Warning!!! Alur cerita dipercepat, cerita makin gaje, absurd, dan aneh juga membosankan, typo meraja lela.Happy reading....
-
Waktu berjalan begitu cepat bagi Yongjae dan Joowon, rasanya baru kemarin Yongjae hamil dan melahirkan, sedang bagi Joowon, rasanya baru kemarin ia melangsungkan pernikahan, lalu melihat Yongjae hamil, menemani saat prosesi persalinan, dan menggendong putra-putranya yang begitu mungil, namun ternyata waktu telah terlewat begitu cepat, satu tahun sudah usia pernikahan mereka, dan pertumbuhan bayi kembar mereka begitu terasa cepat, namun dari sanalah mulai terlihat adanya perbedaan mencolok dari kedua putranya.
Seojun si sulung begitu aktif sementara Taejun si bungsu lebih pendiam, Seojun banyak berceloteh, Taejun jarang berbicara bahkan sulit menangkap perkataan, Seojun begitu cerdas, Taejun juga tidak kalah cerdas hanya saja ia membutuhkan waktu lama untuk mencerna dan menangkap apa yang ia pelajari, dan Baekhyun mengatakan Taejun kemungkinan mengidap disleksia, ia tidak bisa secara cepat menyerap informasi kedalam otaknya, dia butuh waktu lama untuk mengerti suatu hal, pandangan matanya juga sering tidak fokus, itu hal pertama yang mulai terlihat, namun selebihnya Taejun sama cerianya dan manjanya seperti anak lain seusianya, bahkan ketimbang Seojun Taejun cenderung lebih manja dan lemah, sering kali baik Yongjae maupun Joowon melihat Seojun pasang badan seolah melindungi Taejun saat Taejun diganggu sampai menangis oleh siapapun, Putra sulungnya itu akan memasang wajah galak dengan mata melotot dan pipi yang menggembung menggemaskan sambil memeluk si bungsu yang badannya jauh lebih kecil darinya, bahkan tak jarang saat Joowon, appanya sendiri mengusili Taejun hingga si bungsu berteriak kesal dan menangis, dengan cepat si sulung merangkak kearahnya lalu menggigit kencang tangan sang appa, dan hal itu membuat Yongjae tertawa karena mimik kesakitan sang suami begitu lucu.
"Seojunna... Taejunie..." panggil sang umma, kedua bocah yang nampak asik bermain dengan boneka karet itu menoleh, Seojun terlebih dulu menoleh, lalu tangan mungilnya menggapai-gapai pipi sang adik merebut atensi si adik
"Tcae... Mma... " ujar si hyung, Tae menatap si hyung dan memiringkan kepalanya imut, lalu ia menoleh kebelakang dan mendapati sang umma berjalan kearah mereka dengan semangkuk berukuran sedang berisi bubur bayi, Taejun melihat sang umma dengan mata berbinar-binar
"Kyaaa yayaya... Mmaaaa" pekiknya girang
"Jcun... Mmaaa... " pekik Taejun girang, Seojun mengangguk
"Ayo kita makan..." ujar sang umma yang kini telah duduk dikarpet bersama dua buah hatinya, Seojun dan Taejun duduk berjajar di hadapan sang umma
"Mma... aaaa" Seojun membuka mulutnya minta disuapi, Yongjae terkekeh lucu, ia menjawil pelan hidung Putra sulungnya, ia lalu menyendokkan sedikit bubur itu pada Seojun, melihat hyungnya membuka mulut dan disuapi, Taejun ikut bergerak, ia merangkak lebih dekat pada sang umma
"Mmaa... aaaa" ujar Taejun, Yongjae kembali terkekeh, ia mengecup pipi gembul si bungsu, lalu menyuapkan bubur pada si bungsu
"Papa pulaaaaang!!!!" sebuah suara merebut atensi ketiga orang beda usia itu
"Mommy.... Tataeya... Junieya... Kalian dimana?" panggil Joowon yang baru saja pulang meeting dengan klien
"Di ruang keluarga papa!" jawab Yongjae, dengan cepat Joowon melangkahkan kakinya menuju ruang keluarga, dan ia mendapati ketiga permata hatinya tengah duduk di karpet
"Kyaaaaa... Yayaya... Paaapaaaa" girang sibungsu minta gendong, Joowon meletakkan tas dan jasnya di sofa, ia juga melepas dasinya membuka tiga kancing atas kemejanya, lalu menggulung kedua lengan kemejanya keatas, baru ia menggendong si bungsu
KAMU SEDANG MEMBACA
Saranghae Jeongmal
RomansaKim Yong Jae pria manis dan ceria Park Joo won pria maskulin dan kaya raya, mereka berdua adalah musuh, sebenarnya hanya Yong jae yg menganggap joo won musuh, sementara joo won hanya menganggap yong jae si namja manja. lalu suatu ketika Yong jae dan...