Part 1

2.1K 101 0
                                    

Libur semester telah usai. Kini saatnya seluruh siswa-siswi Taruna Negara menjalini aktifitas sehari-hari mereka. Prilly menghentikan motor maticnya di parkiran khusus motor diikuti oleh Prilla di sampingnya yang juga ikut memarkirkan motornya. Melepas helmnya, kemudian Prilly merogoh tasnya mencari heatset lalu memasangnya. Suatu kebiasaan Prilly yang tak akan pernah ia lupa yaitu selalu memakai heatset.
Prilly melangkahkan kakinya menyusuri koridor sekolah yang sudah nampak ramai dengan siswa-siswi baru yang akan mengikuti MOS. Kali ini Prilly sudah tidak menjadi panitia MOS lagi bukan seperti tahun lalu, ia disibukan dengan berbagai macam urusan. Prilly menghentikan langkah kakinya tepat di pintu masuk kantin, ia mengedarkan pandangannya mencari tempat kosong. Matanya tertuju pada salah satu meja yang diduduki oleh seorang pria cupu yang ia ketahui namanya Ali.

Ia tersenyum, menghampiri Ali yang sedang memakan mi ayam. Tak meminta izin atau apapun, Prilly langsung menarik kursi di hadapan Ali dan duduk.

Ali terkesiap saat melihat siapa yang duduk di hadapannya sekarang, ia membetulkan kaca matanya yang melorot. Dan menatap takut pada Prilly. Dalam benak Ali, ia selalu bertanya. Apa ia memiliki salah pada Prilly? Kenapa Prilly tiba-tiba berada di sini?, Seingatnya ia sama sekali tidak pernah mencari masalah pada Prilly.
Prilly melepas headset lalu meletakkan di atas meja, kemudian ia bangkin mendekati tempat penjualan makanan. Ia memesan mi goreng dan sebotol air mineral setelah mendapatkan pesanannya, Prilly kembali ke tempat tadi. Di sana masih ada Ali duduk sambil memakan mi ayamnya yang tersisa setengah.

"gue makan di sini bentar," kata Prilly ketika ia sudah duduk di hadapan Ali.
Ali mengangguk sebagai jawabannya, tak ingin mencari masalah.

Tak ada yang berbicara, Ali hanya diam saja. Di hadapanya adalah gadis yang suka membully orang, ia tak ingin mencari masalah pada Prilly. Itu saja.
Diam-diam Prilly curi-curi pandang. Ternyata Ali dilihat dari dekat lebih ganteng, Prilly menjerit dalam hati. Ia kembali melanjutkan makannya.

***

Prilly mencari-cari namanya yang tertera di mading sekolah untuk mengetahui di kelas mana ia akan menuntut ilmu tahun ini. Tadi saat sedang makan Prilly mendengar pengumuman bahwa nama-nama kelas sudah di tempel di mading. Dan pengumuman itu membuat Ali beranjak daei duduknya dan berlalu.

Satu-persatu sudah ia baca tersisa beberapa daftar nama kelas lagi yang ingin baca.

Nauzali Firman

Nina Azani

Prilly Anadara

Prilly melebarkan matanya tak percaya. Tahun ini ia berada di kelas XII Ipa 1.

"ya Allah, kelas yang selama ini gue hindari." Gumam Prilly.

Iapun berbalik badan, menghampiri kedua sahabatnya yang dengan setia menunggunya. Prilly memcak-mencak dan menggerutu tak jelas.

"kenapa lagi sih Prilly?" tanya Tammy, bingung dengan tingkah laku sahabatnya.

"lo gak liat nama gue?, masa iya gue di kelas XII Ipa 1." sahut Prilly kesal.

"ya udah sih Prill, terima aja kali. Lo kan dapat juara umum tahun ini makanya lo dimasukin di kelas XII Ipa 1," timpal Caca.

"Ca, lo kok nyebelin sih?" sungut Prilly.

"nyebelin?,"

Tammy mengangguk, "iya lo nyebelin banget Ca...."

"yaelah cuma masalah semalam juga, gue kan cuma becanda Tam,"

"tapi becanda lo gak lucu," sambung Prilly kemudian ia berlalu dari hadapan kedua sahabatnya.

Ia berjalan di koridor sekolah entah kemana tujuannya saat ini sambil bersungut-sungut tak jelas tanpa memperhatikan jalan hingga ia menabrak seseorang dan isi cup pop ice yang dibawa seorang tersebut tumpah di baju Prilly. Prilly melebarkan matanya terkejut saat melihat noda di bajunya, ia mendongak menatap seorang berkacamata sedang menunduk ketakutan.

Si Cupu Pujaan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang