Chapter 13

1.8K 110 19
                                    


Raina melangkah gontai di koridor sekolah. Entah karna apa, sejak semalam perasaannya tak enak. Antara gelisah, sedih, semuanya bercampur jadi satu. Namun dia menarik kesimpulan, Mungkin efek mau datang bulan, batinnya.

Suasana sekolahnya tetap ramai seperti biasanya, ia melangkah menuju kelasnya. Seperti biasa pula, Raina dengan wajah angkuhnya membuat orang menunduk ketika mata mereka bertemu dengan mata hazel miliknya.

Sekitar tiga langkah lagi menuju depan kelasnya, seseorang menutup matanya.

"Siapa nih?" tanyanya berusaha membuka tangan yang menutup matanya.

Kevin? Tentu saja bukan. Ini bukan tangan Kevin, Raina tau itu.

Yunita? Ahh, nggak mungkin! Yunita tidak mungkin menyembunyikan suara Toa nya jika bertemu Raina.

Yunir-

"Lista?" tebaknya. Dia hafal bau parfum sahabatnya, dia hafal jemari-jemari Lista yang selalu mengusap air matanya ketika ia menangis.

Tangan itu terbuka, dan sontak Raina membalik badannya.

"Listaa??!" pekiknya tak percaya lantas memeluk erat sahabatnya itu.

Lista hanya tersenyum geli, "Sengangenin itukah gue, Rain?" tanyanya.

Raina mengangguk dalam pelukan Lista, dan beberapa saat kemudian, ia mengurai pelukannya. "Lo kemana aja selama ini nggak hubungin gue? Hah?" Raina berbicara dengan nada kesal.

Lista hanya terkekeh seiring tangannya mencubit pipi Raina. "Adududu, yang kangen sama gue." Ledeknya yang membuat Raina mengerucutkan bibirnya kesal.

"Eh, lo nggakpapa masuk sekolah?" tanya Raina khawatir.

Lista tersenyum,"Ke kelas aja yuk?" ajaknya menghiraukan pertanyaan Raina lantas merangkul bahu cewek itu dan berjalan beriringan memasuki kelas.

"Listaaa???!" pekik Yunita terkejut. Namun di detik berikutnya, dia menggelengkan kepalanya, dan tatapannya beralih kepada Raina. "Rain, lo tau nggak? Ada anak baru di Midlight! Anjirr ganteng bangettt gue aja sampe lumer ngeliatnya."

Raina menghela nafas pajang. Ya, Yunita sangat update dengan hot news di Midlight, tak salah lagi Raina berteman dengannya. Karna tanpa bertanyapun, dia pasti tau berita-berita terbaru.

"Gantengan juga Kevin." Cibir Raina, duduk dikursinya.

Lista hanya mengedikkan bahu, lalu berjalan ke kursi miliknya-- di sebelah Yunira.

"Eh, Lis, lo kemana aja semingguan ini nggak pernah masuk?" Tanya Yunita tiba-tiba.

Sesaat, Lista dan Raina saling melirik. Ia berdehem, "Gue ke..keluar negeri." Sahutnya sedikit gugup.

Yunita hanya ber-ohh ria.

Kini cewek cerewet itu duduk di sebelah Raina, lantas menggoyang-goyangkan lengan Raina. "Rain.." rengeknya persis seperti anak kecil yang minta di beliin permen.

"Apa sih, Nit?" desis Raina kesal.

"Temenin gue kenalan sama anak baru itu yuk??" pintanya memasang puppy eyes.

"Males!"

"Ayok dong Rain.. pliss."

Raina memutar bola matanya malas, "Satu menit." Ujarnya lalu bangkit dari tempat duduknya.

Yunita senyum girang, lalu mengikuti Raina dari belakang. Mereka berjalan dalam keheningan. Raina sibuk dengan perasaan gelisahnya, Yunita sibuk menyusun kalimat untuk berkenalan dengan si anak baru.

Heart (If You Know) (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang