Sunshine(Joan)

100 14 4
                                    

Tak seperti bintang yang kadang tak hadir menemani malam, matahari justru selalu hadir untuk menemani siang

∆∆∆

"Selasa, 14 Maret 2017 dari rumah seorang penyanyi pendatang baru, Kim Joon Myung di temukan video yang beredar bahwa ia dan beberapa orang dari rumahnya mengejar seorang gadis yang terlihat sangat lusuh, beberapa saksi mengatakan bahwa gadis itu di sekap dan berlari dengan baju yang robek dan beberapa luka di wajahnya."

Off

Joan mematikan TV yang sedari matahari terbit hanya menampilkan berita itu. Ia tak ingin membuat Alera semakin sedih mengingat peristiwa itu. Meskipun Alera tak menceritakan apapun, ia tahu bahwa Hye Sin, Joon Myung dan kepala sekolah-lah penyebabnya. Kepala sekolah menghilang tiba-tiba, juga Joon Myung dan Hye Sin, mereka pasti tidak akan menampakkan diri karena Joon Myung yang akan diserbu oleh paparazzi.

Hari demi hari terlewati semenjak kejadian itu, Alera semakin membaik meskipun senyumnya tak selebar biasanya. Ia pergi sekolah seperti biasanya dengan Joan juga bibi yang menggantikan posisi kepala sekolah untuk sementara.
"Joan, Alera..." Yoo Na melambaikan tangan pada Joan dan Alera.
Dengan senyum yang terukir jelas, Joan dan Alera berjalan beriringan mendekati Yoo Na. Sudah tak ada lagi aroma iri dan benci yang terpancar dari Yoo Na, entah ada apa dengan Yoo Na, bahkan Joan sempat berpikir bahwa kemampuannya hilang, tapi ternyata tidak, memang tidak ada lagi aroma benci dari Yoo Na.
"Alera, bagaimana sudah tidak apa-apa kan?" Tanya Yoo Na
Alera hanya tersenyum menampilkan deretan giginya yang rapi.
"Ayuk ke kelas." Joan menarik tangan Alera dan Yoo Na

______________________________________
-----------------------------------------------------------

"Hei! Kembalikan ponselku!" Alera mengejar Joan yang merebut paksa ponselnya
"Aku kembalikan kalau aku di traktir cappuccino."
"Tapi aku bad mood."
"Kalau begitu, ini aku bawa ya." Joan menjulurkan lidahnya sambil menggoyang-goyangkan ponsel Alera, membuat siapa yang melihat pasti akan tertawa
"Ok, ok. Aku traktir. Dimana?" Alera akhirnya menyerah. Dengan senyum puas, Joan menarik tangan Alera tanpa memberi tangan mungil itu ruang untuk terlepas.

______________________________________
-----------------------------------------------------------

"Joan, kau bilang ingin cappuccino, kita kan bisa minum cappucino di coffe shop biasanya. Di sini mahal, aku tidak bawa banyak uang." Alera menatap sekeliling. Ya mereka kini berada di restoran ternama yang satu porsi makanannya sama dengan dua hari uang saku Alera.
"Diam ya." Joan menarik tangan Alera dengan lembut berusaha menuntunnya ke sebuah tempat yang sengaja telah di siapkan Joan. Mereka menaiki tangga satu demi satu, Alera mulai curiga
"Joan, ini sudah tidak di restoran lagi." Alera menahan langkahnya karena ragu
"Kau tidak percaya padaku?" Ekspressi Joan perlahan berubah, ia menatap mata Alera dalam.
"Mau kemana?" Joan menyadari Alera yang sedikit tak mempercayainya karena kejadian minggu lalu yang membuatnya tak mudah mempercayai seseorang.
"Tempat yang indah, percaya padaku. Aku janji pasti kau suka." Joan memegang pundak Alera lembut, menaikkan satu tangannya menuju pipi Alera yang lucu dan menyubitnya dengan lembut.
"Yya!!" Teriak Alera kesal. Joan tak menghiraukan teriakan Alera dan menuntunnya lagi untuk menuju ke puncak bangunan ini.

Sampailah mereka di rooftop bangunan ini, bukan hanya sekedar atap yang kosong, melainkan atap yang sudah di desain dengan indah oleh Joan dan pelayanan restoran. Satu meja di tengah rooftop, dengan lilin aroma bunga lavender yang berada di tengahnya. Gitar, piano, dan ayunan yang berada tak jauh dari meja itu, menambah cantiknya desain rooftop yang Joan buat khusus untuk membahagiakan Alera.
"Indah sekali, sangat sangat indah."
"Suka?" Tanya Joan seraya menuntun Alera untuk duduk
Tak bisa berkata-kata lagi, Alera hanya menganggukkan kepalanya dengan cepat.
Joan mengambil gitar lalu menempatkan kursinya di depan Alera. Ia mulai memainkan tangan panjangnya dengan terampil di atas dawai gitar yang merdu.

*Kutuliskan kenangan tentang caraku menemukan dirimu , Tentang apa yang membuatku mudah berikan hatiku padamu

 
Takkan habis sejuta lagu untuk menceritakan cantikmu Kan teramat panjang puisi tuk menyuratkan cinta ini

 "Terima kasih Joan, telah membuatku sadar bahwa hidup tak hanya sekedar untuk bertahan dan berjuang, tetapi juga tentang kebahagiaan" Alera menutup matanya sekilas, merasakan indahnya suara Joan dan detak jantungjyq yang menyatu dengan melodi

Telah habis sudah cinta ini tak lagi tersisa untuk dunia Karena tlah kuhabiskan sisa cintaku hanya untukmu

 "Kasih sayang mu, senyumanmu, sikapmu yang manis semua tergambar jelas dalam hati dan pikiranku saat ini"

Aku pernah berpikir tentang hidupku tanpa ada dirimu Dapatkah lebih indah dari yang kujalani sampai kini

 "jika suatu hari nanti otakku cidera dan aku tidak bisa mengingatmu lagi, aku berdo'a agar hatiku akan selalu teringat padamu."

Aku slalu bermimpi tentang indah hari tua bersamamu Tetap cantik rambut panjangmu meskipun nanti tak hitam lagi

 "Dengan di temani matahari sore yang akan tenggelam, aku berharap bahwa cinta ini terbawa hingga tenggelamnya dunia."

Bila habis sudah waktu ini tak lagi berpijak pada dunia Telah aku habiskan sisa hidupku hanya untukmu

"Bawalah aku mengitari dunia, hingga aku tak dapat menyaksikan matahari tenggelam, karena aku tak ingin melihat matahari di depanku tenggelam."  

Dan tlah habis sudah cinta ini tak lagi tersisa untuk dunia

"Terima kasih telah menyelematkanku, you bring  thousand more of happiness, and save me from the dark, thank you for being beside me and i hope you'll stay with me 'till the end,'till my eyes can't see well, 'till my skin not beautifull again, 'till the glow of my hair being faded and gray, and 'till my last breath."  

Karena tlah kuhabiskan sisa cintaku hanya untukmu...*

Virgoun_Surat Cinta Untuk Starla

To be continued...

(*) Song

Bisa didengarkan di media

Loves,

Iza

From Lukover to SeoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang