Seharian bergelut dengan tugas kuliah membuat punggungku sakit, ditambah cuaca dingin yang menggodaku untuk pergi tidur berselimutkan sesuatu yang hangat.
''plak''
Aku menampar diriku sendi dan kembali memulai konsentrasi. tak ada jalan lain, mengingat nilai IP semakin menurun, aku harus menmbereskan ujian semester ini.''bruk'' tiba-tiba hoseok hyung menutup bukunya.
''kenapa? apa sudah beres?''
Aku melirik jam, masih jam 7 malam. tak biasanya hyung menyerah dalam belajar.
''udara dingin sekali, ayo kita tidur''
''tidur? aku kan tidak mengatakan akan menginap dirumahmu'' heranku, yang mencoba menangkap ekspresi janggal diwajahnya. ia terlihat sangat aneh, padahal baru beberapa saat lalu ia mencemooh soal nilai dan kepribadianku yang malas.
''sudahlah kau menginap saja''
hoseok hyung sedikit emosi, dan itu membuatku agak bingung.
''hyung, kau tidak apa-apa?''
Ia berbalik dan memberiku tatapan tajam namun berusaha berbicara senormal mungkin, tapi hal itu malah terlihat aneh.
''aish udara sangat dingin, bantu aku menutup semua jendela'' suruhnya dan aku hanya mengikuti kata-katanya.
Setelah semua jendela tertutup rapat, hoseok hyung menarik tangannku ke kamarnya. ia mengunci pintu rapat-rapat, ketika aku akan memulai bertanya tangannya membungkam mulutku.
''ssssst... tadi aku melihat sesuatu mondar mandir di balik jendela''
Ia mulai menakutiku, tapi aku tak begitu saja percaya kata-katanya, hoseok hyung sering menjahiliku mungkin aku akan menganggap bahwa ini adalah salah satu kerjaannya.
''kau mau mengeraiku lagi?''
''aku tidak bohong, tadi aku sengaja tak mengatakannya padamu, karna makhluk itu sedang menatap ke arahmu''
Kata-katanya membuat perasaanku tak tenang, namun sepertinya hoseok hyung benar-benar jujur kali ini, tubuhnya terlihat gemetaran dan wajahnya memucat.
Tak bisa dipungkiri aku sedikit was-was, tapi untuk menutupi itu semua aku sengaja untuk tak menanyakan hal apapun lagi soal apa yang hyung katakan tadi.
Jadi kami pergi tidur, aku hanya tidur dikasur lipat, disamping tempat tidur hoseok hyung. Sangat sunyi, hanya terdengar suara deras hujan.
**
Masih setengah terlelap aku merasakan angin dingin menghembus ditubuhku, kunaikan selimut hampir menutupi seluruh badannku. dengan masih setengah sadar aku melihat pintu kamar terbuka lebar, aku melirik ke arah tempat tidur hyung tetapi ia tak berada disana.
Mungkin ke toilet pikirku, tapi entah kenapa pikiranku menjadi tidak tenang. apa aku masih memikirkan omong kosong soal makhluk aneh yang ia katakan padaku?
''SREK'' aku mendengar sesuatu dari lantai bawah, apa yang sedang ia lakukan? aku beranjak dan berjalan dengan hati-hati tanpa bersuara ke arah tangga.
Terlihat hoseok hyung sedang duduk membelakangiku dengan tivi yang masih menyala.
Namun dengan posisi jendela yang terbuka lebar, sesosok makluk aneh menampakan dirinya. tubuhnya terlihat tidak normal, seperti seseorang yang baru saja terlindas mobil besar. namun ia masih bisa berjalan merangkak, ia merangkak dan memasuki ruangan, aku sangat panik, namun anehnya kenapa hoseok hyung tetap duduk tenang disana, aku hendak memanggilnya. namun suaraku tertahan saat makhluk itu menyeret tubuh hoseok hyung yang sama sekali tak berkutik. Aku hampir saja kehilangan kesadaran saat melihat lehernya tertancap sebuah pisau, hoseok hyung terlihat kaku namun makluk itu terus menyeret tubuhnya keluar, hoseok hyung dan makhluk itu menghilang dibalik derasnya hujan.
Tubuhku terkulai tak percaya dengan apa yang baru saja kulihat. Dan makluk apa itu tadi?
Belum sempat mencerna penglihatanku, makluk itu kini kembali. saat ini ia menatapku, ia merangkak dengan cepat kearahku, aku mencoba berlari namun kakiku seperti tak mau bergerak. makhluk itu menghitung setiap anak tangga yang ia lalui, sampai tangga terakhir makluk itu meloncat ke arahku, aku menutup mataku.
Aku membuka mata dengan perasaan tak karuan, aku melirik sekitar kini aku masih terbaring di kasur lipatku. jantungku berdegup sangat keras. Ternyata yang tadi adalah mimpi. Aku membuang nafas lega, kulihat hoseok hyung masih terlelap dikasurnya dan pintu tertutup dengan rapat bahkan seingatku tadi ia menguncinya.
syukurlah sekarang aku bisa tidur dengan nyaman. Aku kembali berbaring dikasurku.
Udara dingin tiba-tiba kurasakan pada tangan kiriku, seperti ada sesuatu yang menghembuskannya.
Dengan ragu aku melirik ke arah kiriku, dimana seharusnya hanya sebuah kolong tempat tidur penuh debu.
Tapi yang kulihat adalah sesuatu yang menatapku disana, ia tersenyum lebar sambil berbisik.
''aku tau kau melihatku''
KAMU SEDANG MEMBACA
Creepypasta [BTS]
Mystery / ThrillerKumpulan BTS Creepypasta/Riddle [] Terinspirasi dari beberapa urban legend