Part 6

1.2K 63 2
                                        

Sekali lagi, cerita aku ini banyak typonya jadi jangan protes😁😁

***
Kabar burung memang cepat menyebar, sudah hampir seminggu ini Ali dan Prilly menjalin persahabatan, ada yang suka jika Prilly sudah tak membully lagi dan berteman dengan Ali, dan ada juga yang tak suka Prilly berteman dengan Ali. Prillypun sudah sangat jarang ersama kedua sahabatnya, karena mereka disibukkan dengan kesibukkan masing-masing. Caca yang sibuk dengan pacar barunya, Tammy yang sibuk dengan organisasi yang ia ikuti, dan Prilly sendiri juga sibuk dengan Ali. Sibuk membuat sebuah cerita-cerita pendek.

Jam istirahat kali ini digunakan Ali dan Prilly berdua di taman sekolah, Ali sibuk membaca novel sedangkan Prilly sibuk memperhatikan Ali yang terlihat serius membaca novel. Merasa diperhatika, Alipun menoleh dan mendapatkan Prilly sedang menatapnya sambil tersenyum hangat padanya.
Ali mengangkat sebelah alisnya, "kenapa Prill?," tanya Ali.
Fd
"gak papa Li, kayaknya lo suka banget ya baca novel?," Ali terkekeh pelan.

"iya, aku suka... banget baca novel, apalagi novel horor. Biasa ya kalau saat aku baca novel terus Ibu tiba-tiba suruh aku, aku jadi marah sendiri terganggu." jawab Ali. "kamu juga suka baca novel?" imbuhnya
Prilly menggelengkan kepalanya, "gak terlalu suka sih."

"kok kamu sama Prilla beda ya?," Prilly mengernyitkan dahinya bingung.

"maksudnya? Beda apanya?" tanya Prilly.

"iya beda, Prilla suka baca novel sedangkan kamu gak suka. Prilla orangnya pemalu sedangkan kamu enggak, Prilla orangnya jaim tapi kamu enggak jaim sama sekali. Padahal kalian berdua kembar loh, tapi kenapa sifatnya beda ya?,"

"Ali, kita cuma mau jalani sesuai dengan apa yang kita suka kok." Ali manggut-manggut.

"berarti kalau kamu suka ngebully pasti kamu ngebully orang?"

Prilly menundukkan kepalanya malu, "Ali jangan bahas itu lagi deh, gue malu soalnya."

Ali tergelak mendengar perkataan Prilly.

"iya maaf,"

Suasana kembali hening, Ali kini melanjutkan membaca novelnya dan Prilly memainkan ponselnya sesekali juga ia melirik Ali dengan ekor matanya. Senyum tak pernah luntur di bibir tipis milik Prilly. Rasanya sangat bahagia ketika bisa dekat dengan pujaan hati.

"emm... Prilly" panggil Ali.

"hmm...." Gumam Prilly.

"aku boleh minta tolong gak?," Prilly mengangkat sebelah alisnya lalu menganggukkan kepalanya.

"minta tolong apa?"

"tolong bantu aku merubah penampilanku," kedua sudut bibir Prilly terangkat hingga berbentu sebuah senyum.

"boleh, nanti gue bantu deh. Ya udah, besok pulang sekolah lo ikut gue. Kita berdua pergi di suatu tempat untuk ngerubah penampilan lo."

Ali pun ikut tersenyum ketika mendengar balasan Prilly.

***
Prilla menatap Ali dan Prilly dari kejauhan, ia melihat semua apa yang mereka lakukan. Ia melihat Prilly yang melirik Ali diam-diam, mereka mengobrol bersama, dan tertawa bersama. Sakit hati yang kesekian kalinya, apakah ia tak bisa merasakan cinta dari seseorang yang ia cintai?.

Prilla memejamkan matanya kuat-kuat, air matanya pun juga sudah turun. Tiba-tiba seseorang datang di sampingnya, menyenggol pelan bahunya. Karena seseorang itu menyenggol bahunya, Prilla pun membuka matanya dan menoleh ke samping. Ia mendapatkan Tammy yang sedang menatap ke depan lebih tepatnya menatap ke arah Prilly dan Ali yang sedang tertawa bersama bahkan saling mencubit pipi.
"benar banget dugaan gue, Prilly tuh cinta sama Ali." Ucap Tammy tanpa mengalihkan arah pandangannya dari Ali dan Prilly.

Si Cupu Pujaan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang