Lima Belas

3.6K 384 3
                                    

Jangan lupa vote + comments!

Raja tak suka jika Nolan mendekati Sarah. Lelaki itu tak suka dan takkan pernah suka. Jika Nolan mendekati Sarah maka Raja akan berusaha menghadangnya.

Raja pun tak tau mengapa ia tak mau Nolan mendekati Sarah.

"Katanya benci sama Sarah," celetuk Gama saat lelaki itu sedang merapikan tasnya.

Raja pun tak tau mengapa ia mau membuatkan Sarah tenda. Apa status Sarah sebagai iblis sudah mulai pudar? Lantas, apa status Sarah sekarang?

"Bawel," balas Raja acuh. Lelaki itu merebahkan tubuhnya dan memejamkan mata.

"Jadi lo udah nggak benci sama Sarah lagi, Ja?" Rico yang baru masuk tenda langsung bertanya.

"Maksudnya?" Raja bertanya bingung. Bukankah Rico tak ada disitu tadi?

"Banyak yang ngomongin lo sama Sarah," jawab Rico ikut merebahkan tubuhnya.

"Ngomongin gimana?" Kini, Raja sudah bangkit dan menatap Rico penuh penjelasan.

"Banyak yang liat lo sama Nolan bantuin Sarah buat tenda. Terus ada yang bilang, Raja sama Sarah kayaknya bakal balik-- aw," Rico meringis saat Gama menendang kepalanya.

Sontak, Rico bangun dan menatap Gama kesal, "Maksud lo apa tendang-tendang kepala gue?"

"Gue kira lo bola," jawab Gama polos.

"Gue sama Sarah balik? Balik apa?" Raja bertanya penasaran.

Seketika Rico tersadar, sepertinya ia salah bicara.

"Balik hati mereka gitu. Dari benci jadi cinta," jawab Gama saat Rico tak menjawab.

Raja menaikkan satu alisnya curiga, "Emang lo denger, Gam?"

"Gue 'kan telepati sama Rico. Ya 'kan, Ric?" Gama menyenggol pelan kaki Rico.

"Iya, iya. Gue telepati sama Gama," jawab Rico langsung.

"Kayaknya gue nggak cocok temenan sama kalian," ujar Raja tak percaya. Lelaki itu langsung keluar tenda mencari udara segar. Dan matanya menangkap Sarah yang tak jauh darinya.

"Iya disuruh kumpul," Sarah memberitahu teman-temannya yang berada di dalam tenda.

"Keluar. Enakkan di luar," ujar Sarah.

"Panas, Sar," balas seorang gadis dari dalam sana.

"Kaga," Sarah menjawab tenang. Padahal menurut Raja, siang ini sangat panas.

"Di tenda, kalian kehabisan oksigen nanti. Terus mati," ujar Sarah.

"Nggak panas di tenda. 'Kan ketutupan--"

"Terserah deh," potong Sarah lalu gadis itu memutar tubuhnya.

Dan saat itu, mata mereka bertemu. Bagi Raja, dunia seperti hening dan tak ada seorang pun di dalamnya.

Sarah tersenyum tulus membuat Raja tersentak ke realita. Realita bahwa murid-murid sudah mulai berkumpul di tengah. Gadis itu berjalan menjauhi Raja.

Raja salah tingkah tentunya. Ia kepergok memperhatikan Sarah.

Apa yang salah dengannya?

***

Aktivitas siang-sore ini cukup padat. Sekarang mereka akan bermain game hingga sore lalu melanjutkan dengan bersih-bersih diri dan acara penunjukkan bakat dari siswa-siswi yang telah ditunjuk oleh panitia sebelum camping. Terakhir akan ada caraka malam dan api unggun tentunya.

"Lo ditunjuk, Ja?" tanya Rico.

"Engga. Gue nggak punya bakat apa-apa makanya nggak ditunjuk," jawab Raja dengan wajah memelas.

"Emang lo mau tampil?"

"Kagalah, ngapain tampil," jawab Raja lalu kembali memperhatikan panitia.

"Sekarang waktunya pembagian kelompok..."

Raja paling menunggu saat-saat ini. Berharap bahwa...

Belum selesai berharap, harapannya pupus sudah. Lelaki itu mengeluh pelan saat namanya tak berada di kelompok yang sama dengan Sarah. Tunggu, mengapa ia ingin sekali sekelompok dengan Sarah?

Permainan berlalu dan bagi Raja tak ada yang berkesan. Ia ingin sekali cepat-cepat acara penunjukkan bakat. Pasalnya, ia sempat mendengar Sarah akan menunjukkan bakatnya yang selama ini tak Raja ketahui.

Karena kamar mandi penuh, Raja pun  menunggu di dalam tenda. Tapi karena ia bosen, akhirnya Raja memilih untuk menghirup udara segar di sore hari. Dan saat ia keluar tenda, ia menemukan Sarah yang sedang duduk melamun di atas kayu depan tendanya.

Mengapa Sarah terlihat begitu manis? Apa karena gadis itu suka makan manisan?

Sweater Sarah yang berwarna pastel membuatnya terlihat anggun dan manis. Sesaat Raja mau mendekati Sarah, Nolan sudah terlebih dahulu duduk di sebelah Sarah --membuat gadis itu tersenyum kepada Nolan.

Raja tak suka. Entah mengapa.

Ingin sekali Raja menarik Sarah dari sana. Tunggu, tunggu. Raja merasa aneh.

Mengapa hari ini semua pikirannya selalu tentang Sarah sih?

CahayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang