Enam tahun berlalu, mari kita review ulang apa saja yang terjadi selama enam tahun belakangan.
Pertama, kita bahas (Y/n).
Semenjak kecelakaan malam itu, ia dinyatakan koma. Ia terpaksa mengikuti ujian nasional susulan karena baru terbangun 10 hari semenjak ujian nasional reguler selesai. Ia juga tidak bisa mengikuti upacara wisuda kelulusan karena kondisi yang belum memungkinkan dan masih harus dirawat di rumah sakit.
Rumah keluarga (Y/n)--yang notabene satu-satunya aset yang tersisa--terpaksa dijual demi melunasi biaya rumah sakit. Beruntunglah, ia mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikan tinggi di University of Cambridge. Di sana, dirinya berhasil lulus dengan gelar sarjana di bidang kependidikan*.
(Y/n) pun akhirnya pulang ke Jepang menjadi tenaga pengajar sekolah dasar. Untuk mengisi waktu luangnya, ia juga bekerja sambilan sebagai pelayan sebuah kafe kecil di sudut kota Sendai pada sore hingga malam hari.
Makin bertambahnya umur, sifat dan sikap (Y/n) makin dewasa. Tubuh mungil dengan tinggi 156 cm, orang-orang selalu salah mengira (Y/n) sebagai anak SMP padahal kini usianya sudah 24 tahun.
Rambutnya masih bewarna coklat seperti dulu, namun kini lebih panjang dan digerai. Iris coklat kehitamannya memancarkan aura yang membuat siapa saja yang menatap merasa tenang dan nyaman. Dikenal sangat baik di hadapan anak-anak, tak heran memang jika anak didiknya selalu menghormatinya dan tidak pernah berbuat bandel di kelas.
(Y/n) tinggal di sebuah apartemen sederhana dekat dengan kafe ia bekerja sambilan. Jangan bayangkan apartemen mewah yang selalu dijual di tv tiap minggu siang. Bayangkan saja kamar kos-kosan mahasiswa namun sedikit lebih luas. Harga sewanya pun tidak seberapa. Hal ini membuat (Y/n) bisa menyisihkan pendapatannya untuk ditabung.
Berikutnya kita bahas Ushijima Wakatoshi.
Lulus dari Shiratorizawa, pasti banyak dari kalian yang sudah bisa menebak kemana ia selanjutnya.
Yap!
Menyelesaikan jenjang perguruan tinggi di Universitas Tokyo, Ushijima digaet untuk menjadi pemain tim voli nasional Jepang. Sebelumnya, Ushijima sudah tergabung terlebih dahulu dalam timnas U-19. Sehingga, tak mengherankan setelah lulus kuliah ia langsung direkrut oleh tim voli nasional Jepang.
Kini Ushijima sudah beranjak dewasa dan makin pro dalam bermain voli. Tingginya pun bertambah sekitar 4 cm. Membuatnya kini memiliki tubuh bertinggi 195-an cm. Wajah tegasnya yang makin tampan serta postur tubuhnya yang makin fit, membuat ia makin digandrungi oleh fans-fansnya yang kebanyakan adalah fans perempuan.
Berkat kerja kerasnya di timnas, Ushijima kini menetap di sebuah rumah di Tokyo. Rumahnya tidak terlalu besar, namun tidak bisa dikatakan kecil. Dengan arsitektur modern dan furnitur yang tidak bisa dibilang murah, membuat rumah Ushijima tampak mewah. Walau begitu, ia kadang merasa kesepian karena selalu sendirian dirumahnya sekarang.
Ushijima masih berharap untuk bertemu lagi dengan gadis yang telah menyelamatkannya dulu. Bahkan ia masih menyimpan foto yang diambil saat pertama kali ia dan gadis itu bergabung ke dalam tim voli Shiratorizawa.
Ushijima sudah mendapat kabar dari Ishihara kalau (Y/n) sudah terbangun dari koma. Karena kesibukannya sebagai pemain timnas voli, Ushijima kesulitan mencari waktu luang untuk menemui ataupun mencari informasi keberadaan gadis itu.
Satu hal yang pasti, Ia berjanji akan membalas budi kebaikan gadis itu.
Itu pun jika mereka ditakdirkan bertemu kembali.
----------------
*anggep aja ada yang kayak begituan di Cambridge
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Time and Fallen Leaves
Hayran Kurgu|Ushijima Wakatoshi x Reader| I'm walking barefoot through the memories With the fallen leaves I'm letting go of the people I haven't been able to forget I'm walking barefoot through the memories To the red-stained sky I'm raising up the people who...