Here We Go

2.1K 128 5
                                    


-

Ruang luas yang lampunya dibuat agak temaram itu begitu ribut dengan suara rintihan, entah sakit atau apa.

'Ctaaarrr' lecutan dari sebuah cambuk membahana, seseorang merintih keras namun suaranya tertahan oleh gagball yang menyumpal mulutnya

"Otte?, suka rasa sakitnya heum jalang?" oh itu suara Kia, rupanya ia yang tengah mencambuki seseorang, oh itu Gain yang terbaring pasrah dengan tangan dan kali terikat jangan lupa vibrator dan dildo yang menyumpal lubang kewanitaannya

"Apa?, kau bilang apa?, aku tidak mengerti!" ujar Kia dan kembali mencambuki tubuh mulus Gain yang kini sudah tidak mulus lagi, bekas cambukan itu tercetak jelas di tubuh bagian depannya, mbuat tubuh molek itu berhiaskan lebam dan goresan-goresan yang menyakitkan

Bosan mencambuki Gain, Kia melempar cambuknya entah kemana, kini ia beralih pada tiga Batang lilin berwarna merah, ia mengambil satu lilin dan menyalakannya, lalu meletakkannya sebentar, ia mengambil ember kecil berisi air garam, dengan santai Kia menyiramkan air garam itu ketubuh Gain, sontak Gain menjerit kesakitan saat luka-luka ditubuhnya dengan sengaja disiram air garam, Kia menyeringai sadis, ia kembali melempar ember kecil itu kesembarang tempat, bisa ia dengar isak tangis Gain yang begitu pilu

'Klik sret' Kia membuka gagball yang menyumbat mulut Gain

"KAU BAJINGAN BERENGSEK!!!  LEPASKAN AKU!!! JALANG!!!" maki Gain sesaat setelah Kia melepaskan penyumbat di mulut Gain

"Kheh kau mengatai dirimu sendiri eoh?" tanya Kia sinis

"Kau?!!, lihat saja aku akan membalas kalian semua!!!, appaku adalah seorang Perdana mentri!!! Appaku seorang yg berpengaruh di sini kau tahu itu?!, aku akan balas kalian!" ancam Gain

"Song Ilseok?, ah perdana mentri korup itu?, kau tidak lihat berita ya?, dia kan sudah dicopot dari jabatannya karena ketahuan korup, dan... Well dia sekarang berada dalam sel tahanan, kau tidak nonton berita sih, ah!  Iya gimana mau nonton berita ya?, kalau kau disekap disini, haha aku lupa!" ujar Kia dengan seringai meremehkan

"Ah satu lagi, kau tahu?, seluruh aset kekayaanmu semuanya disita untuk melunasi hutang piutang ayahmu ditambah hutang kerugian perusahaan Sekai Inc." ujar Kia lagi dengan suara girang

"A-apa?!, tidak mungkin!!! Kau pasti bohong!!!" sangkal Gain

"Terserah sih kau mau percaya atau tidak, apa perduliku kau percaya atau tidak?, dan tidak ada untungnya bagiku tuh berkata dusta padamu" ujar Kia, ia meraih lilin merah yang tadi ia nyalakan, dengan senyum ceria Kia meneteskan cairan panas lilin keseluruh tubuh Gain

"Aaarrrrgggghhh panaaasss!!!, hentikan!!!  Hiks... Sakit berhenti lepaskan aku!!!" teriak Gain

"Tch, baru seperti ini kau berteriak huh!!, kau saat menyakiti keponakanku yang bahkan masih sangat kecil, ia cuman bocah tiga tahun!, kau menyiksanya dengan begitu kejam!" dingin Kia, ia meletakkan kembali lilin itu, ia mulai merogoh saku celananya mengambil ponsel pintarnya

"Hoyy kalian... Kalian boleh masuk!" perintah Kia pada seseorang dari ponselnya

Beberapa menit kemudian sepuluh orang berbadan kekar masuk dan segera menatap tubuh naked Gain dengan tatapan nafsu

"Kalian boleh lakukan apapun sesuka kalian pada wanita jalang itu!, tapi jangan sampai mati!, jika sudah puas lempar saja wanita itu pada Peter, katakan padanya terserah mau diapakan wanita itu, mau dijual ke pasar budak, jadi sex doll, atau cabut organ-organ tubuhnya juga boleh, asal jangan biarkan dia muncul ke permukaan dan mengganggu lagi!" ujar Kia tajam yang diangguki oleh kesepuluh pria itu

"Mau apa kalian?!, pergi!!!, arrrggghh lepaskan akuuuu!!!!!!!! Aaaaaarrrrrrhggggg" jerit Gain, kesepuluh orang itu dengan bringas menjadikannya tawanan budak sex, hanya ada jerit tangis pilu, dan desahan, lenguhan, juga rintihan di ruangan tersebut, sementara Kia memilih meninggalkan tempat terkutuk milik adik dari kakak iparnya a.ka Peter/ Sowon Jung.

Saranghae JeongmalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang