DIBAWAH NAUNGAN BINTANG

12 4 0
                                    

Tok..tok..tok..

"Eh Johan,Tiana sama Isel udah dateng. Masuk yuk, Tio,Vina dan Vano udah nungguin di dalam" ujar Lina pada tamunya.

Benar saja, tawaran makan malam yang diberikan kedua orangtua Vano langsung disetujui oleh orangtua Isel. Dengan alasan klasik, ingin lebih mengenal keluarga masing-masing.
Namun ini menjadi pertanda baik bagi Isel dan Vano.

Sekarang, kedua keluarga ini tengah menikmati masakan Lina bersama bik Sumi, asisten rumah tangga di rumah Vano.

"Isel, Vano, kalian gimana ceritanya kok bisa jadian sih?" tanya Lina kepada kedua anak tersebut.

Isel pun dengan antusias menceritakannya, hingga sang bunda berkomentar, "Padahal Isel ini cuek banget sama yang namanya cowok waktu di Jogja. Eh taunya pindah kesini belum lama langsung dapat pacar"

Lina pun menanggapi, "Oh ya? Wah sama ya kayak Vano. Isel ini cewek pertama loh yang pacaran sama Vano. Biasanya Vano pacarannya sama buku dan game terus. Tante sampai suka bingung ngeliatnya"

Akibat percakapan kedua orangtua mereka, kini mereka saling bertatapan dan melemparkan senyuman.

Seusai makan, Vano mengajak Isel ke halaman belakangnya untuk sekedar mengobrol, selagi orangtua mereka berbinang di ruang tamu.

"Van yang tadi mama kamu bilang itu beneran? Kamu belum pernah pacaran?" tanya Isel sembari menatap bintang-bintang.

"Iya bener. Eh tadi lo bilang apa? Kamu? Oh sekarang pengennya pake aku-kamu nih?" goda Vano menatap Isel.

"Van apaansih! Jangan mulai gombal deh. Eh btw besok hari apa ya?" tanya Isel.

"Ya hari minggu. Emang kenapa?" jawab Vano sembari melipat kedua tangannya.

"Ohiya minggu ya. Yaudah deh, gue pulang ya. Badan gue ga enak nih" jawab Isel yang kini telah berdiri dari posisi duduknya.

Spontan, Vano langsung menarik tangan Isel, "Kamu sakit? Pake jaket aku ya pulangnya? Apa mau istirahat disini aja?"

Isel hanya menggelengkan kepala dan segera menuju ke tempat orangtuanya.

Tak berapa lama, akhirnya Isel,Johan dan Tiana kembali ke kediaman mereka.

Vano pun berganti baju dan kini ia bersantai bersama keluarganya.

"Van, tadi Isel kok kayak nahan nangis gitu ya? Kalian berantem?" ujar Lina kepada putranya.

"Nggak kok, dia cuma ga enak badang katanya"  jawab Vano.

"Ohiya bang, besok abang pasti ngedate ya sama Kak Isel?" tanya Vina sambil mengunyah brownies buatan Lina.

Vano pun langsung menoleh dan memasang muka bingungnya, "Ngedate? Ga kok kita besok ga ada janji ngedate. Emang kenapa dek?"

Vina pun melongo mendengar jawaban abangnya itu, "Hah yakali? Masa pacarnya ulangtahun ga ngedate. Ah abang ga romantis jadi pacar!" ketus adiknya.

"Isel ulangtahun? Jangan ngarang deh, dia aja ngga ngomong apa-apa sama abang"

"Ngapain Vina bohong? Orang waktu itu pas Vina ke salon bundanya Kak Isel, di mobilnya ada boneka yang ada tanggal ulangtahun Kak Isel" jawab adiknya.

Vano menepuk jidatnya, "Pantesan...."

"Kenapa Van?" kini Tio bersuara.

"Itu tadi Isel nanya besok hari apa. Terus pas Vano jawab aja hari Minggu. Eh Isel malah bilang dia ga enak badan dan akhirnya pulang" jelas Vano.

"Itu tandanya dia kecewa atau ngambek sama kamu. Duh anak papa baru pernah pacaran sih, jadi katrok gini deh" ujar Tio.

Lina pun tidak dapat menahan tawanya, "Lah kayak papa dulu romantis aja? Orang cuma makan pecel lele di angkringan aja gaya"

"Ya kan ditemani jutaan bintang ma. Kalo makan pecel lele sama pacar itu rasanya kayak makan steak. Ya kan ma?" jawab Tio,

Dan kini mendadak kepala Vano terasa pusing. Ia merasa sangat tidak enak pada Isel. Namun apa boleh buat? Nasi sudah menjadi bubur.

Sebagai gantinya, besok ia akan memberi kejutan terindah pada Isel sekaligus sebagai peresmian hari jadian mereka. Tapi Vano bingung harus membuat surprise seperti apa.. Akhirnya ia memutuskan untuk menelpon ketiga sahabatnya, Arta, Boby dan Junio.

Terutama Arta, raja gombal yang sangat menyukai Monic.

••••••••••

Di sisi lain, Isel tengah duduk di sofa kamarnya, sembari termenung.

Masa dia ga tau sih ulangtahun gue? Apa dia pura-pura ga tau? Yaampun Vano... Gemes gue sama lo! batin Isel.

Tiba-tiba, muncul Tiana yang sudah memakai pakaian tidurnya, "Sayang? Kok belum tidur?" ujarnya.

Isel pun menepuk sofa disebelahnya, "Bun, sini deh aku mau curhat"

Tiana pun langsung duduk, "Curhat apa nak? Tumben kamu"

"Vano masa ga inget ulangtahun aku sih bun? Padahal aku kan pacarnya, kenapasih dia ga peka? Aku udah kodein dia, aku bilang 'besok hari apa?' eh dia nyebelin banget, dia malah bilang 'hari minggu' yaudah aku alesan aja kalo aku ga enak badan dan pengen pulang" curhat Isel panjang lebar.

"Sayang, anak bunda, Vano itu baru jadian sama kamu. Dan setau bunda, Vano juga orangnya rada cuek. Kamu kan dengar sendiri tadi Tante Lina bilang apa. Udah yah sekarang tidur aja, masa yang mau ulangtahun malah galau" ucap Tiana sembari mengelus puncak kepala Isel dengan lembut.

Isel pun memeluk dan mencium Tiana, "Iyadeh aku tidur aja. Goodnight bunda"

"Goodnight juga Isel sayang"

V A N OTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang