Cast : Jeon Jungkook
Aku sangat menyukai basket, hyung-hyungku yang pertama kali memperlihatkan permainan ini padaku. Sangat menyenangkan bahkan lebih dari pekerjaanku yang sebagai seorang idol. Sebenarnya jadwal grup kami sangat sibuk, namun aku dan para hyung selalu menyempatkan diri untuk bermain basket setiap selasa sore, sebelum akhirnya kami melanjutkan schedule yang berjalan.
Tak jauh dari dorm, terdapat sebuah apartement tua yang memiliki lapangan. Disitulah aku dan para hyung selalu bermain. Di kawasan ini sangatlah sepi dan itu sangat mempermudah kami bermain.
Hal yang tak ku sadari bahwa setiap kami berkumpul dilapangan, di salah satu balkon gedung apartement selalu terlihat seorang gadis, ia memperhatikan kami sambil menopang dagu dengan tangannya, wajahnya sangat cantik, rambutnya panjang bergelombang, kulitnya putih bersih, dan sepertinya usianya tak jauh berbeda dari usiaku, Terkadang aku menjadi salah tingkah ketika tak sengaja meliriknya yang sedang tersenyum manis. Ketika aku gagal memasukan bola dalam ring ia mengepal telapak tangannya dan mengangkatnya ke atas seakan memberiku semangat, ketika aku berhasil memasukkan bola, ia terlihat senang, aku merasa ia selalu berada dipihakku.
Semakin lama melewati selasa sore, rasanya hatiku seperti tertembak angan-angannya. tapi aku terlalu malu jika membicarakan tentang ini pada hyung-hyung, yang ada mereka pasti meledekku habis-habisan. mereka benar-benar masih menganggapku seperti anak kecil, hingga suatu hari seokjin hyung menemukanku yang sedang melamun tersenyum di balkon dorm, aku membayangkan wajah gadis itu.
‘’apa yang kau pikirkan? Apa kau baik-baik saja?’’ seokjin hyung menepuk bahuku dan menyimpan punggung tangannya didahiku, aku hanya menggeleng.
‘’pasti kau memikirkan seseorang kan?’’ seokjin hyung mencoba menggodaku, sepertinya ia sudah hafal gejala seseorang yang jatuh cinta, aku mengakui diusianya yang terpaut lima tahun diatasku pasti sudah memiliki pengalaman ini.
‘’i itu.. &#%@¥&sft’’ Gugupku, kurasa sekarang wajahku mulai memerah.
‘’uri kookie sekarang sudah besar rupanya..’’ seokjin hyung memegang puncak kepalaku dan tertawa, aku memberontak hanya berpura-pura tidak mengerti, tapi ia benar-benar seperti seseorang yang membaca pikiranku sekarang.
Ia tersenyum dan berbisik ke telingaku ‘’seorang pria sejati harus mengatakannya’’
aku berpikir sejenak mengengar kata-katanya, apakah aku bisa melakukan hal itu?
‘’kau bisa melakukannya’’ lanjutnya, seketika aku meloncat menjauh darinya. Seokjin hyung benar-benar berbahaya. Aku menutupi kepalaku agar tak terbaca olehnya dan berjalan menjauh.
**
Selasa sore berikutnya tiba, namun sangat menyayangkan hari ini turun hujan, kalau tidak bermain basket, artinya aku tidak akan melihat gadis itu, menunggu hari selasa dalam satu minggu itu cukup lama. Akhirnya dengan berbekal payung dan jas hujan aku mengendap keluar disaat para hyung sedang tertidur, yap, memanfaatkan waktu luang untuk istirahat memang bagus, tetapi rasa rinduku mengalahkan itu semua.
Aku berjalan seorang diri menuju lapangan, ditengah jalan sempat terpikirkan, bagaimana jika gadis itu tidak sedang di balkon? mengingat pasti ia juga berpikir kami tak akan mungkin bermain di tengah cuaca seperti ini. Baru saja meremehkan usahaku sendiri, aku sedikit terkejut setelah sampai ditempat tujuan, gadis itu ternyata saat ini sedang dibalkonnya, aku tersenyum senang dan berjalan lebih dekat.
‘’hey.. ini aku!’’ teriakku melambai tangan, ia melirikku tersenyum dan membalas lambaianku.
‘’bisakah kau kebawah sekarang?’’ tanyaku, ia menggeleng. Oh ya, betapa bodohnya aku. Saat ini sedang hujan deras, tak mungkin ia menghampiriku kesini.
‘’tak apa.., kalau begitu aku akan menunggu di dekat tangga apartementmu, kau kebawah ya..’’ pintaku, ia mengangguk dan tersenyum senang, lalu ia menghilang dari balkon, itu tandanya ia sedang menuju ke tangga, tanpa aba-aba aku juga segera berlari ke dekat tangga dan merapikan payung serta jas hujanku, kenapa arah tangga gelap sekali? aku sempat memperhatikan gedung ini, sangat tua dan sunyi, seakan tak berpenghuni.
'krek.. ..krek....'
Aku mendengar sesuatu dari arah tangga, apakah itu dia?
'krek....krek....'
suara itu muncul secara perlahan menuruni anak tangga.
'krek....krek....'
sepertinya itu berasal darinya ketika sedang menuruni anak tangga. Terdengar sangat hat-hati, mungkin karna keadaan gelap.
'krek..krek..'
‘’hey... aku disini..’’
Aku bisa mendengar lirihan seseorang dari arah tangga.
'krek... .krek...'
samar kulihat wajah gadis itu muncul walaupun tidak begitu jelas dibalik redup ruangan namun disana ia tampak bersinar dan sangat cantik.
‘’apakah... aku cantik...?’’
Aku mengangguk dan berjalan menghampirinya ke arah tangga, namun seketika langkahku terhenti setelah semakin jelas pemandangan yang ku lihat sebenarnya.
Gadis itu menyeret setengah tubuhnya yang sudah membusuk, ia hanya menggunakan kedua tangannya yang seperti daging hangus membuatnya merangkak dan mencakar setiap anak tangga.
‘’apakah.. aku cantik...?’’
KAMU SEDANG MEMBACA
Creepypasta [BTS]
Mystery / ThrillerKumpulan BTS Creepypasta/Riddle [] Terinspirasi dari beberapa urban legend