Chapter 35 : The Letter

135 19 17
                                    

Even if I go far away, don’t cry so sadly
Promise me that you’ll remember me
Only with dazzling memories

(Han Dong Geun - Wherever It Is [Hwarang OST])

.

.

.

Chapter 35

    

Hari ini, aku bangun dengan wajah ceria untuk pertama kalinya setelah kepergian Jimin.

Ini sudah genap empat bulan Jimin pergi, dan aku baru saja pulih dari depresi beratku.

Sebenarnya, aku tidak ingin menceritakan bagaimana saat aku depresi. Empat bulan itu benar-benar waktu yang sulit bagiku.

Setelah kejadian bunuh diriku yang gagal, aku menceritakan semuanya pada Woobin. Tentang bagaimana perasaanku sampai bisikan-bisikan yang mengganggu itu. Woobin tentu saja khawatir. Dia mengajakku konsultasi ke psikolog, tapi kata psikolog itu aku harus pergi ke psikiater. Awalnya aku menolak.

Hey, aku cukup yakin aku belum gila saat itu.

Tapi Woobin memaksaku. Dia bilang tidak hanya orang gila yang datang ke psikiater, tapi banyak sekali. Akhirnya aku mau.

Woobin mengenalkanku pada Psikiater tampan bernama Nam Woohyun. Psikiater itu memperbolehkanku memanggilnya 'Oppa'.

Aku diberi banyak pertanyaan oleh Woohyun tentang banyak hal. Jimin, bisikan itu, sampai bagaimana perasaanku. Dia bilang, aku merasa sangat terguncang sampai-sampai bisa mendengar bisikan tidak jelas.

Aku pernah mengamuk karena bisikan itu semakin gencar membuatku emosi. Woohyun menyimpulkan, bahwa aku masih belum merelakan kepergian kekasihku. Dan aku terlalu menyalahkan diri karena merasa menjadi penyebab kematian Jimin.

Katanya, suara itu datang dari kata hatiku yang menyalahkan diri sendiri, ditambah dengan depresi. Jadi otakku bekerja lebih. Syaraf-syaraf meneruskannya, lalu suara itu jadi terdengar di telingaku.

Woohyun menyarankanku untuk menenangkan diri di sebuah desa yang masih asri. Mungkin dengan bantuan alam, aku bisa pulih.

Dan bagusnya, Woobin mengirimku ke Kanada!!

Tapi tentu saja tidak sendirian. Ada Woohyun. Ya meskipun aku tidak seatap dengannya. Aku tinggal di sebuah desa yang cukup terpencil. Setiap hari dia datang dan membantuku terapi. Dia mengajakku ke banyak tempat. Seperti danau, sungai, taman, padang bunga soba, sampai padang rumput yang di sana banyak sapi. Dia memberiku banyak sugesti, sampai aku menangis dan menutup telinga sambil berteriak supaya Woohyun menghentikannya. Tapi Woohyun memaksaku untuk mendengarkannya.

Ya begitulah.

Terus seperti itu sampai aku tidak sadar jika sudah di sana dua bulan lebih. Dan aku sudah sembuh. Aku sangat bersyukur karena bisikan itu tidak lagi menghantuiku lagi. Aku seperti punya kepribadian ganda karenanya. Sebelum aku pulang ke Korea, Woohyun mengajakku jalan-jalan ke berbagai tempat yang ada di Kanada. Kanada benar-benar tempat yang indah.

Dan aku kembali ke Korea dua hari yang lalu.

Tidak banyak yang tahu tentang aku yang pergi ke Kanada untuk mengobati depresiku itu. Hanya Woobin, Minyoung, Taehyung, Kyungsoo dan Sujeong saja. Jennie bahkan tidak tahu. Kata Kyungsoo dia sering mencariku, dan Kyungsoo mengatakan bahwa aku sedang menenangkan diri.

[1] My Fate : AwakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang