Delapan Belas

2.8K 372 4
                                    

Votenya boleh kali hue he he.

Keinginan terbesar Sarah kali ini adalah berlari dan memeluk Raja. Ingin sekali Sarah memeluk Raja dan berkata bahwa ia masih berada di tempat yang sama saat Raja melupakannya. Masih berada dalam harapan dan perjuangan yang sama saat Raja melupakannya.

Ia tak pernah berlari, tak pernah mundur, ataupun bergerak. Sarah tetap diam di tempat semula berharap Raja kembali mengingatnya. Tapi Sarah tak tau, sampai kapan ia harus menunggu dan berharap. Apakah selamanya?

Kalaupun ia harus berhenti dan mundur, ia takkan bisa. Bukankah dia sudah coba berkali-kali tapi tak pernah berhasil? Ia mengira ia sudah mundur dan melepaskan, tapi tetap saja hati kecilnya masih meronta untuk menanti Raja, masih memberi kepercayaan bahwa kelak nanti Raja kembali mengingatnya.

Hati dan logika memang selalu bertolak belakang, bukan?

"Udah disuruh kumpul tuh," Nolan berhasil menyadarkan Sarah.

Sarah tersenyum, "Yuk," ajaknya lalu bangkit berdiri sembari membawa gitar.

Mereka pun berjalan menuju aula hingga Reza datang menghampiri Sarah.

"Sukses ya, Sar," Nolan melambaikan tangannya saat Reza meminta Sarah untuk bergabung dengan murid lain yang tampil.

"Thanks, Lan," Sarah membalas lambaian tangan Nolan.

"Kini, mari kita simak penampilan dari teman-teman kalian yang telah diminta oleh para guru untuk menunjukkan bakatnya. Buat kalian yang belum diminta, jangan pesimis karena bukan berarti kalian tidak mempunyai bakat. Mungkin saja, bakat kalian belum diketahui oleh guru-guru," Bianca membuka acara, "langsung saja kita saksikan Sarah sebagai penampil pertama. Silakan, Sarah."

Merasa namanya dipanggil, Sarah pun bangkit dan segera duduk di kursi yang telah disediakan.

"Sarah mau kasih kata sambutan dulu sebelum mulai tampil?" tanya Bianca.

Sarah terdiam sejenak hingga akhirnya ia membuka suara, "Selamat malam teman-teman."

Setelah mendapat jawaban dari teman-temannya, Sarah mulai melanjutkan perkataannya, "Saya akan membawakan sebuah lagu berjudul Intuisi. Lagu ini berkata jika kita mencintai seseorang, maka intuisi kita akan selalu mengarah kepada orang itu walaupun orang itu tidak tau kita mencintainya. Selamat menikmati."

Tangan Sarah terjulur mengambil gitar dan mulai memetikkan senar menghasilkan sebuah melodi indah.

Ku hampiri engkau mesti kau jauh
Sendiri ku tempuh hanya tuk bertemu denganmu
Ku hampiri engkau mesti kau jauh
Namun hatimu telah runtuh dan buatku terjatuh

Semua orang terdiam. Mengapa pembawaan Sarah begitu kuat?

Kau tak pernah tahu
Betapa hati yakin untukmu
Oooh
Kau tak pernah tahu
Betapa aku merindukanmu
Huu uuu

Intuisiku selalu mengarah kepadamu
Ooh
Intuisiku selalu mengarah kepadamu
Ooh
Tapi tak jua, tapi tak jua
Tapi tak jua kau hiraukan aku

Sarah tidak mungkin menangis saat ini. Walaupun berkali-kali ia menangis akibat lagu ini, hanya saja menangis di depan teman-temannya --terlebih Raja-- tidak mungkin.

Mungkin ku tak bisa buatmu luluh
Namun kau harus tahu bahwa diriku sungguh-sungguh

Mata Sarah mulai terlihat berkaca-kaca. Pandangannya memburam. Ia sudah mendengarkan lagu ini berkali-kali, tapi kenapa lagu ini masih berhasil membangkitkan lukanya? Kenapa semua masih terasa begitu menyakitkan? Memang separah itu kah luka dalam hatinya?

Kau tak pernah tahu betapa hati yakin untukmu oooh
Kau tak pernah tahu betapa aku merindukanmu huu uuu

Tiba-tiba Raja bangkit dari tempat duduknya dan berjalan keluar aula. Sarah melihat itu. Dan lebih menyakitkan lagi saat lelaki itu tak menatapnya sedikit pun.

Mau kemana Raja? Kenapa lelaki itu pergi di saat dirinya sedang membawakan lagu untuk Raja?

Intuisiku selalu mengarah kepadamu ooh
Intuisiku selalu mengarah kepadamu ooh
Tapi tak jua, tapi tak jua
Tapi tak jua kau hiraukan aku
Tapi tak jua kau hiraukan aku huu uuuuu

Intuisiku selalu mengarah kepadamu ooh
Tapi tak jua, tapi tak jua
Tapi tak jua kau hiraukan aku
Tapi tak jua kau hiraukan aku huu uuuuu

"Terima kasih," Sarah segera bangkit dari tempat duduk begitu ia selesai bernyanyi.

Tak ada suara tepuk tangan ataupun sorakkan yang biasa Sarah dapatkan setiap ia meraih juara 1. Kini, semua hening terdiam menatap Sarah dalam.

Bertepatan saat Sarah memutar tubuhnya untuk kembali ke tempat duduk, air mata itu lolos membasahi kedua pipinya dan tak lama tepukkan dan sorakkan dari teman-temannya mulai mengisi aula. Gadis itu menunduk dan menghapus air matanya cepat lalu ia segera kembali ke tempat duduknya yang berhadapan dengan teman-temannya yang tidak tampil.

Tak lama, Raja masuk ke dalam aula. Semua pergerakkan Raja direkam jelas oleh Sarah. Dari Raja yang masuk ke dalam aula lalu tersenyum saat seorang perempuan menyapanya. Dan berakhir saat Raja sudah kembali duduk di tempat duduknya. Semua itu diperhatikan secara detail oleh Sarah. Lalu gadis itu berkata pelan dalam hatinya,

Asal lo tau, intuisi gue selalu mengarah kepada lo, Ja.

[a/n]
sejujurnya gais, gue udah tamatin cerita ini. tapiiii, gue males lalu lupa untuk ngepost lg. jaddiii setelah hampir 6 bulan, gue baru inget belom post lg setelah ada yang comment. he he he. jadi maklumi yaa.

jangan lupa votes dan commentsss. thaankss

btw sorry dorry strawberry and happy new yeaaaar

regards,
deraaaa

CahayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang