Proposal

579 93 4
                                    

Selesai makan, seluruh timnas voli memutuskan untuk berkeliling kota Sendai. Namun tidak dengan Ushijima. Ia lebih memilih menunggu (Y/n) selesai bekerja di depan kafe.

 Ia lebih memilih menunggu (Y/n) selesai bekerja di depan kafe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Gambar outfit Ushijima, bayangin aja dia pake masker)

Tak lama kemudian, keluarlah sosok (Y/n) bersama gadis berambut merah kecoklatan tadi. (Y/n), yang melihat Ushijima menunggu, menyuruh wanita berambut merah kecoklatan tadi untuk pulang duluan.

(Y/n) mendekati Ushijima dengan perlahan sembari menundukkan kepalanya.

"Maaf tentang yang tadi, aku tidak bermaksud untuk pergi begitu saja", sesal (Y/n).

"Sudahlah. Tak apa", balas Ushijima

(Y/n) mendongak untuk menatap wajah Ushijima. Walau tertutup masker, Ia akui bahwa pria didepannya ini makin tampan. Dalam hati ia meringis karena masih berpikir kalau Ushijima sudah memiliki kekasih.

'Andai saja dulu ia lebih cepat, mungkin sekarang ia sudah menjadi pacarnya', begitu suara batin (Y/n).

(Y/n) dengan cepat menggeleng-gelengkan kepalanya untuk menepis batinnya barusan. Ushijima yang dari tadi juga menatap (Y/n) mengangkat kedua alisnya bingung.

"Kenapa kau menggeleng-gelengkan kepalamu?", tanya Ushijima.

"Eh, umm... tidak apa-apa kok. Ushijima-san, mau bicara di taman? Kita menutupi jalan", ucap (Y/n) sambil melihat sekeliling.

Benar saja, banyak orang lalu lalang yang harus memutari mereka agar bisa lewat. Menyadari itu, (Y/n) berjalan duluan dan Ushijima mengikuti dari belakang.

.

~~~Skip time~~~

.

Ushijima dan (Y/n) duduk berdampingan di sebuah bangku panjang. Ada jarak sekitar 50 cm di antara mereka. Kondisinya canggung, sangat canggung. Mereka saling diam selama 15 menit. Sebelum akhirnya (Y/n) berkata, "Bagaimana kabarmu, Ushijima-san?"

"Baik, kau sendiri?"

"Aku juga baik-baik saja."

"Tak biasanya kau pulang ke Miyagi. Apa pelatihmu sedang memberi waktu berlibur?"

"Ya, bisa dikatakan seperti itu."

Setelah itu hening. Hanya ada suara gemerisik daun-daun terakhir yang jatuh terhembus angin di akhir musim gugur. Tidak banyak suara orang berbincang-bincang. Mereka lebih memilih berkumpul dengan sanak keluarga di depan perapian sembari beristirahat menutup hari.

30 detik.

1 menit.

5 menit.

Time and Fallen LeavesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang