Unexpected Reunion

665 91 2
                                    

Tiga minggu ini, timnas voli diberi kesempatan berlibur. Mereka sepakat untuk menghabiskan dua hari satu malam di prefektur asal Ushijima, Miyagi, sambil mengantar Ushijima pulang kampung.

Setelah meletakkan barang-barang mereka di hotel, mereka pun keluar untuk mencari makan. Karena kafe-kafe di Sendai selalu ramai, kehadiran mereka tentu akan membuat keributan mengingat betapa terkenalnya mereka setelah lima kali memenangkan kejuaraan internasional.

Akhirnya, mereka pun menentukan untuk makan di kafe kecil yang nampak tenang, hanya ada satu atau dua pengunjung yang datang.

Kringg!!

Lonceng berbunyi ketika timnas voli masuk ke dalam kafe. Kafe itu sangat sederhana. Bercorak vintage dengan beberapa lukisan naturalis surealis menggantung indah di dinding kafe. Furniturnya banyak yang terbuat dari kayu membuat kesan tradisional dan sederhana makin terasa di kafe ini.

Seorang wanita berseragam lengan pendek sesiku bewarna biru dan celana panjang hitam dengan sebuah apron hitam yang melekat ditubuhnya datang dari dapur membawa nampan berisi makanan kepada dua pengunjung lansia yang duduk di pojok kafe.

"Baa-chan, Jii-san, ini pesanan kalian", ucap wanita itu seraya melempar senyum ke arah sepasang lansia tadi.

"Ara~ ara~, terima kasih anak muda", balas si kakek yang dilanjutkan senyum si nenek.

Wanita itu balas tersenyum lalu  menyambut tamu yang baru saja datang.

"Selamat petang, selamat datang di Kafe Hara. Ini menunya. Silakan memesan!", ucapnya ramah seraya memberi buku menu kepada sekelompok pria tadi. Ia belum sadar bahwa mereka adalah timnas voli Jepang yang sedang dielu-elukan.

Timnas voli saat ini menggunakan masker dan pakaian kasual serba tertutup. Untungnya ini sudah masuk akhir musim gugur sehingga takkan ada yang curiga dengan penampilan mereka saat ini.

Ushijima yang sudah menentukan pesanan mendongakkan wajahnya untuk memesan ke pelayan tadi. Manik zaitunnya membulat melihat siapa yang melayani mereka.

Rambut coklat panjang yang digerai. Senyum lembut yang menghiasi wajah cantiknya. Kulitnya putih bersih dan mata coklat kehitaman yang bersinar. Tangan mungilnya pun sudah bersiap untuk menuliskan pesanan dalam sebuah kertas note kecil. Ushijima tiba-tiba berdiri. Membuat semua mata pemain timnas voli dan wanita tadi tertuju padanya.

"Ada yang bisa saya ban-", ucap wanita tadi, namun ucapannya sudah dipotong oleh Ushijima.

Ushijima segera menurunkan maskernya, membuat wanita tadi terkejut.

"(Y/n)", panggil Ushijima.

(Y/n) melongo, bibirnya terbuka, dan diam mematung. Ia tak menyangka bisa bertemu dengan Ushijima setelah beberapa tahun lost contact.

I'm letting go of the people I haven't been able to forget

Selama ini, (Y/n) hanya melihat Ushijima dari televisi. Jujur, ia masih sayang dengan Ushijima. Tapi melihat kondisi Ushijima saat ini, ia berpikir kalau Ushijima sekarang sudah memiliki kekasih, padahal kenyataannya tidak. Mau tak mau, ia berusaha untuk melupakan Ushijima dan merelakannya dengan 'kekasih'nya sekarang. (Y/n) tak tahu bahwa sebenarnya di hati Ushijima hanya ada dirinya, bukan wanita lain.

Time and Fallen LeavesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang