Chapter 36 : We Meet Again

220 20 18
                                    

I want to live happily for a long time
Like the ending of a fairy tale
I don’t want to become foam in the water

(Minchae - Love Road [The Legend Of The Blue Sea OST])

.

.

.

Chapter 36

  

"Jiyeon-ah... Kim Jiyeon..."

Sebuah cahaya terang menyilaukanku. Aku menutup mataku dan menghalanginya dengan tanganku, hingga cahaya itu perlahan meredup. Aku perlahan menurunkan tanganku. Melihat sebuah objek yang ada di sana.

"Jimin-ah!"

Aku sontak langsung berlari menuju ke arah Jimin yang tersenyum, lalu memeluknya dengan erat. "Aku merindukanmu!" kataku

"Aku juga merindukanmu"

Aku melepaskan pelukanku lalu memegang kedua tangannya.  "Lalu kenapa kau pergi, huh?! Aku tidak bisa hidup tanpamu!"

Dia menggeleng masih tersenyum. "Ini adalah takdir. Aku tidak bisa menolak takdirku. Ya meskipun aku melawan takdirku agar aku bisa menemuimu sekarang"

Aku menghapus air mataku yang ternyata jatuh lagi. "Kalau begitu ayo pulang bersamaku! Kau bilang kita akan kuliah bersama-sama?"

Dia menggeleng. "Aku tidak bisa"

Aku melepaskan genggamanku dngan sedikit sentakan. "Kenapa tidak bisa?! Kau kan sudah janji!"

"Ini alam bawah sadarmu, Ji. Aku tidak bisa menembus dimensi lain"

"Kalau begitu bawa aku bersamamu! Kemanapun itu, asal aku bersamamu! Aku tidak mau jika tidak bersamamu!" rengekku kembali menangis.

"Hey, hey. Jangan menangis. Maafkan aku. Tapi aku tidak bisa melawan kehendak Tuhan. Tolong jangan seperti ini, Ji. Kau membuatku sedih" ucapnya sambil menghapus air mataku. Aku hanya diam saja.

"Akhirnya aku bisa melihatmu memakai kalung itu" katanya lagi.

Aku menatap kalung yang ku pakai. "Ini kado darimu, kan?"

Dia mengangguk. "Jeonghan yang menyarankanku untuk beli dimana. Dan aku tertarik pada kalung ini. Aku tidak menyangka kalau akan sangat cocok sekali denganmu"

"Kalung ini mahal. Jangan sampai hilang, ya?" katanya lagi

"Kalaupun ini kalung murahan, aku tidak akan menghilangkannya jika itu darimu" kataku

Dia tersenyum lalu membelai rambutku pelan.

"Kau sudah melewati banyak hal, Ji. Ku harap kau bahagia setelah ini" ucapnya

"Aku sudah bahagia bersamamu"

Dia menggeleng pelan. "Tidak denganku. Kau akan menemukan seseorang yang benar-benar takdirmu"

"Apa yang kau katakan? Kau kan akan membawaku bersamamu!"

Dia menggeleng lagi. "Aku benar-benar tidak bisa"

"Kenapa? Kau hanya perlu membawaku! Aku janji tidak akan merepotkanmu!"

Tatapannya menjadi sendu. "Jiyeon..."

"Apa?"

"Kau tidak boleh seperti ini. Aku benar-benar tidak bisa. Ini di luar kemampuanku. Aku tidak mungkin melawan kehendak Tuhan. Dan hidupmu masih panjang"

[1] My Fate : AwakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang