Chapter 23

1.5K 147 6
                                    


"Maksud lo apa Ren?" Tanya Raina setelah lama terdiam.

Rendi tersenyum tipis seiring dengan kepalanya yang menggeleng pelan, "Nggak ada,"

***

Raina merebahkan tubuhnya di atas kasur kesayangannya. Ia menatap nanar langit-langit kamarnya, Ia tampak berpikir sejenak mengenai perasaannya kepada Kevin dan tentu juga mengenai sikap Kevin kepadanya. Ini adalah hal yang sangat membingungkan, Bagaimana tidak?

Kevin kekasihnya tiba-tiba membencinya seperti ini. Kevin yang tau kebusukan Lista tiba-tiba menjadi kekasih Lista.

Takdir sedang bermain-main dengan kisah mereka.

Raina menegakkan tubuhnya. Menghela nafas panjang ia berjalan keluar apartemennya bermaksud untuk menemui Lista.

Hanya buuh sepuluh menit agar sampai di apartemen Lista. Raina tak perlu mengetuk atau memencet bel apartemennya, karna dia sudah tau password apartemen mantan sahabatnya itu.

"Mau apa lo?" Tiga kata yang menyambut Kedatangannya ketika kakinya baru saja berpijak di lantai ruang tamu. Lista langsung bangkit dari tempat duduknya setelah melihat Raina tiba-tiba memasuki apartemennya.

"Mau gue?" Raina berjalan, lantas tersenyum miring. Setelah jaraknya dengan Lista hanya sebatas lengan, Ia menjambak Rambut Lista yang dibiarkan terurai.

Raina tidak takut.

Sama sekai tidak takut, Bahkan jika harus membunuh Listapun dia tidak takut . Dia sudah benar-benar membenci cewek iblis ini. Jika ada kata yang lebih dari kata "BENCI" mungkin itu belum cukup untuk mengutarakan kebenciannya pada cewek ini.

"Lo apa-apaan bangsat!" teriak Lista menahan tangan Raina agar Raina tak semakin menarik Rambutnya.

"Lo yang apa-apaan!" bentak Raina sehingga membuat telinga Lista menggema karna mendengarnya.

Sisi devil Raina sudah kembali.

Ia mendorong kasar kepala Lista sehingga membuat cewek itu meringis kesakitan.

"Mau lo apa? Hah? Lo gak puas udah nipu gue selama ini? Lo ga puas hah??!" bentak Raina mendorong sebelah bahu Lista sehingga membuat cewek itu terjebak di pojok ruang tamu.

Raina menghela nafas kasar, ia menggigit bibir bawahnya seiring dengan matanya memutar jengah.

"Gue ga masalah lo gambil Kevin dari gue, tapi gue gapernah sudi kalo Kevin yang tanggung jawab atas kehamilan lo!"

Lista yang sedari tadi tak berani menatap mata raina akhirnya mendongakkan kepalanya.

Ia tersenyum seiring kakinya melangkah maju mengikis jaraknya dengan Raina. "Lo kira gue bego?!" Lista tersenyum mengejek, menjelajahkan pandangannya di lantai apartemennnya beberapa saat sebelum menatap Raina kembali.

"Gue gak sebodoh itu ngebiarin anak orang gak jelas berada di rahim gue! Gue udah gugurin kandungan gue sebulan setelah lo tau" pungkasnya tersenyum menang yang membuat hati Raina semakin sesak.

Plakkkkkkk.

Satu tamparan mendarat mulus di pipi Lista. Raina sudah tidak bisa mengontrol emosinya. Ia benar-benar ingin membunuh cewek iblis ini. Apa yang dia pikirkan sehingga tega-teganya menggugurkan kandungannya?

Cewek ini benar-benar iblis berwujud manusia.

"LO GILA? HAH?!!"

Lista tersenyum lebar, ia berjalan menuju dapurnya mengambil sebuah pisau yang biasa ia gunakan untuk mengupas buah di lemari prabotannya.

Heart (If You Know) (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang