Started

5.4K 340 6
                                    

"kau pasti berbohong kan?"

"Untuk apa aku berbohong?"

"Hahaha sungguh ini tidak lucu Park Jimin!" Hyejin mulai naik pitam, karna ia rasa Jimin sudah keterlaluan.

"Kita baru menikah selama 3 hari, dan sebuah kalimat cinta dalam saat ini adalah bullshit Jimin!"

"Aku tidak mengucapkan kalimat omong kosong Hyejin. Kau lupa jika aku sudah mengenal mu selama satu bulan ini. Dan apa kau tak tahu akan cinta pada pandangan pertama?"

Tapi ini adalah hal teraneh bagi Hyejin. Ini seperti sebuah olokan baginya. Tak mungkin Jimin menyukainya. Walaupun ia mulai menyukai Jimin, namun tetap saja ini terlalu cepat untuk mengatakan semua nya. Setidaknya Jimin harus memastikan jika ini bukanlah perasaan sesaat ataupun nafsu.

"Aku belum bisa menerima nya Jimin..."

"Lalu aku akan menunggumu Hyejin..."

"Lalu bagaimana jika aku tak bisa merasakan hal yang sama seperti mu?"

"Kau ingat perjanjian kita? Kau harus mengikuti perintah Ku Hyejin. Dan kau harus jatuh cinta padaku."

"Kau pasti sudah gila?!"

"Memang."

"Pergilah aku ingin istirahat." Akhirnya Jimin mengalah dan keluar dari kamar mereka.

"Sebaiknya kau tidak bercanda Jimin. Karna aku akan benar-benar membunuh mu."

Skip

Beberapa hari kemudian.

Natal semakin dekat dan hal ini di sambut oleh semua orang dengan suka cita. Terlebih ini adalah liburan musim dingin bagi seluruh siswa di korea. Walau pun bulan depan mereka harus melakukan ujian SAT untuk masuk ke universitas.

Namun suasana berbeda di tunjukan oleh Hyejin. Dia sangat bosan karna sudah tiga hari hanya berdiam diri di rumah. Jika kau tanya dimana kedua sahabatnya itu maka Hyejin akan menjawab,

"Dua bajingan tak setia kawan itu sedang bercinta dengan dunianya masing-masing."

Hanya dia yang tak memiliki kegiatan di musim dingin ini. Ia ingin tidur. Namun ia sudah menghabiskan dua hari kemarin dengan hibernasinya. Dia tak ingin tidur lagi. Ia ingin mengunjungi neneknya, tapi manusia jahanam itu pasti ada di rumah. Sedangkan suaminya...jangan tanya, pria itu sedang sibuk untuk acara tahunan perusahaan ayah nya. Walau pun acara tersebut masih 10 hari lagi. Namun ia sudah harus menyiapkan acara tersebut agar nantinya berjalan lancar.

"Aku bosan." Ia menekan asal remote tv tanpa minat. Channel nya terus berganti , hingga akhirnya ia mematikan tv nya dan melempar remotenya asal.

Dia segera mengambil ponselnya dan mainkan semua permainan yang ada di sana. Tapi ia masih tetap bosan. Ia pun memutuskan untuk menelpon sahabat-sahabat nya.

Nomor yang anda hub-

Sialan! Semua nomor temannya tidak dapat di hubungi. Ia pun memutuskan untuk menelpon Jimin.

Tutt tutt tutt

"Halo?"

"Aku bosan!"

"Lalu?"

"Pulanglah aku ingin bermain dengan mu!"

"Lalu apa yang harus kita mainkan saat aku tiba di rumah?"

"Em...kita bisa bermain ps milikmu?" Jawab Hyejin ragu. Sementara Jimin menahan senyum nya disana.

"Kau pikir aku anak SMP?"

"Kalau begitu bagaimana jika bermain Lego. Aku baru membelinya kemarin."

"Berapa umurmu Hyejin? Kau anak TK hah?

"Lalu kau mau main apa?"

"Bagaimana jika kita bercinta saat aku sampai di rumah?"

"Baik- YAKKK dasar mesum."

Pip

Hyejin segera mematikan telponnya dan melempar ponselnya di sofa. Jimin itu sangat mesum sekarang. Ia suka mencium bahkan memeluk Hyejin sesuka hatinya. Dan hal itu akan membuat Hyejin merona dan berdegub tak karuan. Ia menyukainya tetapi juga malu di saat yang bersamaan.

Cklek

Tak lama pintu utama terbuka dan menampilkan sosok Jimin yang nampak sedikit berantakan namun masih sangat seksi.

"Ayo kita bermain sayang!"

"Tidakkk!" Hyejin segera lari ke arah kamar namun ia tak sempat mengunci nya. Sementara Jimin kini sudah berhasil menyusul nya dan membantingnya di ranjang.

"Mau kemana kau?!"

"Ampun Jimin. Aku tidak jadi bermain dengan mu, tidurlah kau pasti lelah!"

"Aku sudah sangat lelah...tapi adik ku sudah terbangun sedari tadi. Lalu aku harus apa? Aku tak bisa tidur jika ia terbangun."

"Beronani lah di kamar mandi Jimin."

"Seseorang yang membangunkan nya lah yang harus menidurkan nya."

"Aku tidak membangunkan nya!" Hyejin tersulut emosi.

"Tapi kau yang mengajaknya bermain, sayang..."

"Jimin, haha hentikan haha ini geli... hahaha..." Jimin menggelitiki nya dengan jahilnya. Membuat Hyejin kegelian dan bergerak acak.

"Ayo pergi malam ini!"

"Haha ... Kamana?"

"Makan malam dengan ayahmu dan juga nenek mu." Setelah mendengar nama ayah Hyejin langsung mendatarkan ekspersinya .

"Oke, jadi bersiaplah sayang."

Chup

Jimin mencium Hyejin dengan sedikit melumat bibir sang istri. Tak lama kemudian ia memasukkan lidah nya ke dalam mulut Hyejin. Hyejin hanya melengguh menikmati ciuman dari Jimin. Setelah sepuluh menit akhirnya Jimin melepaskan ciuman nya karna Hyejin kehabisan nafas.

"Mandi lah sayang, sebelum alu menyerangmu nanti."

BRUKK

Hyejin mendorong tubuh Jimin yang sedang menindihnya.

"Bagaimana aku ingin mandi jika kau terus saja menindihku."

Dan akhirnya Hyejin memasuki kamar mandi dengan pikirannya yang sedikit kacau.

"Nam Jihyun... kali ini apa yang akan kau lakukan?"

Tbc








Note": jadi perjanjian nya aku buat sampe Hyejin lulus sekolah aja...dan itu sekitar 4 bulan lagi. Karna Hyejin nikah di bulan Desember, sebelum natal. Dan juga karna Jimin udah suka sama Hyejin.

Thx buat smua yang udh voment
Cerita ini. Apalagi buat yang udah nyempetin buat komen.

@XiLuRa (makasih yah komen kmu sangat panjang dan itu menyemangati aku ) @MinRani930
@Sssssj7
@PrameliNatalia
@taecik

Our Contract Marriage || End ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang