Sebelas

3.5K 416 0
                                    

Jangan lupa vote + comments!

Pikiran Raja berkelana. Apa arti mimpinya semalam? Mengapa ia bermimpi bahwa ia mengajarkan Sarah bermain basket? Hanya saja ada yang berbeda, dalam mimpi itu, mereka masih kecil mungkin sekitar 1 SMP.

Apa ada hubungannya dengan ucapan Sarah waktu itu? Apa ucapan Sarah kemarin saat bermain basket memiliki energi tertentu sehingga membuatnya bermimpi?

Raja yakin kok seratus persen bahwa ia tidak pernah mengajarkan Sarah bermain basket. Raja yakin itu hanyalah sebuah mimpi belaka yang tidak memiliki tanda apapun.

"Hai Raja! Kenalin gue, Abigail Sarah." tiba-tiba Sarah datang menjulurkan tangannya kepada Raja. Apa mimpi itu pertanda bahwa Sarah akan menjadi gila?

Raja yang masih memusingkan hal sebelumnya kembali dipusingkan dengan Sarah yang bersikap aneh, "Apalagi ini, Sar?" tanya Raja frustasi.

"Lo nggak berniat buat menyambut uluran gue?" tanya Sarah dengan wajah memelas.

"Apaan sih? Sok kenal sok deket deh," balas Raja menepis uluran itu.

"Yaudah kalo nggak mau," ujar Sarah santai lalu duduk di tempatnya.

"Kalo lo butuh sesuatu, jangan ngomong sama gue ya," lanjut Sarah santai.

"Emang siapa yang butuh--"

"Kemarin, Pak Rio kasih tau gue. Ada PR matematika halaman 27-29, dikumpul hari ini buat tambahan nilai tugas. Gue lupa bilang ke lo," potong Sarah tersenyum manis.

Raja melotot, "Gila lo. Pinjem dong PR lo. Entar nama gue jelek--"

"Hai, kenalin gue Abigail Sarah," Sarah menjulurkan tangannya.

"Pusing gue sama lo, Sar," gumam Raja. Namun tak ayal, lelaki itu membalas uluran tangan Sarah, "Hai, Sarah. Kenalin gue Raja."

Sarah terdiam. Tiba-tiba, Sarah melepaskan jabatan tangan itu secara kasar, "Lo ambil aja di tas gue," ujar Sarah lalu berdiri dan berjalan keluar kelas tanpa mempedulikan Raja yang bingung.

"Bisa gila gue lama-lama," gumam Raja lalu mulai membuka tas Sarah.

***

"Jadi, daftar bis akan ditempel di mading besok. Sehabis ini, guru BK akan mengarahkan kalian barang bawaan apa yang harus dibawa saat camping lusa," ujar Lia.

"Saya harap kalian semua bisa ikut camping. Nanti saat kalian kelas 12, nggak bakal ada kayak gini lagi. Jadi, nikmati masa kelas 11 kalian," lanjut Lia.

"Lo ikut, Sar?" Raja menyenggol pelan lengan Sarah.

Sarah menoleh, "Jangan sentuh-sentuh napa," ujarnya ketus.

"Lo hari ini aneh deh. Tadi tiba-tiba ngajak kenalan, sekarang jutek banget," balas Raja tak suka.

Sarah tak membalas ucapan Raja, "Sar, ikut nggak?" tanya Raja lagi.

"Ikut Raja Sayang," jawab Sarah gemas. Namun tak lama, wajah Sarah memerah sedangkan Raja melongo.

"Coba ulang, Sar. Kuping gue lagi nggak bener," ujar Raja mengusap kupingnya.

Sarah terdiam, "Raja, lo kadang suka mikir nggak sih kalo lo itu nyebelin?" tanya Sarah salah tingkah.

"Gua sadar kok. Tapi gue cuman nyebelin ke lo doang. Habisnya lo juga nyebelin sih," jawab Raja polos.

"Gue nyebelin darimana?" Sarah tak terima.

"Nggak tau. Lo nyebelin aja," jawab Raja.

Sarah menatap Raja dengan pandangan kesal, "Mulai sarap lo," ujar Sarah.

"Sarap karena lo," balas Raja lalu membuang wajahnya.

Raja tak membual. Tapi memang benar, belakangan ini Raja banyak memikirkan Sarah. Entah mengapa ada sesuatu yang menganjal, sesuatu yang membuatnya penasaran dengan Sarah.

Seperti ada sesuatu yang Sarah sembunyikan tentang dirinya.

CahayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang