Prolog

3.6K 130 0
                                    

Suara berat dan indah melantunkan lagu Justin Bieber berjudul love yourself membuat Prilly gadis bertubuh mungil yang memiliki mata indah itu menatap lurus ke depan—tepatnya di atas panggung— di sana ada seorang pria yang mengenakan kacamata serta kemeja kotak-kotak berwarna hitam sedang bernyanyi sembari memainkan gitarnya. Suaranya yang merdu mampu membuat Prilly tenang, ia menyikut pinggang gadis yang memiliki wajah serupa dengannya. Ternyata sedari tadi, Prilla—saudara kembarnya— terus menatap ke panggung dengan senyum yang tak bisa disembunyikan.

"ck, apaan sih Prill?" decak Prilla sebal.

"itu siapa La?" tanya Prilly.

"teman sekelas gue, namanya Ali. Cowok cupu multitalen."

Prilly tersenyum. Menurutnya, pria itu berbeda.

Prilly bergumam pelan agar tak terdengar oleh Prilla, "ganteng," ia tersenyum.
Entah apa yang ia rasakan saat melihat Ali, ada yang berbeda. Ia merasakan debaran di dadanya.

"eh, lo ngapain nanya sama gue?. Atau jangan-jangan lo mau bully Ali?." Tuduh Prilla.

Prilly memutar bola matanya. Tak ingin dituduh yang aneh-aneh sama saudara kembarnya, Prilly berlalu. Ia meninggalkan Prilla yang masih saja tersenyum. Tujuannya saat ini adalah backstage, mencari kedua sahabatnya yang malam ini juga tampil di acara promnight tahun ini.

Langkah kakinya berhenti tepat di tangga menaiki panggung. Ia menginjakkan kakinya di anak tangga hingga di anak tangga terakhir, Prilly dapat melihat pria yang tadi ia tanyakan namanya pada Prilla.

"dari samping aja ganteng apalagi dari depan," gumam Prilly sambil menggigit jari-jarinya gemas.

Tepukan di pundaknya membuat Prilly hampir saja jatuh kalau saja tak berpegang pada pegangan tangga, ia membalikkan badannya menatap tajam orang yang menepuk pundaknya. Orang itu menatap Prilly takut bernama Dewi, salah satu siswi SMA Taruna Negara yang pernah Prilly bully.

"apa?!," tanya Prilly garang.

"eh, nggg...nggak kok, gue kira tadi siapa." ujarnya takut pada Prilly.

"kalau gue jatuh, lo mau tanggung jawab?." Dewi menggeleng sebagai jawaban dari pertanyaan Prilly.

Karena tak ingin mencari masalah dengan Prilly, ia segera turun takutnya nanti Prilly malah membullynya karena sudah membuat Prilly kaget. Ketika Dewi turun, Prilly merasakan ada seseorang di belakangnya, iapun menoleh dan mendapatkan Ali—pria tadi ia tanyakan namanya pada Prilla— kakinya gemetar merasa gugup saat mata hitam legam milik Ali menatapnya.

"maaf aku mau lewat, boleh?" tanya Ali takut-takut. Pasalnya ia tahu yang di hadapannya saat ini adalah Prilly Andara, seorang gadis penguasa di sekolah mereka yang sesuka hatinya membully orang. Siapa yang tak kenal Prilly? Satu sekolahpun tahu Prilly itu siapa.

Lidah Prilly rasanya kelu tak bisa berkata apa-apa, ia hanya bisa mengangguk tanpa bisa menjawab ataupun menyahuti pertanyaan Ali. Saat Ali lewat di depannya, Prilly merasakan jantungnya berdegup dua kali lebih cepat. Cinta pandangan pertama

Si Cupu Pujaan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang