Votes dulu boleh kali. hue he he.
Suara Sarah indah. Itu kesimpulan Raja tentang suara Sarah.
Raja tak pernah tega melihat Sarah menangis. Dan tadi, Raja tau, gadis itu ingin sekali mengeluarkan air matanya namun gadis itu menahannya. Raja tak tega, sehingga ia keluar dan mendengarkan nyanyian Sarah dari luar aula. Sebenarnya Raja bingung, mengapa ia tak tega melihat Sarah menangis? Memangnya ada hubungan apa Raja dengan gadis itu?
Dan terlebih, suara Sarah tak asing dalam telinganya.
Sebenarnya Sarah itu siapa, sih?
Setelah Sarah selesai bernyanyi, Raja pun masuk ke dalam ruangan. Bahkan Raja tak sanggup melihat wajah Sarah. Gadis itu terlihat rapuh dan tersakiti. Ingin sekali Raja mendekatinya dan bertanya ada apa dengan gadis itu. Tapi, tidak mungkin 'kan seorang musuh mendekati musuhnya?
Menurut Raja, ada sesuatu yang janggal. Mengapa saat Sarah bernyanyi, gadis itu seperti menatap lekat Raja? Dan mengapa Raja merasa seolah-olah lagu itu ditujukkan untuknya? Apa ia sudah mulai gila?
"Lo sekelompok sama Sarah, Ja?" tanya Rico begitu mereka sedang berbaris untuk mengikuti caraka malam.
Raja mengerutkan keningnya, "Kenapa harus Sarah sih?"
Ia sudah pusing dengan Sarah. Gadis itu seperti teka-teki yang harus Raja pecahkan namun tak pernah bisa.
"Kok lo sentimen gitu?" Rico bertanya.
"Gimana nggak mau sentimen? Daritadi Sarah tuh buat gue pusing. Bisa nggak sih, nggak usah sebut-sebut nama Sarah lagi?" Raja kesal bukan main.
Sudah cukup semua pikirannya tertuju pada Sarah terus menerus.
Sesaat Rico ingin balas, Reza mulai memberi pengarahan, "Oke, kalian akan masuk ke hutan sesuai dengan jalan yang udah ditetapin ya. Kelompok 1 dan 4 ke sana, dan seterusnya. Liat aja tulisan di pohon itu ya."
"Nanti di setiap pos kalian harus..."
Selesai Reza memberi pengarahan, kelompok Raja pun langsung masuk ke dalam hutan.
"Kalo ada setan gimana?" tanya Hana kepada Raja yang berada di sebelahnya.
Raja memutar bola matanya, "Ya setannya lo."
"Lo kali setannya. Mana ada setan yang baik," ujar Hana malas.
"Jadi lo bilang gue jahat?" tanya Raja tak terima.
"Iyalah, mana ada cowo baik yang campakkin pacarnya sendiri," ceplos Hana membuat Raja membulatkan matanya sempurna.
"Maksud?"
Tangan Hana menutup mulutnya yang lancang ini. Lalu gadis itu segera berlari ke depan kelompok mereka --menghindari Raja.
"Han, maksudnya apa?" Raja berteriak. Lelaki itu sangat malas kalah harus ikut berlari mendekati Hana.
"Emang pacar gue siapa?" gumam Raja berpikir keras. Setau lelaki itu, ia tak pernah pacaran. Tapi, apa maksud kalimat Hana?
Dan saat regu Raja berjalan melewati sebuah sungai, Raja lebih memilih untuk berpisah dengan regunya. Toh, kalau mau balik pun ada tandanya. Jadi, ia tak akan tersesat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cahaya
Teen FictionJika Raja mendapatkan juara dua, maka Sarah mendapatkan juara satu. Jika Raja mendapatkan nilai 95, maka Sarah mendapatkan nilai 100. Jika Raja mendapatkan nilai di bawah kkm, maka Sarah mendapatkan nilai pas kkm. Jika Raja adalah mantan calon murid...