Chapter 25

1.5K 125 18
                                    

Kevin menatap tajam kearah Lista yang sedang duduk di depannya. Sungguh, dia benar-benar muak dengan sandiwara ini. Lista? jadi selama ini?

"ARRGGHH!" Kevin menggenggam gelas di tangannya, untung saja ia masih punya hati nurani untuk tidak menyiram cewek iblis ini di depan umum.

Lista menunduk lesu di depannya, "Maaf," lirihnya pelan.

"GAK SEMUDAH ITU LISTA!" Suara Kevin membuat seisi kafe menoleh kepadanya, pasti semua orang sedang beranggapan bahwa dialah tokoh antagonisnya sekarang.

Beberapa saat yang lalu, tepatnya dua jam sebelum Kevin menyeret Lista ke kafe ini. ia mendengar cewek iblis ini berbicara dengan seseorang di seberang telponnya.

" Semuanya sudah pasti lancar, selesai kelulusan gue sama Kevin bakalan Tunangan."

"Hahaha, iyalah mereka semua tolol! gue di hamilin sama om-om? emang gue apaan? hahaha."

"Iya, makasih ya lo udah bantuin gue dari awal walaupun lo sempat jadi korban,"

"Terus lo yakin kan si Febby belum tau tentang hal yang lo lakuin sampe sekarang?"

"Bagus, Si febby emang sama begonya kayak mereka."

"Kevin juga bego! untung sayang."

Kevin menghela nafas gusar, "Lo bisa selesaikan sandiwaranya sekarang?" ucapnya dingin, enggan menatap wajah Lista.

Lista menggeleng dengan air mata yang bercucuran di wajahnya, "Nggak Kevin, gue bahagia lo perlakukan sebagai pacar lo. gue bahagia Kevin. Maaf cara gue buat dapetin lo emang salah, tapi jangan tingalin gue," Pintanya memohon, menggenggam erat tangan Kevin.

"Gue hargain perasaan lo, Tapi apa lo tau seberapa hancurnya Raina karna perlakuan gue ke dia? seberapa rapuhnya dia mendengar kata-kata kasar gue?" Kevin menjeda kalimatnya, " Raina udah cukup merasakan sakitnya. Lo tau kan Lis? Sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan terjatuh juga. dan sekarang lo adalah tupai yang terjatuh." kata Kevin. "tentang kehamilan lo yang hanya fiktif belaka, tentang foto palsu yang lo edit, tentang semua kebohongan lo, Io benar-benar sudah keterlaluan Lis! Raina bahkan gak pernah menuntut lo buat minta maaf sama dia setelah dia mengetahui kebohongan lo. Dan Oke, "Kevin menghela nafas lelah, "Lo bener, gue emang bodoh telah ngikutin sandiwara yang lo buat dan rela ninggalin Raina."

"Seandainya Raina yang ada di samping gue ketika gue baru bangun dari Koma, dan seandainya juga gue gak terbakar api cemburu, mungkin duduk berhadapan seperti ini hanya sebuah hayalan belaka buat lo."

Benar kata Lista, kevin memang bodoh telah mengikuti semua sandiwara yang Lista buat, Sebenarnya bukan hanya karena itu. Waktu itu Kevin marah, kecewa, dimana saat ia membuka matanya, orang yang ia harapkan tidak ada di dekatnya. Kevin juga cemburu, dia kecewa. kecewa dan cemburu, perpaduan yang sempurna untuk merasakan perih di relung hatinya.

Mendengar suara laki-laki yang mengangkat telpon pacarnya membuat dirinya tidak bisa berpikir positif waktu itu. Apalagi ketika lawan jenis berduaan tengah malam dalam sebuah ruangan dan si 'lelaki' yang mengangkat telpon pacarnya berkata bahwa pacarnya sedang mandi. Apa yang telah mereka lakukan?

dan akhirnya sampailah di sini, kevin yang cemburu buta dan telah mengambil keputusan yang salah.

Menyesal? pantaskah ia menyesal setelah mengetahui Lista menipunya?

dan bagaimana dengan Raina? apakah persepsinya tentang Raina mengenai 'lelaki' itu benar adanya?

"Sekarang lo pergi sejauh jauhnya dari hidup gue, jangan ganggu gue lagi." nada bicara Kevin terdengar datar, tajam dan menusuk.

"Maafin gue kevin, Maaf.." mata Lista sudah sembab karena terlalu lelah menangis, sejak satu setengah jam lalu semenjak kevin duduk diam menatap tajam ke arahnya, airmatanya benar-benar mencelos tak tertahankan, tubuhnya gemetar hebat, bahkan berpikir untuk membalas tatapan Kevin saja tidak terlintas di pikirannya.

"Gaada kata maaf buat lo. Gue capek! sekarang lo boleh pergi. pergi sejauh jauhnya dan jangan pernah tunjukin wajah lo di depan gue!"

"T-- tapi, Kevinn.." Suara Lista mulai terdengar parau, ia masih menangis sesenggukan sehingga membuat orang- orang di sekitar kafe menatap iba kearahnya. mungkin pandangan orang saat ini, Lista hanyalah seorang gadis yang merengek tidak ingin putus dari pacarnya, tapi mereka semua salah besar. Tapi sudahlah, kevin tidak peduli.

"Kalo lo gak mau pergi, Biar gue yang pergi."

Dan akhirnya, Kevin meninggalkan kafe. Lebih tepatnya meninggalkan Lista disana. bagi sebagian orang, mungkin Kevin terlihat jahat telah meninggalkan cewek cantik menangis sendirian di kafe, tapi entahlah. Saat ini pikiran Kevin benar-benar kacau.

Sekilas ia teringat kejadian di rooftop beberapa bulan lalu. Dimana Raina dengan tulus memintanya untuk tetap tinggal. namun lagi-lagi ia terbawa tipuan Lista. Tipuan tentang cewek iblis yang telah di hamili oleh pamannya sendiri dan tentu saja akan berdampak buruk kepada tante kesayangannya jika Lista menyebarkan berita itu.

Kevin memarkirkan motornya di depan toko kue milik Kevan. memasuki toko dengan penampilan yan benar-benar berantakan, mungkin orang butapun akan tau bahwa cowok ini sedang frustasi.

"Bunda." Lirihnya ketika melihat ibunya sedang berbicara dengan kevan. sang bunda tersenyum hangat seperti biasanya, setidaknya senyuman itu sedikit membantunya untuk menenangkan hatinya saat ini.

Kevin berjalan ke arah bundanya, lalu mendekap penuh sayang wanita paruh baya itu.

"Kamu kenapa sayang?" tanya ibunya.

Kevin menggeleng, "Bentar aja bun, tetap kayak gini."

Kevan hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah adiknya yang masih terbilang manja, ia berlalu meninggalkan adik dan ibunya yang tengah bermesraan di depan kasirnya.

"Raina! persediaan tepung udah abis, lo bisa beli sebentar kan?!" teriak Kevan ke arah dapur. disana Raina sedang sibuk menata rapi kue-kue hasil karyanya.

Kevin langsung melepaskan pelukan ibunya, ia terkejut ternyata disini juga ada Raina. "Bunda, Raina ada di sini?!"

Sang bunda mengangguk pelan,

"Uangnya mana Bangke--"

Ucapan Raina terputus tepat saat Kevin menoleh dan mata teduh Kevin menatapnya penuh arti.

Intinya semoga kalian suka.

Jangan lupa cek work aku juga. aku udah publihs cerita yang genrenya Spiritual. Kalo sempat, jangan lupa mampir yah ^^. Mampir buat baca.

Terimakasih.

-Wiyaala.

Heart (If You Know) (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang