Happy Together

4.1K 208 19
                                    


-

Yongjae menggenggam tangan Taejun dengan erat, sementara Seojun digenggam erat oleh sang ayah, lalu tangan mungil keduanya saling terkait saling menggenggam, mereka kini berada di sebuah pinggir pantai, Taejun dan Seojun melepaskan genggaman tangan kedua orangtua mereka, kaki-kaki kecil mereka melangkah dan berlari kejar-kejaran di pinggir pantai, terkadang mereka juga mengejar dan menghindari ombak yang menepi di pinggir pantai.

"Yongie" Joowon menyebut nama sang pujaan hati dengan lembut, yang merasa disebut pun menoleh ke sampingnya dimana sang kekasih hati menatap lembut dirinya

"Hmm?" balas Yongjae dengan senyum manisnya

"Gomawo" ujar Joowon

"Untuk?" tanya Yongjae bingung

"Untuk tetap berada di sisiku, menemani hari-hari di hidupku, mencintaiku sepenuh hati, dan juga memberikanku malaikat-malaikat yang tampan dan manis, dan juga mau sekali lagi menerima buah hati kita lagi untuk bersemayam di sini" ujar Joowon mengelus perut besar Yongjae, sudah delapan Bulan, itu artinya delapan Bulan pula kejadian penculikan dan penembakan itu terlewati

Senyum merekah di bibir ranum Yongjae, entahlah Joowon merasa sang istri terlihat begitu cantik, di kehamilan kedua ini ia sering sekali berdandan dan bertampil modis dan perilakunya tambah feminin, di kehamilannya yang ini Yongjae tidak mengalami mengidam ekstrim, paling-paling hanya ingin buah asam-asam dan makanan manis, Joowon bersyukur karena kehamilan Yongjae kali ini tidak membuat baik dirinya atau pun Yongjae sendiri kewalahan.

"Ne, gomawo do Joowonie, karena kau begitu menyayangi dan mencintai kami, karena kau dengan lantang dan berani mengatakan bahwa kau mencintaiku, karena kau dengan penuh tekad sekuat tenaga melindungiku dan anak-anak dari hal buruk, karena kau selalu bertanggung jawab penuh atas kami, dan selalu berada disisiku apa pun keadaannya, gomawoyeo" balas Yongjae mencium pipi sang suami

"Saranghae Wonie" ujar Yongjae lagi dengan senyum lembut dan tatapan mata teduh

"Nado saranghae, jeongmalyeo, saranghae jeongmal" balas Joowon mengecup dahi sang istri penuh Cinta

"Umma! Appa! Urineun nado calanghae uli umma to uli appa!" ujar Seojun yang tiba-tiba menubruk kaki sang ayah

"Ca-calanghae um-umma! ap-appa!" cengir Taejun memeluk kaki sang ibu

"Nado saranghae uri aegy" balas umma dan appa mereka kompak

"A-aku ju-juga cay-cayang ul-uli don-dongcaeng!" ujar Taejun

"Nado!, calanghae dongcaeng!" ujar Seojun, membuat kedua orangtua mereka tersenyum lembut.

Happy ending!

Belom tamat kok...
Wkwkwk...

*
*
*
*
*

7 tahun kemudian

"Junie!!!, Taetae!!!, Yoonie!!!" panggil Yongjae dari arah bawah tangga sambil menggendong si kecil Putra bungsunya yang baru berusia dua tahun bernama Park Jimin.

"Iya! / n-ne um-umma! / sudah banguun!" itu balasan dari ketiga anak-anaknya, siapa lagi kalau bukan si kembar Park Seojun, Park Taejun dan satu-satunya Putri mereka, anak ketiga dari keluarga Park bernama Park Seoyoon, sicantik tomboy yang galak dan super protektif dengan oppa keduanya, Taejun.

#Seojun

Si sulung yang kini berusia lima belas tahun itu tumbuh dengan perawakan super manly dengan sifat dan watak persis sang appa tapi kelembutan dan baik hati seperti sang umma, perawakannya bahkan wajahnya itu seluruhnya copyan dari Joowon, tinggi, kulit coklat, rambut sewarna arang, mata elang super tajam, garis rahang keras dan kuat, tubuh atletis dengan otot-otot yang mulai membentuk walau masih belum terlalu jelas khas pria macho dan maskulin, ia kini tengah merapihkan seragam smp yang ia kenakan, setelah yakin penampilannya sempurna, ia menyambar tas ransel sekolahnya dan menuruni tangga lalu duduk di meja makan dengan tenang berhadapan dengan sang appa yang memangku Jimin, Seojun tersenyum manis pada sang umma dan appa usai menyapa kedua orangtuanya, sesekali ia akan menggoda adik kecilnya yang senang mengerucutkan bibirnya jika merajuk.

Saranghae JeongmalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang