"nuna kemarilah"
"jangan mendekat"
Lena mencoba mundur menghindari Jungkook yang terus berjalan kearahnya.
"oh.. kau sudah tau ya" Lena tercekat saat Jungkook yang benar-benar tersenyum tak mencoba menutupi lagi benda yang tengah disembunyikannya.
"tidak.. "
Lena mencoba melarikan diri saat Jungkook yang tersenyum benar-benar tak menutupi pisau yang digenggamnya.
Namun naas, Jungkook dengan mudah berhasil menahan kaki lena sehingga dirinya jatuh terpelungkup tertahan kuat oleh genggaman Jungkook.
"lepaskan aku!"
lena menendang kuat kakinya hingga tubuh Jungkook tersingkir, tanpa membuang waktu lena segera berlari ke arah pintu keluar, Jungkook dengan cepat datang kembali untuk menyeret tubuhnya menjauh lebih dalam.
"tidak.. lepas...!"
Jungkook membanting tubuh lena, sekuat mungkin dirinya mencoba berontak.
Jleb
Lena segera menghunuskan kaca runcingnya, Jungkook terhenyak merasakan sakit teramat diperutnya. Lena tak sebodoh dugaannya, ia masih menyimpan kaca runcingnya, tubuhnya goyah dan lena memanfaatkannya untuk lari kembali.
DOR!
Peluru panas kini bersarang disalah satu kaki lena, tubuhnya roboh tak kuat merasakan daging dan tulang kakinya ditembus sebuah besi kecil.
Jungkook menurunkan pistolnya, berjalan tergopoh, tangannya menahan pendarahan ataupun agar isi perutnya tak keluar. maniknya yang tajam tak lepas dari lena yang tak berdaya untuk bangkit.
"kenapa? kenapa kau lakukan ini Jungkook..?" Lena mulai terisak, ia ketakukan setengah mati, mencoba menggeser tubuhnya yang terasa berat menjauh, matanya terpejam berharap bahwa ini semua adalah mimpi.
Jungkook menyungging senyuman, senyuman termanis yang tak pernah ia berikan untuk siapapun, Jungkook memeluk Lena yang gemetar hebat.
"Im Lena, kau mencintaiku kan?" lirihnya
Jungkook membelai lembut surai Lena.
"Seokjin dan Taehyung sudah menyerah, sekarang kau milikku"
"Jungkook.. hentikan"
"sangat mudah menyingkirkan orang lain tapi taehyung..? Aku tidak bisa melalukannya.
dia sangat berarti untukku"Jungkook mulai terisak, namun kemudian terdengar tawanya yang memekik pendengaran Lena.
Lena mulai menangis, Jungkook terlihat menakutkan untuknya, ia tak merasakan lagi Jungkooknya.
"Kenapa? kenapa kau menangis nuna?" lirih Jungkook menghapus air mata lena.
Dirinya menahan isakan lena dengan ciumannya, lena tak mampu berkutik karna cengkraman kuat pria dihadapannya.
"aku mencintaimu Im Lena" bisiknya
"tolong aku.. tolong.. Kim Taehyung.." lena berujar dalam tangisnya
"Taehyung..? Tae..taehyung..
hyungku sudah mati" Jungkook menjambak rambutnya bingung."kenapa hyungku mati?! kenapa dia meninggalkanku?!"
Jungkook berteriak frustasi mencengkram leher lena.
"kau membunuh hyungku! kau pembunuh!"
Lena menahan cekikannya, dirinya tak sanggup bernafas, tangan itu sudah mengunci kuat dirinya. lena terpejam pasrah tak sanggup menebak apa yang dilakukannya kembali.
Lena mulai meringis perih ketika jari-jari Jungkook semakin dalam hingga darah kentalnya mengalir hangat.
"sa..kit..hen..tikan" paraunya
Jungkook tercekat, ia melepas cengkraman dan menatap tangannya bingung.
"nuna.. apa itu sakit? maaf.. maafkan aku.."
"aku.. mem.. bencimu.. Jung..kook"
Jungkook kembali geram mendengar penuturan lena, lena merasakan tenggorokannya terjerembat kembali ujung tajam tangan jungkook. semakin dalam.
Ujung matanya menangkap pistol yang tergeletak, emosi Jungkook membuatnya lengah.
Dengan susah payah gadis itu menggapai ujung senjata tersebut.
"katakan kau mencintaiku im lena katakan!"
Jungkook menatap pistol yang kini berada dikepalanya.
Lena menodongnya tepat di dahi sang pemilik.Lena tak sanggup lagi berkata namun tindakannya cukup membuatnya menunjukan apa rencana selanjutnya.
Jungkook memejakan matanya, tangannya kini memegang ujung pelatuk yang juga digenggam Lena.
"lakukanlah.. sebelum aku menyerangmu kembali.." bisiknya
"mian Jungkookie.. aku.. mencintaimu"
DOR!
Jungkook membuka matanya, setitik air mata jatuh di maniknya, matanya membulat sempurna saat lena roboh dihadapannya, timah panas itu malah bersarang dikepalanya, cipratan darah menyeruak mengenai wajahnya.
Jungkook gemetar, lena melakukan hal itu pada dirinya sendiri.Gadis itu roboh menatap sosok Taehyung yang tergeletak memunggunginya.
"mian..hae..kim.. tae.. hyung.."
untuk terakhir kalinya
Terbayang saat-saat dirinya bersama Taehyung, Saat lena mendapatkan perhatiannya, Taehyung selalu tersenyum dan rela menunggunya di tengah cuaca dingin, ia tak pernah pergi dan beranjak sampai hyera benar-benar datang.
Kalau saja lena memperhatikan kata-kata Taehyung disaat terakhirnya, Taehyung masih ingin melindunginya walaupun telah dikhianati.
kalau saja ia tak pernah mencintai mereka berdua.
Namun semuanya terlambat,
***
Kepedihan lena kini terlunasi..
Lena menyadari betapa Taehyung sangat menyayangi Jungkook, Taehyung melindungi Jungkook dari kesalahannya. lalu lena datang merusak segalanya, mengkhianati taehyung dan menghancurkan persahabatan mereka.
***
Jungkook memandang tubuh lena yang sudah tak bernyawa.
menyeretnya untuk bersandar pada bangku,Ia menuntunnya berhadapan dengan sosok Taehyung yang juga terduduk kaku.
Yangannya meraih kotak cincin yang berada pada saku Taehyung.
dibukanya kotak manis tersebut, sebuah benda bundar melingkar di dalamnya.Dengan tenang Jungkook meraihnya dan menyematkannya pada jari manis lena.
Jungkook tersenyum sendu,
"happy anniversarry, tetaplah kalian bersama’’
FIN
KAMU SEDANG MEMBACA
Creepypasta [BTS]
Mystery / ThrillerKumpulan BTS Creepypasta/Riddle [] Terinspirasi dari beberapa urban legend