Chapter 13 : Confession

186 27 2
                                    

Woobin tertawa. "Aku menikah bukan berarti aku akan tidak peduli denganmu"

"Itu berarti! Sudahlah. Sulit sekali bicara denganmu" kesalku. Aku beranjak dari tempat dudukku.

"Ya, mau kemana?"

"Aku ingin tidur. Aku pusing memikirkanmu!" kataku sedikit berteriak karena aku mulai memasuki kamarku

"Oh iya, kau ingin keponakan laki-laki atau perempuan?" Dia berteriak sampai aku mendengarnya.

"Jangan bicara denganku!!" teriakku kesal. Dia malah tertawa terbahak-bahak.

Aku menyelimuti tubuhku.

Benar-benar menyebalkan!

.

.

.

Chapter 13

Ternyata benar dugaanku

Aku tidak hanya menjadi tutor belajar Taehyung. Dia selalu membuatku untuk tetap bersamanya. Dia bahkan memaksaku untuk satu bangku dengannya.

"Hey, hey, mau kemana?" tanya Taehyung dengan nada menyebalkan. Dia menarik bajuku saat aku bergegas pergi untuk istirahat.

"Aku ingin ke kantin" jawabku gusar

"Kau harus bersamaku" katanya sambil menarikku untuk kembali duduk

"Kenapa harus?" tanyaku kesal

"Aku tahu kau akan bertemu Jungkook, Jimin dan sejenisnya. Tidak boleh! Kau itu milikku!" tandasnya.

"Aku milikmu? Kau pikir kau siapa?" tanyaku sakartis

"Aku?" tanyanya sambil menunjuk dirinya. "Aku Kim Taehyung"

Kemudian dia berdiri. "Ayo ke kantin!" katanya sambil menarik tanganku, memaksaku untuk mengikutinya kemanapun

Benar-benar tukang paksa

Tapi kabar baiknya, dia menepati janjinya untuk serius saat kami belajar bersama. Meskipun awalnya aku kesal karena dia tidak mengerti-mengerti, lama-kelamaan dia bisa mengerti bahkan bisa menjawab banyak pertanyaan dariku.

"Seperti ini?" tanyanya sambil menunjukkan hasil pekerjaannya saat kami belajar.

Aku melihat pekerjaan itu dengan seksama. "Ini sudah benar. Tapi kau harus menyederhanakan bentuk akarnya. √50 itu bisa disederhanakan menjadi 5√2." kataku

"Bagaimana caranya?"

"Kau benar-benar tidak tahu?" tanyaku tak percaya.

Dia menggeleng.

"Apa kau tidak pernah memperhatikan pelajaran sebelumnya? Begini saja tidak tahu" cibirku kesal.

"Aku tidak butuh omelanmu, Kim. Cepat jelaskan!" katanya kesal

Aku terkekeh pelan. Dia benar-benar lucu.

"Begini..."

---

Waktu terus berlalu. Angin berhembus membuat udara semakin dingin. Daun-daun mulai menguning pertanda musim gugur akan datang.

Hari ini hari Minggu. Aku di rumah saja. Tidak bekerja seperti bulan sebelumnya. Kim sajang-nim benar-benar menuruti permintaan Taehyung untuk melarangku bekerja di Cafe. Menyebalkan memang, tapi setidaknya aku bisa bebas dari gangguannya setiap hari Minggu.

Setiap hari Minggu, Minyoung eonni selalu ke apartemenku. Entah itu hanya datang lalu pergi berkencan dengan Woobin Oppa dan meninggalkanku sendirian di rumah, membuat kue dan yang lainnya.

[1] My Fate : AwakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang