Chapter 23a : Valentine Day

147 20 10
                                    

Aku jatuh cinta padamu, bodoh.
Aku menunggumu.
Bodoh, hatiku terus berdebar.
Hatiku terus berdebar.
Mengapa kau tidak tahu?

(VIXX's Ken - Fool [The Legend Of The Blue Sea OST])

.

.

.

Chapter 23

Aku terbangun saat jam di ponselku menunjukkan pukul empat pagi. Ini masih terlalu pagi untuk bangun, tapi aku sudah tidak bisa tidur, jadi aku memutuskan untuk mendengarkan lagu saja lewat headset. Aku memilih lagu Spring Day milik BTS yang baru rilis kemarin, tanggal 13 Februari.

Aku jadi ingat kalau sekarang hari Selasa, tanggal 14 Februari. Itu berarti hari ini adalah hari yang ditunggu teman-temanku, Valentine Day. Mereka sangat heboh membuat coklat, membeli hadiah, dan yang lainnya, terutama yang perempuan. Sebenarnya kemarin Sujeong mengajakku untuk belanja sepulang sekolah, tapi aku menolak. Malas sekali.

Oh iya, mengenai perjanjian itu, Woobin sudah menceritakannya padaku. Dia akan dibantu oleh Kim sajangnim untuk mencari bukti-bukti lain dalam kasus kematian Ayah dan Ibuku, asalkan Taehyung bisa mengajakku kemana saja. Aku marah tentu saja. Kenapa aku harus jadi objeknya Taehyung? Menyebalkan sekali. Tapi Woobin bilang dia harus melakukan ini demi menguak kebenaran tentang kematian orang tua kami. Katanya, dia butuh orang yang berkuasa untuk melakukan semua itu dan memenangkan persidangan, mengingat lawannya juga orang yang punya kuasa, katanya.

Aku tahu sekarang, kekuasaan itu memang 'wah', tapi orang yang berkuasa itu merepotkan.

Dan demi apapun, aku tidak ingin seperti mereka. Itu hanya membebani pikiran saja. Aku jadi kasihan pada Taehyung.

Tiba-tiba ponselku berdenting, menunjukkan ada sebuah notifikasi yang masuk. Aku cukup terkejut karena itu berasal dari Park Jimin.

Dia sudah bangun?

Chimchim : KIM JIYEON!! RISE AND SHINE!!

Eh? Dia tidak sedang mabuk kan? Tidak biasanya dia memakai bahasa Inggris.

Jiyeon : Tumben sekali kau bangun pagi?

Chimchim : Hehe. Jangan lupa untuk memberiku coklat ya~^^

Jiyeon : Kenapa aku harus memberimu coklat?

Chimchim : Kau kan menyayangiku :*

Aku tidak bisa untuk tidak tersenyum. Mungkinkah aku menyayangi Jimin, atau mencintai Jimin? Aku merasakan gejolak aneh akhir-akhir ini.

Jadi, hatiku memilih Jimin?

Aku baru akan mengetik balasan, tapi dia mengirimiku chat lagi.

Chimchim : Kau harus memberi saudara kembarmu ini coklat, Ji ㅠ.ㅠ

Apa ini? Kenapa dia hanya menganggapku saudara? Menyebalkan sekali!

Jiyeon : Tidak ada coklat! Kau itu menyebalkan!

Aku mencopot headset yang menyumpal telingaku setelah mematikan lagu, lalu melempar ponselku ke kasur dengan kesal. Tidak peduli dia mau membalas atau tidak.

Aku beranjak dari tempat tidur dan bersiap untuk mandi. Masa bodoh sekarang jam berapa. Moodku sudah hancur.

Park Jimin memang selalu menyebalkan!

[1] My Fate : AwakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang