Br(ok)en - 16

710 28 9
                                    

Maaf typo bertebaran dimana-manaa☺️☺️






•••

Varla menaiki satu persatu anak tangga sambil membawa makanan cemilan di tangan kanannya , matanya mengarah kepada sosok laki-laki yang sedang menyender pada tembok dengan kepala menunduk . Varla perlahan mendekati orang itu dan memegang bahu nya . Laki-laki itu mengadahkan kepalanya dan menatap nanar Varla .

Varla melebarkan matanya melihat Laki-laki itu adalah Reno dengan mata yang berkaca-kaca,"Ren, lo kenapa?"

Terdengar hembusan nafas dari cowok dihadapannya membuat Varla merasa kasihan . Reno berusaha menampilkan senyumnya ke Varla,"gue kayaknya harus relain Alyssa deh , Var"

"Mm..m..maksud lo?"

Reno mengalihkan pandangannya ke atas,"di dalem kamar, gue liat Fiqi ketawa bareng , dan juga tangannya Fiqi nyubit pipi Alyssa . Jujur , gue sakit hati , tapi gue gak boleh egois . Gue relain dia sama Fiqi asal dia bahagia ."

Varla menatap Reno iba ,"Ren..lo serius ??"

Reno mengangguk perlahan lalu ia menegakkan badannya dan menatap Varla ,"boleh gue peluk lo? Gue butuh banget semangat dari sahabat gue yaitu lo"

Varla tersenyum seiringan dengan kedua tangan Reno yang langsung merengkuh badan mungil milik Varla .

"Gue sayang banget sama dia , Var ."sambung Reno

Varla mengangguk mengerti , tangannya menepuk-nepuk punggung Reno berusaha membangkitkan semangat yang ada di diri Reno . Ia sangat tau , Reno itu orang baik , ia rela mengorbankan apapun demi orang yang dia sayang . Reno itu orang nya gak tegaan, dia tidak perduli hatinya tersakiti , asal orang yang ia sayang bahagia .

Perlahan Reno melepas pelukannya dan mengusap wajahnya kasar .

"Gue mau ngasih tau sesuatu sama lo,Ren"ucap Varla pelan .

Reno menatap Varla dengan tatapan heran,"ngasih tau apa? Sok misterius lo"

Varla tersenyum tipis,"ngomongnya jangan disini. Mending kita ke halaman belakang vila . Mumpung anak-anak yang lain belum balik dari olahraga"

"Tentang apa?"

Varla menarik nafasnya lalu ia hembuskan pelan-pelan,"Alyssa."

Varla melihat Reno hanya menganggukkan kepalanya pasrah , dan itu membuat Varla tak tega . Tapi walau bagaimanapun ia harus tahu tentang ini , agar Alyssa dan Reno bisa mencari kebahagiaannya masing-masing . Kalau jodoh juga gak akan kemana , pasti ketemu lagi .

Varla berjalan mendahulukan Reno dibelakangnya yang sedang menyiapkan hatinya , kemungkinan-kemungkinan yang bakal terjadi , ia harus siap . Walaupun itu harus merelakan Alyssa .

Varla dan Reno berjalan menuruni satu persatu anak tangga , hingga mereka bertemu Aldev yang sedang menonton televisi dengan kaki dinaikkan ke atas sofa .

Varla yang melihat itu pun mendelik ,"heh! Ini bukan rumah lo! Turunin kaki lo"

Aldev yang sedang asyik menonton pun mendengus merasa terganggu,"berisik banget sih lo"matanya beralih kepada cemilan yang berada di tangan Varla, ia pun tersenyum manis"Var, boleh tuh cemilannya"

Varla mendengus kesal,"dasar rakus! Nih!"ucapnya sembari melempar bungkus cemilan yang langsung ditangkap oleh Aldev .

"Thank you sayang!!"ucap Aldev

Varla tidak memperdulikan perkataan Aldev , ia pergi berlalu meninggalkan Reno dan Aldev .

"Dev, gue pinjem dulu ya bebep lo"ucap Reno disertai kekehan kecil

Aldev mengangguk,"yoi! Doain aja gue sama dia cepet jadian"

Reno hanya terkekeh lalu berjalan menyusul Varla yang sudah berjalan mendahuluinya .

Reno menghampiri Varla yang sedang duduk di bangku halaman belakang vila Sisil lalu duduk disanpingnya .

"Mau ngasih tau apa , Var?"ucap Reno sambil menyandarkan punggungnya pada bangku .

Varla merogoh saku celananya dan mengambil handphone miliknya lalu memberikan kepada Reno ,"dengerin ini dengan jelas ya"

Perlahan Reno mengangguk lalu mendengarkan suara di handphone Varla .

*

"lo udah lupain Fiqi?"

"gimana mau lupain? Tadi aja gue tatap-tatapan sama dia"

"Terus lo udah ada rasa sayang ke Reno?"

"Ada , tapi hanya sebagai sahabat , Var"

"Sa? Reno itu punya hati juga . Kalo lo gak sayang, putusin"

"kan lo yang suruh gue terima dia,Var! Lupa lo?"

"ya gue kira lo bakal sayang sama dia sebagai pacar , dan lo bisa melupakan Fiqi"

"terus? Gue harus gimana? Perasaan juga gak bisa dipaksain , Var! Palingan juga Reno cinta monyet doang ke gue! Lagian kenapa sih lo nanya-nanya gitu?"

"Gak apa-apa, gue nanya doang."

*

Nafas Reno tercekat , ia benar-benar tidak menyangka . Ternyata Alyssa menerima dirinya karena usulan dari Varla , sahabatnya sendiri . Jadi selama ini ia hanya dijadikan pelampiasan dan bahan untuk move on .

Varla menatap gugup Reno ,"Ren , gue tau gue salah . Gue yang nyuruh Alyssa buat nerima lo . Gue kira dia--"

"Lo nyuruh dia nerima gue tapi dia sayangnya sama Fiqi?lo lebih jahat dari penjahat , Var. Oke , lo gak usah lah mentingin gue , tapi liat Alyssa , Alyssa itu sahabat lo ."potong Reno

"Gue gak bermaksud buat nyakitin dia , tapi gue pengen dia bisa lupain Fiqi , Ren . Gue kira lo bisa bikin dia lupa sama Fiqi"

Reno menghela nafas nya pelan,"gue gak bisa Var, biarin dia sama Fiqi ."

"Tapi , lihat perkembangannya gimana. Mungkin aja Alyssa bisa lupain Fiqi"

Reno memejamkan matanya sebentar,"iya , gue setuju sama lo"

"Hmm.. gue minta maaf ya Ren ."

Reno mengangguk pelan , ia menyerahkan kembali handphone Varla . Lalu ia berjalan meninggalkan Varla dengan rasa bersalahnya .

Part ini khusus Reno dan Varla yaa!! Gimana? Maaf ya ngebosenin😩 jangan lupa untuk vote& comment nyq

BrokenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang