Malam ini salju turun lebat, semua hyung pergi makan malam dengan perusahaan sedangkan aku hanya menunggu ditemani kakiku yang terlabut perban. Ini gara-gara terlalu bersemangat saat perform dan tak berhati-hati pada lantai panggung yang licin. Seharusnya para hyung menjagaku, bukan meninggalkanku untuk bersenang-senang. Bahkan saat aku mengizinkan mereka pergi, mereka berlalu begitu saja.Sangat membosankan, jadi aku memotret kakiku dan meng-uploadnya, sambil menuliskan pesan gurauan bahwa rasa sakit dikakiku lebih setia dibandingkan para member. Haha aku tinggal menunggu fansku akan memarahi member lain.
''aww''
kakiku terasa ngilu, aku menaruh asal ponselku dan dan merebah di tempat tidur. Sempat terpikirkan untuk menghubungi mereka, tapi aku pasti akan dianggap tak bisa mengurus diriku. Dengan susah payah akhirnya aku berjalan ke ruang tengah dan duduk di sofa yang berhadapan dengan TV.
TV itu terletak tepat didepan kaca, jadi aku bisa melihat keadaan salju diluar melalui kaca jendela. udara sangat dingin, aku melilit tubuhku dengan selimut sambil menikmati sebuah acara variety show yang selalu rutin tayang setiap malam.
Tiba-tiba aku melihat suatu yang sedang berdiri jauh disebrang jalan memalui kaca, tapi semakin lama, sosok itu semakin jelas ketika ia terus mendekat. wajah itu tersenyum sangat lebar, dengan baju besarnya yang berwarna warni, ia terlihat seperti sesosok badut. ia berjalan pincang sambil tangannya menggenggam sesuatu yang mengkilat, barulah aku sadar bahwa itu adalah sebuah pisau daging.
Aku begitu ingin bergerak dan lari namun tubuhku menjadi kaku, jadi aku hanya menenggelamkan seluruh tubuhku didalam selimut. Aku berharap ia mengiraku hanya sebuah selimut yang menggumpal di atas sofa, dengan hati-hati aku mencoba mengintip dibalik selimutku.
Oh tidak, sekarang berdiri tepat di balik jendela. Aku bisa mendengar deru nafasnya, ia tersenyum lebar, wajah badut itu tidak normal dan penuh luka.
Ia menatapku seperti orang gila sambil menga cungkan pisaunya.Aku sangat panik, jantungku berderu keras. Tapi aku tetap meyakinkan diri bahwa orang itu tak akan mungkin bisa menyakitiku, karna dia diluar dan aku didalam.
Ia mengangkat pisaunya tinggi-tinggi, seakan-akan ia berencana menhantamnya ke depan, aku menutup mataku namun tiba-tiba terdegar mobil yang berhenti didepan halaman. Aku bernafas lega karna para hyung sudah pulang, tapi setelah kulihat kembali badut itu menghilang.
''kami pulang, Tae kau kenapa?'' Jimin menghampiriku yang masih merasakan ketegangan.
''kita harus menelfon polisi. Ada seseorang dibalik jendela tadi dia membawa pisau daging''
''kau serius?"
Akhirnya Jin hyung menelfon polisi, tak berapa lama petugas datang dan menyelidiki, mereka berkata tak dapat menemukan jejak apapun diluar jendela. Jalan sangat dipenuhi oleh salju, jadi mustahil bila tak satu satu jejakpun ditempat badut itu berjalan dan berdiri tadi.
Akhirnya mereka mengira bahwa aku hanya berimajinasi dengan apa yang kulihat.
''Tae sepertinya kau masih harus banyak istirahat'' Hoseok hyung menaruh punggung tangannya didahiku.
''yang sakit kakiku hyung, bukan otakku! Aku benar-benar melihatnya tadi. Dia mengacungkan pisaunya kedepan, seperti ini''
Aku mempraktekan apa yang kulihat tadi. Tapi para hyung dan petugas hanya menggeleng dan membuang nafas seakan menganggapku benar-benar gila.
''kalian jaga dia baik-baik''
petugas hanya memberikan salam terakhirnya pada para hyung dan berbalik meninggalkan kami, namun dari salah satu petugas seketika langkahnya terherhenti. Ia mendekati sofa yang tadi kududuki dan berjalan ke belakang sofa, kemudian ia berjongkok terkejut saat dan menunjukan sesuatu yang ia temukan, seketika jatungku mencelos memandangi karpet yang tepat berada dibelakang sofaku basah dan terdapat pisau yang tergeletak disana.
''dia tidak berdiri di luar jendela. Yang kau lihat hanyalan pantulan bayangannya saat dia berada dibelakangmu''
KAMU SEDANG MEMBACA
Creepypasta [BTS]
Misterio / SuspensoKumpulan BTS Creepypasta/Riddle [] Terinspirasi dari beberapa urban legend