#Riddle
#Cerita yang punya makna tersembunyi kalau teliti bacanya#***
Pada kelulusan sekolah menengah pertamaku, ibu membeli sebuah rumah yang tak jauh dari sekolah baruku.
Aku harus mulai menerima lingkungan baru, baik disekolahku maupun dirumah. baru saja sehari aku memulai pelajaran di sekolah, tiba-tiba seluruh murid dikejutkan dengan penemuan mayat siswi di gudang dengan kondisinya yang terbakar.
Akhirnya seluruh siswa diliburkan mengingat pelaku pembunuhan belum ditemukan. Ini membuatku sedikit merinding mungkin terlalu bahaya jika ternyata pelaku masih berkeliaran di sekitar sekolah akhirnya aku memutuskan untuk pulang cepat, berada di tempat ini membuatku tidak tenang.
**
Sampai dirumah aku tak mendengar suara ibu yang biasa menyambutku, aku baru ingat. Hari ini ibu sudah mulai bekerja dipekerjaan barunya, memang semenjak kepergian ayahku kami memulai hidup baru.
Perutku lapar, segera aku melangkahkan kaki menuju dapur dan menemukan catatan ibu dan yang tertempel pada kulkas, ibu mengatakan ia akan pulang terlambat dan menyuruhku untuk membeli makanan diluar, tapi rasanya malas untuk pergi keluar.
Akhirnya aku memutuskan untuk memasak mie instan yang tersimpan di lemari dapur, aku tau ibu tidak akan membiarkanku makan makanan instan, karna itu ia selalu menyembunyikannya diam-diam.
Tapi dengan begini lebih praktis bukan? bahkan aku bisa menyimpan uang titipan ibu sebagai uang sakuku.
Sambil menunggu mie yang ku rebus matang, tiba-tiba terdengar suara hujan yang semakin lama semakin deras, udara menjadi dingin dan kuputuskan untuk makan didalam kamarku.
Rumah ini sedikit buruk pada atap-atapnya, aku harus menaruh beberapa ember untuk menadahi air-air yang masuk melalui celah atap. Setelah kurasa selesai tak ada lagi bagian yang bocor.
Akupun dengan tenang bisa menikmati makananku sambil kunyalakan tivi, acara tivi hari ini hanya menayangkan berita yang baru saja terjadi di sekolah tadi, dan pelaku belum ditemukan.
Aku hanya berharap pelaku dapat secepatnya di temukan karna aku tak mau pergi ke sekolah dengan perasaan was-was. Beberapa menit berlalu, hujan deras tak kunjung berhenti. Aku melirik jam, sudah pukul sembilan malam ibu juga belum pulang, mungkin ia terjebak hujan ditempat kerjanya.
Awalnya aku berniat akan tetap terjaga sampai ibu pulang, tapi sepertinya aku sangat mengantuk, ditambah cuaca dingin yang membuatku ingin meringkuk dibalik selimut, tapi sebelum tidur aku harus mengunci pintu dan semua jendela.
Akhirnya akupun melompat ke tempat tidur dan menutupi tubuhku dengan selimut hangat, baru saja beberapa menit memejamkan mata tiba-tiba listrik mati.
Aku sedikit panik, karna sejak kecil ketakutanku terhadap gelap masih mengikuti, bagaimana ini? benar-benar tak dapat melihat apapun, dengan mengumpulkan sedikit keberanian aku mencoba berjalan ke arah dapur berharap menemukan center atau korek api. namun tiba-tiba dari atas kepala kurasakan air yang menyiramku membasahi sekujur tubuh
''aish, rumah ini benar-benar buruk. pantas saja si pemilik menjualnya dengan murah ternyata air hujan dengan mudah merembes ke dalam dan baunya sangat menyengat, Aku harus bicara ini pada ibu'' gerutuku yang terus berjalan meraba meja-meja.
Aku sedikit tenang saat tiba-tiba terdengar seseorang menyalakan korek api dari arah belakang.
Syukurlah ada cahaya, mungkin itu ibu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Creepypasta [BTS]
Mystery / ThrillerKumpulan BTS Creepypasta/Riddle [] Terinspirasi dari beberapa urban legend