First Night

6.2K 376 6
                                    

Ini agak menyerempet yah... 17+

Agak

°
°
°
°
°

Setelah pulang dari restaurant Jimin dan Hyejin pulang ke apartment baru mereka. Apartment ini adalah hadiah dari ibu Jimin. Interior nya sangat mewah, ini juga tergolong sangat besar jika hanya untuk dua orang saja. Tapi ada satu hal yang membuat Hyejin mengutuk ibu mertuanya itu. Hanya ada satu kamar.

Satu

Satu

Satu

Sementara yang berada di rumah ini ada dua orang. Lalu bagaimana dengan satu orang lainnya. Dimana mereka akan tidur. Oh Hyejin apa kau sudah menjadi bodoh karna terlalu sering bergaul dengan Taehyung? Kalian suami istri tentu saja kalian harus satu kamar.

Tapi Hyejin tak ingin satu kamar apalagi satu ranjang dengan guru bajingan itu, bisa habis perawannya di renggut oleh manusia itu.

"Oh tidak tidak" Hyejin menggeleng dan menganggukan kepalanya seperti orang bodoh. Sementara Jimin... laki-laki itu terlalu lelah untuk meladeni sikap aneh istrinya itu. Jimin pun segera berbaring di ranjang King size tersebut.

"Yakkk...apa yang kau lakukan hah?" Ujar Hyejin sarkasme.

"Kau bodoh? Tentu saja tidur, memangnya apa yang di lakukan oleh orang di atas ranjang, selain tidur,hah?"

'olahraga malam'

Tidak ,tidak... mengapa Hyejin menjadi mesum seperti ini?

Plak

Plak

Hyejin hanya menampar pipinya yang sedikit merona karna memikirkan hal yang iya iya tadi.

"Se-setidaknya mandi lah dulu. Kau bau dan aku tak ingin keringatnya lengket pada selimut." Sial mengapa ia jadi gugup sekali.

Jimin kemudian bangkit dan segera menghampiri Hyejin sambil membuka kemeja nya. Dan... terlihat lah roti sobek milik Park Jimin.

Jimin dengan acuh berjalan mendekati Hyejin dan melemparkan kemeja nya kesembarang arah. Kemudian ia membuka restleting celana nya-

' tidak apa yang akan di lakukan oleh si sexy- bukan maksudku di guru brengsek ini?' pipi Hyejin memerah. Ini pertama kalinya ia melihat seorang laki-laki topless dan yang menatapnya intens seakan menelanjanginya.

"A-APA YANG KAU LA-LAKUKAN HAH" Hyejin menahan dada Jimin yang akan menempeli tubuh bagian depannya.

"Tentu saja malam pertama kita. Kau lupa jika kita sudah menikah?" Bisik Jimin seduktif.

Jimin membiarkan restleting celana nya terbuka tanpa menarik nya turun. Dan hal itu membuat pipi Hyejin merona lalu bergumam pelan...

"Seberapa bes-" ia langsung menutup mulutnya. Jimin hanya menyeringai nakal dan kembali berbisik,

"Kenapa tak kau ukur sendiri?"

"YAKKK!!! DASAR MESUM KAU SIALAN. BAJINGAN KAU PARK! BRENGSEK!!"

PLAK

PLAK

Hyejin memukuli bahu dan dada Jimin brutal yang di hadiahi oleh ringisan kesakitan dari Jimin.

"Stop!" Jimin segera menahan kedua tangan Hyejin saat wanita itu akan memukulnya lagi.

"Kau saja yang mesum. Aku tak melakukan apa-apa. Kau yang bertanya berapa ukuranku,kenapa aku yang kau bilang mesum?"

"Ka- kau ke- napa buka baju seperti hah? Kau seperti pedophil !"

"Kau gila,? Kita hanya berbeda 5 tahun dan kau menyebutku pedophil? Kau saja yang berfikiran mesum. Dasar!" Jimin segera beranjak ke kamar mandi dan membersihkan badannya.

Hyejin juga berniat untuk mandi setelah Jimin selesai nanti . Setelah itu Jimin keluar dengan hanya mengenakan bathrobe hitamnya yang di gunakan secara asal, karna Hyejin masih dapat melihat six pack milik pemuda itu. Pipi nya kembali merah, ia segera masuk kedalam kamar mandi dan mengatur detak jantungnya.

"Mengapa aku seperti ini?"

Dia pun mulai mengisi bak mandinya dengan air hangat. Ia pun berniat untuk membuka kaitan gaunnya namun kaitan tersebut malah tersangkut. Hyejin bingung sekarang. Ia ingin mandi tapi ia tidak dapat melepaskan gaun kekurangan bahan ini. Lali bagaimana dengan minta tolong pada Jimin? Tidak tidak, yang ada Jimin nanti mentertawainya.

Tapi ia benar-benar butuh mandi sekarang. Dan setelah menimang nimang ia pun memutuskan untuk minta tolong pada Jimin.

Kriettt

"Baji- maksudku Jimin...bisa kah kau membantuku?" Jimin yang duduk di pinggiran ranjang pun hanya bergumam dan tetap menatap ponselnya. Dia juga tidak memakai baju, ah maksudnya ia belum mengganti bathrobe nya .

"Bisa kah kau membantuku untuk melepaskan kaitan gaun ini?"

Dia pun langsung menghampiri Hyejin dan meletakkan ponselnya di nakas.

' mengapa ia sangat sexy sekali? '

Jimin membuka kaitan dress yang di pakai oleh Hyejin. Tapi bukannya menyuruh Hyejin berbalik, ia malah membuka kaitain baju Hyejin dari arah depan dan membuat gesture seakan akan memeluknya.

'ini terlalu dekat!'

Sreeet

"Ku rasa kita harus melakukannya sekarang!"-Jimin

"APA?"-Hyejin.

Tbc

Makasih udah mau baca. Thx yg udh vote juga.
Aku gak tau bisa update berapa hari sekali,tapi aku usahain dalam seminggu harus update min 1 chapter.

Oke see ya next chap

Our Contract Marriage || End ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang