Chapter 5 : Park Jimin

263 29 1
                                    

^^

"Panggil aku Oppa,"

"Sirheo. Akan sangat canggung jika itu terjadi"

"Jiyeon-ah..."

"Andwae"

"Ayolah.."

"Tidak mau!"

"Bahkan jika aku menikahimu?"

"Ya"

-

-

-

Chapter 5

"Hey, Kim. Kau yakin ingin makan siang di sini saja? Kudengar mereka membawa banyak ayam goreng"

Aku melirik ke arah Sujeong yang sedang memakan makan siangnya. "Wae? Kau ingin mengusirku?" tanyaku sakartis.

"B-bukan begitu. Aku tidak percaya jika kau lebih memilih bersamaku daripada dengan mereka. Biasanya kau selalu meninggalkanku." ucapnya

Aku berdeham. "Aku bersama mereka hanya pada saat mereka membutuhkanku. Kau tahu? Mereka tidak peduli padaku. Kalau aku kesana, tidak akan ada yang peduli padaku, bahkan semuanya tidak menganggapku. Aku lebih baik makan makanan kantin bersamamu daripada makan makanan enak bersama mereka. Karena hanya kau satu-satunya temanku. Sungguh"

Sujeong menampilkan senyum takjubnya. Lalu dia tertawa pelan. "Aku tahu"

Ya. Begitulah. Lebih baik bersama teman yang apa adanya tapi membuatmu nyaman daripada bersama teman yang punya segalanya tapi tidak pernah menganggapmu.

Aku melirik Sujeong. Dia memainkan ponselnya sambil senyum-senyum. Dia pasti sudah gila.

"Hey, kenapa kau senyum-senyum? Jangan memainkan ponsel saat makan" tegurku

Dia hanya menampilkan cengiran khasnya. Lalu meletakkan ponselnya ke saku.

"Hey, Kim, bagaimana..." Sujeong medekatkan kepalanya ke arahku. "Kim Seokjin?" Dia memelankan suaranya.

Aku menatapnya kesal. "Kenapa kau bertanya seperti itu?"

Sujeong menjauhkan wajahnya. "Kau bertengkar dengannya? Ku dengar kau disidang lagi. Uh, lama-lama kau dan Seokjin sunbae seperti penjahat saja, dan mereka yang jadi Jaksa. Padahal Ayahnya Seokjin sunbae itu Jaksa Agung. Hahaha.. menggelikan sekali"

"Tutup mulutmu, nona Ryu."

"Oh, jadi benar ya? Waahh, lihatlah dirimu sekarang. Kau seperti ingin mencolokkan sumpitmu ke mataku kan? Aku jadi membayangkan ekspresimu ketika disidang kemarin. Hahaha.." Sujeong tertawa geli

"Berhentilah tertawa atau aku akan benar-menar mencongkel matamu dengan sumpitku, Ryu Sujeong"

"Hahaha.. baiklah baiklah" katanya masih dengan sisa-sisa tawanya. Aku mendengus lalu melanjutkan acara makanku.

"Tapi... Apa kau benar-benar bertengkar dengan Seokjin sunbae kemarin?" tanyanya pelan

"Iya. Dua hari yang lalu tepatnya. Tapi kemarin sudah baikan."

"Serius? Kenapa cepat sekali?" cibirnya

"Dia merasa menyesal karena membentakku, aku juga. Begitulah, aku dan dia tidak tahan saling marahan"

"Manis sekali.." ejeknya. "Tapi tunggu. Membentak? Memangnya kalian bertengkar masalah apa?"

Aku menghela napas. "Dia menceramahiku karena seragamku ketat dan rokku pendek. Dia menuduhku memotongnya. Heol, padahal alu sama sekali tidak punya waktu untuk itu. Dia sangat menyebalkan dan selalu mengekangku. Bahkan dia tidak memperbolehkanku bekerja kalau aku dan dia menikah"

[1] My Fate : AwakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang