Tepat saat bel berbunyi, Isel baru saja sampai di sekolahnya. Isel pun langsung bergegas menuju ke dalam kelasnya.
Namun saat di tangga menuju kelas, Isel mendapat beberapa bunga mawar putih dari temannya.
Hingga saat tiba di kelas, di bangkunya sudah terdapat 2 mawar putih dan 1 surat. Isel pun segera membukanya,
Temui aku di Cafe Victoria pukul 17.00
-DPada hari itu, Vano memang tidak masuk sekolah. Dan Isel berpikiran bahwa Vano kini sedang menghindarinya.
Hari itu, pikiran Isel tidak tenang. Namun saat ia melihat Arta,Boby dan Junio, ia langsung menanyakan soal Vano, "Ta, Vano kemana?" tanyanya.
Arta pun hanya mengedikkan bahunya. Begitu pula dengan Boby dan Junio.
Aneh batin Isel.
Saat jam istirahat, seperti biasanya, Isel menempati meja kedua di kantin bersama 3 sahabatnya.
"Lemes banget sih yang ulangtahun" ujar Susan sambil menyenggol lengan Isel.
Hari itu pun dilewati Isel dengan pikiran yang dipenuhi dengan nama Vano.
Pukul 17.00 Isel memarkirkan mobilnya dan segera memasuki Cafe Victoria. Suasana disana terlihat biasa saja, namun ada seorang pelayan yang memberitahunya untuk duduk di meja nomor 14 dan Isel pun segera menempatinya.
Baru saja Isel duduk, tiba-tiba ada pelayan yang mengantarkan beberapa makanan dan sebuah surat untuknya. Namun pelayan itu berkata bahwa Isel boleh membuka surat itu sesaat setelah makanannya habis.
20 menit berlalu, Isel masih menunggu kehadiran Vano. Ia jadi terpikir bahwa mungkin saja Vano hanya ingin mengerjainya? Tapi perasaan itu segera ia tepis jauh-jauh dari otaknya.
Isel duduk tepat di depan panggung Cafe Victoria, dan seketika lampu panggung itu menyala.
"Halo selamat malam semuanya, saya Gilbert, pembawa acara malam ini. Hari ini kita akan kedatangan seseorang yang sangat amat dinanti oleh perempuan di meja nomor 14 yang mengenakan baju hijau" ujar pembawa acara itu.
Tak berselang lama, muncullah Vano dengan membawa gitar di tangannya. Vano pun menatapnya dengan penuh cinta.
"Malam semua. Saya Devano, dan malam ini saya akan menyanyikan sebuah lagu untuk kekasih hati saya, Ilena Selma. Kebetulan hari ini adalah hari kelahirannya, jadi saya harap dia akan menyukainya" jelas Vano.
Alun sebuah simfoni
Kata hati disadari
Merasuk sukma kalbuku
Dalam hati ada satuManis lembut bisikanmu
Merdu lirih suaramu
Bagai pelita hidupkuBerkilauan bintang malam
Semilir angin pun sejuk
Seakan hidup mendatang
Dapat kutempuh denganmuBerpadunya dua insan
Simfoni dan keindahan
Melahirkan kedamaian
Melahirkan kedamaianSyair dan melodi
Kau bagai aroma penghapus pilu
Gelora di hati
Bak mentari kau sejukkan hatiku
KAMU SEDANG MEMBACA
V A N O
Roman pour AdolescentsPelangi tak selalu bermakna indah. Angin tak selalu membawa kedamaian. Namun dirimu, melukiskan keindahan dan membuat kedamaian. Didekatmu aku bahagia, Iselku.