Chapter 33 : Don't Go

149 23 13
                                    

Bawalah aku,,
Ketempat kau berada, bawa aku bersamamu. Meski itu diujung dunia, aku akan terus mengikutimu.
Jangan kau pergi dari pandanganku, meski pagi datang menyapa. Cara mu melangkah adalah caraku bermimpi, hanya dirimu kupu–kupu cantik.

(EXO - Don't Go)

.

.

.

"Suatu hari nanti, kau akan merasakan satu persatu orang-orang itu akan meninggalkanmu"

---

Chapter 33

  
  
Aku terduduk meringkuk di dekat pintu UGD, menangis sesenggukan. Jimin baru saja dibawa masuk ke ruangan itu, dokter sedang memeriksanya sekarang.

Aku benar-benar terlihat kacau dan menyedihkan. Rambutku acak-acakan. Tangan dan bajuku berlumuran darah. Begitu pula pikiranku.

Jika saja aku tidak membuat Jimin mengejarku saat itu, ini semua tidak akan pernah terjadi.

Maafkan aku, Jimin.

"Kim Jiyeon-ah..."

Aku mendongak dan mendapati Kyungsoo dan Jennie yang tergopoh-gopoh menghampiriku. Aku memang sempat menelpon Kyungsoo saat berada di ambulance tadi. Tadinya aku menelpon Woobin, tapi nomornya sibuk.

"Kyungsoo-ya..."

Kyungsoo memelukku, lalu dia mengecek keadaanku. "Kau tidak apa-apa? Ada yang sakit?"

Aku menggeleng.

"Tapi, Jimin..."

Kyungsoo menghapus air mataku, meskipun itu sia-sia karena air mataku terus saja mengalir.

"Pencuri itu... dia mendorong Jimin... Lalu-lalu mobil itu... mobil itu..." Aku menangis sesenggukan tidak bisa melanjutkan kalimatku.

Kyungsoo memelukku lagi.

"Tidak apa-apa... Semuanya akan baik-baik saja"

"Ini salahku... ini semua salahku... Kalau saja aku tidak marah... dia tidak akan seperti ini... maafkan aku... ini semua salahku.." racauku.

"Bukan. Ini bukan salahmu. Berhentilah menyalahkan dirimu sendiri.."

Tiba-tiba pintu UGD terbuka dan menampakkan seorang Dokter. Aku sontak melepaskan Kyungsoo dan berdiri menghadap Dokter itu.

"Dokter, bagaimana keadaan Jimin? Apa dia baik-baik saja? Dia akan sembuh kan, Dokter?" cerocosku

"Apa anda keluarganya?" tanya dokter itu.

"Akuㅡ"

"Kakaknya masih dalam perjalanan dari Incheon ke sini. Dia berkata padaku untuk mengurus Jimin. Bagaimana keadaannya, Dokter?" kata Kyungsoo

Dokter itu menghela napas. "Dia kritis sekarang. Dia mengalami cedera yang sangat parah. Ada pendarahan hebat di otaknya. Kami akan melakukan operasi jika pihak keluarga menyetujui"

"Kalau begitu tunggu apalagi? Cepat siapkan operasinyaㅡ" Ucapanku terhenti saat Kyungsoo menyentuh pundakku, bermaksud menyuruhku tenang.

"Lakukan operasinya, Dokter" kata Kyungsoo akhirnya.

"Kalau begitu, Anda ikut saya" kata Dokter itu.

Aku juga akan ikut Dokter itu tapi Kyungsoo melarangku dan menyuruhku untuk membersihkan diri dan mengganti pakaianku. Dia juga menyuruh Jennie untuk menemaniku.

[1] My Fate : AwakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang