First Night II

6.1K 373 7
                                    

Agak menyerempet yah...

°
°
°
°
°

"Ku rasa kita harus melakukannya sekarang!"-Jimin

"APA?"-Hyejin.

Hyejin segera memeluk tubuh nya sendiri walau pun punggung nya terbuka karna pengait nya di buka Jimin. Tatapan Jimin sekarang hanya terfokus dengan mata Hyejin.

"Kau...tidur di luar!" Setelah itu Jimin kembali ke ranjang dan membaringkan tubuhnya tanpa melepaskan bathrobe nya.

"A-APA??!*"

'jadi dia mengusir ku!?! '

"YAKKK... BAJINGAN KAU PARK JIMIN...!!" Hyejin segera menubruk badan Jimin dan memukulinya.

Plak

Plak

Plak

Sreeet

Tak tahan akhirnya Jimin membalikkan posisi Hyejin yang tadinya berada di atasnya, menjadi di bawah kungkungannya. Mata Hyejin melebar kala melihat dada Jimin yang sudah terekspose di depannya.

Glup

Jimin menahan kedua tangan Hyejin dengan tangan kirinya sedangkan tangan kanan nya di gunakan untuk menarik dagu wanita itu.

"Asal kau tahu, aku tidak memakai baju saat tidur. Aku T e l a n j a n g !"

Gulp

Tiba-tiba Hyejin membayangkan tubuh telanjang Jimin. Pipi nya merona saat membayangkan si kecil yang ada di bawah sana. Ya ampun.. sudah berapa kali ia merona karna Jimin dalam sehari ini. Kemudian ia tersadar dan kembali menatap Jimin.

"Tapi kenapa aku yang harus keluar. Kau saja, dan aku akan tidur di ranjang malam ini."

"Kau yang harusnya keluar . Ini adalah apartment ibuku. Bukan pemberian ayah mu."

Jlebb

Kata-kata Jimin begitu saja keluar dan menohok nya. Jimin benar, tapi ia kan wanita. Seharusnya Jimin bisa lebih berperasaan padanya.

"Atau kau ingin tidur bersama ku?"

' sial... smirk itu. Mengapa ia terlihat satu juta kali lebih sexy jika srprtti itu.'

" Tidak...aku akan keluar. Tapi aku mau mandi dulu." Jimin yang peka pun melepaskan kungkungannya. Hyejin langsung berlari ke arah kamar mandi.

Skip

Hyejin telah selesai mandi namun saat ia ingin mengambil bathrobe, ia baru sadar bahwa...

' bathrobe nya tak ada?! '

Lalu bagaimana ia keluar dari sini. Bisa masuk angin dia jika terus begini. Di bimbang harus minta tolong dengan Jimin atau tidak.

" Mengapa aku sial sekali hari ini!"

Kriettt

Hyejin mengedarkan pandangannya ke penjuru kamar, ia menemukan Jimin yang sedang tertidur di ranjang tanpa menggunakan bathrobe nya. Mata nya meneliti seluruh sisi ranjang dan...

" Ah...itu dia bathrobe nya!" Bathrobe nya berada di sisi kiri Jimin.

Dia pun mengendap endap tanpa menggunakan pakaiain. Badannya masih basah dan ia hanya menutupi bagian dada dan bawahnya.

Greb

Saat Hyejin menyentuh bathrobe tersebut, sebuah tangan langsung menarik nya. Ia baru sadar jika Jimin sudah membuka matanya.

" Arghh!??!"

Hyejin kemudian terduduk di bawah ranjang dan menutupi tubuh telanjang nya dengan cara memeluk tubuhnya sendiri. Tangannya tidak sempat meraih bathrobe karna ia terlalu terkejut dengan Jimin.

"Oh kau tidur dengan telanjang juga,!?" Ucap Jimin sarkas.

" Tidak!"

"Lalu kenapa kau bertelanjang dan mengendap-endap ke ranjangku hah? Kau ingin menggodaku ?" Jimin mulai mengeluarkan smirk andalannya.

"Aku ingin mengambil bathrobe bajingan. Tak ada handuk ataupun bathrobe di kamar mandi!"

" Kenapa tidak minta tolong padaku saja?"

"Aku tak mau minta tolong dengan mu lagi!" Dan Hyejin kembali mengingat saat Jimin membuka pengait dress nya.

"Ah... bagaimana ini, kita sudah sama-sama telanjang jadi... Bagaimana jika kita lanjutkan saja?" Bisik Jimin seduktif.

"Kau Gila Park!" Hyejin langsung menyambar bathrobe itu dan memakainnya sambil berlari keluar kamar.

Bruk

Hyejin langsung membanting pintu dan duduk di sofa. Sebenarnya sofa ini cukup besar untuk badan Hyejin yang terbilang kecil. Tapi ia baru sadar kalau ia tidak membawa baju dan selimut. Akhirnya ia kembali masuk kekamarnya dan tak memperdulikan Jimin yang tengah menatapnya intens.

Hyejin segera membuka lemari dan mengambi pakaian nya. Tak lupa membawa dalamannya . Namun ia sedikit sulit saat mencari selimut, ia tak dapat menemukan dimana selimut laknat itu berada.

"Hnggg..." Kemudian ia mendengar Jimin mengerang. Pikiran Hyejin tiba-tiba mengarah ke yang iya iya.

"Ermmhh..."

" Arghhh..."

' Jimin bajingan...ya tuhan mengapa aku jadi mesum seperti ini! '

"Ahhh ..." Cukup sudah.

" BAJINGAN KAU PARK JIMIN SIALAN! ARGHHH!!!"

Hyejin segera membanting pintu. Persetan dengan selimut, ia yakin malam ini dia tak akan bisa tidur dengan nyaman . Bersyukur lah ini semua karna Park sialan Jimin itu.

Sementara Jimin di dalam kamar tengah tertawa girang karna ia sudah berhasil mengerjai Hyejin. Sebenarnya ia hanya bercanda saat bilang bahwa ia tidur dengan telanjang. Sebenarnya tidak seoenuhnya bohong karna selama ini ia tidur dalam keadaan topless. Ia tak henti-hentinya tersenyum saat mengingat sudah berapa kali pipi chubby itu merona karna perkataannya. Tapi Jimin sedikit kagum saat melihat tubuh telanjang Hyejin walaupun ia tak dapat memungkiri jika dada Hyejin tak sebesar teman kencannya selama ini. Tapi Hyejin memiliki tubuh yang putih dan bersih meski kamar dalam keadaan yang sedikit temaram.

Ia juga terkikik saat bisa menggoda Hyejin dengan berpura-pura mendesah. Pasti wajah anak iti sedang merona, pikir Jimin.

" Aku tak sabar menantikan esok dan hari-hari selanjutnya!" Lalu Jimin pun tertidur dengan perasaan bahagia.

Tbc


Note:
Sengaja pengen fast update soalnya ide lagi ngalir. Makasih udah mau baca.

Our Contract Marriage || End ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang