Dua Puluh Tiga

2.5K 334 3
                                    

jangan lupa menghargai karya orang lain dengan vote dan comment ketimbang menjadi siders. oh ya, jangan lupa bahagia juga.

Semakin Raja memandangi wajah Sarah, semakin tak asing juga perasaannya. Semakin Raja berusaha mendalami wajah Sarah, semakin besar juga rasa rindu yang tak Raja paham. Mengapa rasa rindu ini tiba-tiba datang? Dan mengapa orang yang dirindukannya adalah Sarah?

Apa dirinya sudah mulai mengingat kembali serpihan memori itu?

"Ja! Ngapain ngelamun?" tiba-tiba Rico mengagetkannya.

"Gila lo, ngagetin aja," ujar Raja melotot kesal.

"Lo mau tau sesuatu nggak?" Gama mendekati Raja membuat lelaki itu menaikkan satu alisnya.

"Daritadi lo ngeliatin Sarah dan Sarah ngeliatin lo balik," ujar Gama.

Raja masih tak mengerti, "Jadi, kesimpulannya?"

"Seorang Raja kepergok merhatiin Sarah," jawab Gama santai.

Hanya saja semua tentang Sarah berhasil membuatnya berpikir keras, "Maksud lo?"

"Sekarang gue bingung, kenapa dia bisa juara dua," gumam Rico menghela napas kasar.

"Gue kasih lo waktu buat mencerna ya, Ja," ujar Gama menepuk pelan bahu sahabatnya lalu meninggalkan Raja, begitu pula Rico.

Raja mengerjap, "Emang tadi Sarah ngeliat ke arah gue?"

Lalu mata Raja kembali mencari Sarah yang sudah menghilang, "Tuh 'kan, Sarah hilang. Gama Rico sih."

"Kenapa?" tanya Sarah yang tiba-tiba berada di sebelahnya.

"Lo nyariin gue?" tanya Sarah mengangkat satu alisnya.

Raja terkejut bukan main. Mulut lelaki itu menganga terkejut. Dan hal itu membuat Sarah tertawa pelan.

"Ekspresi lo, kenapa begitu?" tanya Sarah.

"Lo tau darimana gue cari lo?" tanya Raja polos.

"Lo masih aja polos ya, Ja," jawab Sarah tanpa sadar.

Lalu suasana hening. Raja yang masih berusaha mencerna apa yang Sarah katakan. Dan Sarah yang bingung mengapa Raja terdiam.

Hingga tiba-tiba Sarah melotot terkejut. Gadis itu panik bukan main.

"Eh maksud gue, lo ternyata polos ya," ulang Sarah salah tingkah, "gue duluan ya."

Lalu Sarah segera berlari menjauhi Raja, meninggalkan Raja dengan segala kebingungannya.

"Sar, kalo gue bilang gue udah inget kita gimana?" teriak Raja membuat Sarah berhenti kaku.

Eh, gue ngomong apa barusan?

Bahkan Raja pun tak sadar apa yang dikatakannya barusan. Sepertinya mulutnya lebih pintar daripada otaknya.

[a/n]

diriku post dua kali mengingat part sebelumnya pendek banget cuma 500 kata. Dan part ini lebih pendek lagi HEHEHE.

Maafkan diriku baru ngecek ternyata part ini kependekkannn

Regards,
Dera

CahayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang