Pizza

3.9K 357 20
                                    


Mungkin ini adalah hari sialku, disaat hyung-hyungku pulang kampung untuk berlibur dengan keluarganya namun aku malah mengalami nasib buruk saat akan pulang ke busan.

Kakiku patah akibat kecelakaan dan aku harus beristirahat beberapa hari apartemen hyungku hingga kondisi kakiku membaik, aku menolak untuk dirawat dirumah sakit bukan karena masalah biaya hanya saja aku tak terlalu suka dengan bau rumah sakit. Lagi pula apartemen hyungku dekat dengan tempat kejadian kecelakaan.

Hari ini hyungku tidak bisa merawatku karena ia sedang mepet mepetnya bekerja, juga orang tuaku yang baru saja berkunjung bahkan sudah pulang karena pekerjaan mereka sangat padat. Aku menekuk wajahku bosan. Dan membaringkan diriku dikursi dan mulai menutup mata.

Mataku terbuka saat mendengar suara anak anak berlari di lantai atas, aneh padahal ini masih pagi dan jam segini seharusnya anak anak belum pulang sekolah.

Gruk

lapar.
Dengan cepat aku mengambil handphoneku dan memesan 2 kotak pizza karena aku sangat lapar.

Ayolah Ini sudah 20 menit berlalu dan pizzaku belum datang.

Ting Tong

Dengan perlahan aku berjalan ke arah pintu dan mengambil pizza yang baru saja datang, juga memberikan uang pizzanya.

***

Ah sungguh ini sangat kenyang dan aku sudah tak sanggup menghabiskan satu kotak pizza lagi.

Jika aku menunggu hyungku pulang, mungkin pizza itu rasanya sudah tak enak dimakan. Mungkin aku ingin berbaik hati kedapa salah satu tetangga di apatemen ini.

Tunggu.. Bukannya ada anak-anak tinggal diatas kamar ini? Mereka pasti senang dengan pizza gratis.

Dengan perlahan dan menahan nyeri pada kakiku aku segera keluar dari kamar dan naik dengan lift.

"Aish Appo.." Aku menggerang karena kakiku memang belum sembuh total sambil berjalan menuju kamar lantai atas itu.

***

Ting tong

Tidak ada jawaban.
Dengan cepat aku menekan bel lagi dan terdengar suara wanita di balik pintu.

"Siapa?"

"Annyeonghaseo, saya Jeon Jungkook adik dari tetangga anda yang tinggal satu lantai dibawah anda"

Pintu dibuka, namun hanya sedikit. Dari sela pintu, aku dapat melihat wajah seorang wanita separuh baya.

Namun kamar itu sangat gelap sehingga yang bisa aku lihat hanya kepala wanita itu.

"Ada apa?"

"Anda mau pizza? Saya tadi memesannya namun tidak habis. Mungkin anda mau?"

"Tidak, terima kasih." Jawab wanita itu tanpa ekspresi.

"Ehm, mungkin anak-anak anda mau?"

Tiba-tiba terlihat kepala seorang anak laki-laki dan anak perempuan di bawahnya. Mereka pasti anak-anak yang kerap aku dengar suaranya saat bermain. Ketiga wajah itu menatapnya, berbaris membentuk satu lajur dari atas ke bawah.

"Baiklah, kami mau"

Wanita itu menerima pizza itu dan pintu itupun dibanting, tertutup.

Aku hanya blank menatap pintu itu dan berbalik, namun entah kenapa di otakku merasa ada yang aneh.

Kenapa tiba tiba seluruh bulu kudukku terasa berdiri dan menggigil. Wajah ketiga orang itu jadi terpatri dalam ingatanku. Aku mengambil langkah cepat, tanpa peduli rasa sakit di kakiku untuk segera menuju lift.

Ketiga wajah mereka membentuk garis, pikirku.

Aku menekan tombol lift dan menunggunya untuk datang.

Membentuk garis vertikal, dari atas ke bawah. Satu wajah di atas wajah yang lain.

Aku menekan tombol lift kembali, namun lift itu tak kunjung datang.

Ada yang aneh dengan wajah mereka. Ah sial liftnya terlalu lama.

Dengan cepat aku memutuskan menggunakan tangga.
Wajah tampak berbaris, satu di atas yang lain ... itu mustahil!

Aku melupakan rasa sakit di kakiku ketika aku menapaki tangga dengan langkah yang sangat panik.

Kini aku mulai menyadari apa yang salah dengan keluarga itu.

Hanya ada kepala, tanpa badan.

Sesampainya di kamar, aku langsung menelepon polisi. Dan Polisi datang beberapa saat kemudian, walaupun laporanku terdengar tampak gila. Namun mereka memeriksa kamar di bawah kamar hyungku dan menemukan sesuatu yang mengerikan.

Tubuh wanita dan kedua anaknya itu ditemukan di bak kamar mandi. Kepala mereka terpenggal. Mereka juga menemukan suami wanita itu bersembunyi di dalam lemari pakaian. Ia mengatakan bahwa ia sudah memenggal kepala istri dan anak-anaknya dengan gergaji.

Namun ia bersumpah istri dan kedua anak-anaknya masih hidup.

Polisi berkesimpulan pria itu menjadi gila dan membunuh keluarganya. Namun polisi menemukan ada sesuatu yang aneh di kamar itu.

Di meja dapur tergeletak sebuah kotak pizza. Ketika dibuka, isinya sudah tidak utuh lagi. Ada bekas gigitan-gigitan kecil di pizza itu, seolah-olah ada anak-anak kecil yang memakannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 18, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Creepypasta [BTS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang