana gue mau lupain dia kalo tadi aja tatap-tatapan?,batinnya .

Fiqi mengusap rambutnya kasar , gue kenapa deg-degan gini sih pas tatap-tatapan sama si Alyssa?!,pikirnya .

Tanpa disadari Fiqi dan Alyssa , Reno menyadari satu hal , bahwa keduanya saling menyukai . Terlihat dari cara mereka bertatap-tatapan tadi . Apa iya gue harus relain Alyssa?,batinnya .

•••
Alyssa baru saja selesai mandi , ia mengusap-usap rambut panjangnya yang basah menggunakan handuk . Setelah dari sungai tadi, Reno kebanyakan diam , biasanya ia sangat jahil , tetapi tadi ia kebanyakan melamun .

"Yang lain pada kemana,Var?"tanya Alyssa sambil menyalakan hairdryer

Varla mengalihkan pandangannya dari novel yang ia pegang , ia menatap Alyssa yang sedang mengeringkan rambutnya,"lagi pada makan noh di luar "

"Lo kok gak ikut makan?"

Varla menaruh pembatas novel lalu menutup novel tersebut, ia mengubah posisi duduk nya menjadi telungkup,"gue nungguin lo . Oh iya tadi gimana ? Lo seneng kann ditolongin sama bebep lo? Mana pake tatap-tatapan gitu lagi"

BrokenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang