Let her go

13.5K 680 64
                                    

Fadlan POV (bukan lanjutan part)
Aku buat ini biar kalian tau Adlan kaya gmn hatinya hahahaa. Gambar diambil dri ig ya.
-------

  Bibirnya masih tersungging, bahkan dia sangat jauh dari jarak pandangku saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bibirnya masih tersungging, bahkan dia sangat jauh dari jarak pandangku saat ini. Tapi aku masih bisa melihatnya, melihat senyuman yang satu tahun terakhir ini tak pernah kulihat lagi. Senyuman yang selalu ia berikan bahkan ketika aku dengan sengaja menyakitinya.

Dia mencintaiku. Aku tahu itu.

  Sejak pertama kali kami bertemu, sejak masih sama-sama masuk dalam tahap pubertas. Aku tahu dia menyukaiku.

Dan lagi, meskipun begitu aku masih tak menyangka bahwa ia benar-benar mau menolongku dengan mau ku persunting. Sebegitukah ia mencintaiku? Saat itu aku begitu kalut dan tak mampu berfikir ingin meminta tolong kepada siapa.
Dan dia bersedia, tanpa memikirkan masa depannya sendiri saat aku sudah jelas akan meninggalkannya pada saatnya.

Aku memang brengsek. Katakanlah begitu. Tapi itu caraku membuatnya untuk tidak terlena dengan pernikahan palsu ini. Aku ingin menyadarkannya bahwa ia mencintai pria yang salah. Aku ingin ia sadar bahwa ia telah menyia-nyiakan waktunya untuk mencintai pria sepertiku. Aku ingin ia tahu bahwa selamanya dihatiku hanya ada Brendya.

Tapi sepertinya Tuhan sedang menghukumku, karena pada akhirnya aku juga merasakan apa yang seorang Raindita rasakan. Orang yang kufikir akan kucintai selamanya, ternyata hanya mencintaiku seadanya.

Ah sudahlah, aku sedang tidak ingin membicarakan wanita lain. Aku hanya ingin fokus pada wanita yang sudah berkali-kali aku sakiti tapi tetap mencintai dengan sepenuh hati.

Dia hanya tidak tahu, jauh di dalam lubuk hatiku, ketika aku dengan sengaja menyakitinya. Aku merasa tersakiti juga. Tanpa tahu mengapa.

Dia hanya tak pernah tahu, bahwa diam-diam aku telah jatuh pada pesonanya.

Awalnya aku ingin memperjuangkannya sekali lagi. Memperbaiki sesuatu yang telah rusak. Tapi, melihatnya bahagia di dekapan pria lain. Aku menjadi tahu, bahwa dalam hidup terkadang kita hanya diberikan kesempatan satu kali. Dan sudah tidak ada harapan untuk membangun kembali sesuatu yang telah hancur. Mungkin terlambat untuk memperjuangkan hati yang telah rapuh. Mungkin sudah tak ada kesempatan untuk pria brengsek sepertiku yang terlalu sering menyia-nyiakan. Mungkin pada hakekatnya menyesal memang terasa ketika sesuatu sudah terjadi.

Aku tidak suka ketika mendengar Arsen mengatakan bahwa aku melepaskannya. Tidak, bagiku aku bukam melepaskannya.
Aku hanya ingin dia menemukan kebahagiannya. Karena jika ia tetap denganku, yang ia ingat hanyalah rasa sakit saat mengingat bagaimana aku menyakitinya.

Akan ada pada satu titik menyerah bukan menjadi suatu pilihan, tapi sebuah keharusan.

Jadi inilah tanda menyerahku. Akan kunyanyikan satu lagu untuknya, wanita yang berhak bahagia.

(Happier - Ed sheeran)

----
Bisa menyimpulkan tidak akhirnya bakal gmn? Hahaha

Rain marriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang