Terinspirasi dari kisah urbad legend yang paling ditakuti. Gue saranin, jangan baca dalam keadaan sendiri..
.
.Sayup-sayup terdengar sebuah decitan kaki yang mendekat ke arahku, ia tertawa kecil sambil berbisik kata-kata racauan yang tak begitu jelas kudengar.
Tubuhku gemetar hebat mencari ruang persembunyian sebelum sosok itu benar-benar melihatku.
Semakin jelas langkah itu menuju ke arah tangga, membuatku semakin panik mencari celah untuk bersembunyi. lantai kayu membuat suara decitan itu seakan menghitung satu persatu anak tangga yang ia naiki.
Aku sudah terlanjur terjebak di dalam ruangan ini. Sebuah kamar yang tak banyak memiliki barang, dan itu membuatku sulit.
Tak ada waktu lagi, Tak ada cara lain selain bersembunyi di bawah sebuah tempat tidur, hanya tempat itu yang pertama melintas dalam penglihatanku
Hawa dingin mulai menjalar diruangan.
kurasakan langkah itu berhenti tepat dibalik pintu yang masih tertutup. Aku tau. Ia sedang berdiri disana, menatapku dibalik pintu. Aku tak sanggup membayangkan bila wajah mengerikan itu tersenyum sambil menatapku.
Perlahan kenop itu memutar dan sedikit memperlihatkan celah pintu yang mulai terbuka, terlihat dua telapak kaki putih berjalan pelan memasuki ruangan, aku bisa jelas memperhatikan langkah itu dibawah persembunyianku.
Ia berjalan sangat perlahan. Menjelajahi setiap sudut ruangan, nafasnya yang berat terdengar mengerikan beserta obsesinya yang ingin segera menemukanku. Ia terus mengelilingi setiap sudut.
Beberapa menit berlalu, Kaki itu berhenti disalah satu sudut. Ia tak juga beranjak dari sana, keringat dingin mulai membasahi pelipisku, aku terlalu takut untuk sekedar mengintip wajahnya.
Bagaimana jika ia sudah mengetahui persembunyianku? Aku takut ia sedang menatapku, sepanjang waktu aku hanya membenamkan wajahku pada kedua telapak tangan. Aku terus berdoa dalam hati dan berharap aku tak ditemukan.
Decitan langkah itu kembali terdengar, kulihat ia mulai berjalan kembali. Namun langkah itu berjalan menuju ambang pintu.
Syukurlah. Kurasa aku sangat beruntung, setelah ia benar-benar pergi nanti. Aku harus mencari cara untuk melarikan diri.
Baru saja ketegangan itu menghilang. Tiba-tiba ponselku berbunyi dan itu cukup mengeluarkan suara nyaring, dengan panik aku mencoba meraih ponsel pada saku celanaku, jariku sibuk membuatnya tak bersuara lagi, namun Pergerakanku mulai kaku disaat aku menyadari bahwa kaki itu kini berada tepat di hadapanku.
Seketika jantungku mencelos saat ia menurunkan tubuhnya, wajah menyeringai itu menurun ke arahku dan berteriak.
"JIMIN HYUNG KETEMUUUUU :D KUKIE MENGANGGG!"
Dengan gembira sosok itu berlari kencang, Akhirnya dengan kesal akupun keluar dan melanjutkan permainan petak umpet bersama anak SD tersebut.
END
KAMU SEDANG MEMBACA
Creepypasta [BTS]
Mystery / ThrillerKumpulan BTS Creepypasta/Riddle [] Terinspirasi dari beberapa urban legend