Accident

2.9K 177 6
                                    


-

Yang Yongjae ingat ia terjatuh berguling dari tangga, ia memeluk perutnya berusaha melindungi anaknya, lalu gelap dan samar ia bisa mendengar pekikkan Joowon.

Joowon menangis terisak di depan pintu ICU, tubuhnya menggigil ketakutan, ia membabi buta lari menuju parkiran sekolah dan mengendarai mobil dengan gila-gilaan, bahkan seorang polisi mengikuti mobil Joowon, namun polisi itu langsung mengerti alasan Joowon mengebut gila-gilaan di jalan Raya setelah Joowon menggendong tubuh seorang pemuda yang baru polisi itu tahu bernama Yongjae dalam kondisi tak sadarkan diri dan bersimbah darah, Joowon berteriak minta tolong pada para suster saat mereka sampai di lobi rumah sakit.

"Wonie!" pekik umma Park saat melihat sang anak terduduk di lantai rumah sakit dengan isak tangis hebat

"Umma... hiks... Yongie... hiks" tangis sang Putra dalam pelukannya

"Yongie pasti baik-baik saja nak" ujar appa Park, ikut memeluk sang putra

"Joowon!, mana Yongie?" panik Kia dengan airmata meleleh, disampingnya Maroo terisak didekapan Ken yang ikut menangis

"Wonie..." kali ini Yoojin datang dengan isakan hebat, disebelahnya Taehyun menatap Joowon dengan mata berkaca-kaca

"Hiks noona... maafkan Joowon hiks... Joowon tidak berguna!, tidak bisa, menjaga uri Yongjae hiks" tangis Joowon, Yoojin langsung memeluk suami dari adiknya itu

"Ani... Hiks... kau tidak bersalah hiks... semua ini kecelakaan, bukan salahmu" ujar Yoojin berusaha tegar.

Tiga jam kemudian pintu terbuka menampilkan sosok Baekhyun dengan baju operasinya

"Hyung..." panggil Joowon, Baekhyun menghela nafas sejenak kemudian tersenyum

"Gwencanha, tadi memang Yongjae sempat mengalami pendarahan, tapi pendarahan berhasil dihentikan, ia dan bayi kalian selamat, dan cukhae Wonie, kau akan punya bayi kembar!" ujar Baekhyun membuat semua orang bernafas lega, reflek Joowon memeluk Baekhyun erat dan mengucapkan terimakasih banyak pada dokter muda itu

"Baek?!" panggil seseorang yang merupakan polisi tadi

"Yeol?!" pekik Baekhyun tak percaya

"Ekhm... Baiklah saudara Joowon, saya tidak akan memberi sanksi apapun pada anda, dikarenakan kondisi mendesak" ujar Chanyeol polisi tadi

"Gamshamnida pak" ujar Joowon sopan dan dibalas anggukkan Chanyeol

"Baek bisa kita bicara sebentar?" tanya Chanyeol

"Jangan buat adikku terluka dan menangis!, aku tidak akan memberimu izin mendekati adikku lagi jika kau menyakitinya seperti dulu Park Chanyeol!" ujar Byun Hyemi-umma Joowon, sementara Park Sejeong-appa Joowon, hanya menghela nafasnya, Hyemi memang over protektif pada adik bungsunya itu, bahkan Jisung kakak laki-laki Hyemi tak segan menghajar siapapun yang menyakiti adik-adiknya itu.

"Tidak akan nyonya Park, saya tidak akan menyakitinya" ujar Chanyeol

"Yongjae akan melakukan perawatan untuk memulihkan kondisi tubuhnya, dan melakukan terapi psikis guna membuatnya lebih tenang dan rileks, mungkin sekitar dua sampa tiga minggu, Yongie baru diizinkan pulang, itu pun jika kondisi tubuhnya sudah memungkinkan untuk pulang, dan kondisi kandungannya telah benar-benar sehat" ujar Baekhyun pada Joowon, ia lalu melirik kearah Chanyeol dan ia menghela nafas pelan, ia lalu membawa Chanyeol ke cafetaria rumah sakit setelah keduanya berpamitan.

Joowon duduk dikursi yang ada disamping ranjang pasien yang ditiduri oleh Yongjae, ia terus menggenggam tangan Yongjae, ia bahkan bergeming saat sang ibu menyuruhnya untuk berganti pakaian, karena seragamnya penuh oleh darah milik Yongjae.
Joowon menatap Yongjae yang masih tertidur karena bius, kepalanya kini dibalut oleh perban, ada sejumlah memar di sekitar bahu dan lengan, mata jeli Joowon juga melihat bekas cakaran dipipi Yongjae dan sudut bibirnya yang sedikit robek dan sedikit lebam, ada kemarahan dalam sorot mata sendu Joowon saat melihat sang istri terbaring lemah seperti ini, ia sudah menceritakan apa yang terjadi pada kedua orangtuanya, Yoojin noona, Taehyun hyung, Kia, Ken dan Maroo, semuanya nampak sangat geram sekali, bibi Han datang terakhir dengan raut wajah penuh kekhawatiran, mata tuanya menatap sendu kearah Yongjae, tangan tuanya membelai penuh Kasih rambut Yongjae.

Saranghae JeongmalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang