Married with Teacher Park

5.1K 370 17
                                    

Hari ini pun akhirnya tiba. Hari dimana Hyejin dan Jimin akan mengikat janji sehidup sematinya. Tapi tidak bisa di bilang seperti itu juga, lagipula mereka hanya menikah secara kontrak.

Flash back on

D-1 pernikahan

"Ini persyaratan yang harus kau lakukan!" Ujar Jimin. Hyejin membaca dokumen yang di berikan Jimin. Mata nya terbelalak saat membaca rentetan peryaratan yang di berikan oleh Jimin.

"Waktu itu kau bilang hanya 'satu syarat' bajingan." Hyejin dapat bersumpah ia tak akan bisa berhenti mengumpat jika berbica dengan guru matematika yang sialnya adalah calon suaminya.

' KONTRAK PERJANJIAN '

1. HARUS MENGHARGAI PRIVASI MASING-MASING.

2. TIDAK BOLEH MEMBOCORKAN PENJANJIAN INI KECUALI DENGAN PIHAK YANG TELAH DI TUNJUK.

3. SAUDARI NAM HYEJIN HARUS MENGIKUTI SELURUH PERINTAH DARI SAUDARA PARK JIMIN TANPA PENOLAKAN.

4. KONTRAK INI AKAN BERJALAN HINGGA SAUDARI NAM HYEJIN LULUS DARI SMA.

5. SETIAP KALI MELAKUKAN PELANGGARAN SAUDARA/I HARUS MEMBAYAR DENDA SEBESAR 1.000.000.000.

ADAPUN PERJANJIAN INI DI BUAT DAN DI TANDA TANGANI SECARA SESADAR-SADARNYA,TANPA PAKSAAN DARI BERBAGAI PIHAK.

Park Jimin                     Nam Hyejin

"Ini jelas sangat merugikan aku sialan!"

"Aku lah yang paling di rugikan disini. Kau tau,aku harus menikahi seekor makhluk bar-bar. Dan aku juga harus mengorbankan masa muda dan wanita-wanita ku. Aku harus mengorbankan kesenanganku untuk makhluk itu."

"Apa kau bilang 'seekor'?! Wah...kau benar-benar..."

"Kalau begitu batalkan saja. Toh masih ada waktu sehari lagi. Kalau begitu aku pergi dulu." Jimin segera beranjak dari kafe tersebut.

"Baiklah. Tapi aku juga ingin mengajukan sebuah persyaratan." Jimin tidak berbalik, ia hanya menghentikan langkahnya tak jauh dari meja yang mereka duduki.

"Bisa kah kita tidur di ruangan yang terpisah?" Kemudian Jimin menyeringai puas.

"Call!"

Flash back off

Jimin terlihat memasuki sebuah ruangan di dalam gereja. Ruangan yang biasa di tempati oleh mempelai wanita. Tujuan hanya ingin menemui calon istrinya itu.

"Mau apa kau?"

"Aku hanya ingin memberitahumu satu hal."

"Apa?"

"Jangan berharap aku akan menciummu nanti."

"Siapa juga yang ingin di cium oleh mu bajingan. Aku bahkan akan meludahi mu nanti,sialan!"

"Lakukan sesukamu sebelum kita resmi menikah nanti. Karna aku yang akan memegang kendalinya."

Skip

Setelah mengucapkan janji pernikahan Jimin dan Hyejin kemudian memasangkan cincin pada jari manis mereka satu sama lain. Namun suasana tiba-tiba berubah ketika sang pendeta mempersilahkan mereka untuk berciuman.

Jimin kemudian menarik pinggang Hyejin hingga tubuh depan mereka besentuhan. Hyejin meletakkan kedua tangannya di depan dada bidang Jimin.

"A-apa yang akan kau lakukan,si-sialan?!" Bisik Hyejin. Namun seperti tuli, Jimin malah mendekatkan wajahnya dan sebelah tangannya menahan tengkuk Hyejin dan, memciumnya dalam. Hyejin membelalakan matanya dan mencengkram jas Jimin. Ciuman Jimin semakin intens, hingga Hyejin menutup kedua matanya. Terlihat menikmati bibir masing-masing.

"Ermmhh..."

"Yak hentikan itu. Lakukan lah di kamar." Ujar Taehyung yang di hadiahi tawa meriah dari seluruh orang disana .









Malamnya seluruh tamu undangan yang merupakan keluarga besar kedua pengantin telah berada di sebuah restoran mewah bintang lima yang telah di sewa oleh ayah Jimin secara khusus untuk jamuan dalam rangkaian perayaan pernikahan anaknya.

"Aku harap ini adalah awal yang bagus untuk jalinan hubungan antara kedua keluarga besar kita." Ujar ayah Jimin. Setelah itu tuan Nam Jihyun ,ayah Hyejin berdiri dari bangkunya dan mengangkat gelas berisi wine nya.

"Untuk anakku Nam Hyejin dan menantuku Park Jimin. Bersulang!"

Tingg

"Hey ny.Park mengapa kau cemberut?" Ujar Yoongi. Yoongi memang di undang dalam pernikahan ini, ia juga tahu tentabg perjanjian itu. Awalnta Jimin menolaknya namun Hyejin bilang bahwa , 'setidaknya aku memiliki saksi dan orang yang mengetahuinya, aku hanya ingin inu berjalan dengan adil.' dan berakhirlah Taehyung dan Yoongi menjadi saksi atas perjanjian mereka dan seorang pengacara dari pihak Jimin.

"Kau gila Yoon apa yang harus ku senyumi saat ini. Jika bukan karna si tua bangka itu aku mungkin sedang balapan dan hidup bebas sekarang." Hyejin bersungut-sungut.

"Hyejin , apakah kau tak ingin mengobrol dengan suami mu?" Ujar ibu Jimin. Dan tiba-tiba saja Hyejin merasakan perutnya teraduk dan ingin muntah.

"Hoek..." Ia segera menutup mulutnya ,dan setelah itu ia dihadiahi tatapan penuh tanya dari semua orang yang ada di sana, termasuk sang suami yang tengah menatapnya seakan berkata ,' kau ingin mereka salah paham,hah? '

"Kau baik?" Tanya sang nenek.

"Ahh...iya. se-seperti nya aku sedikit masuk angin karna baju ini begitu kekurangan bahan... Ah maksudku terlalu terbuka." Sambil menunjuk dress yang ia gunakan.

Puk

Jimin segera membuka jas nya dan melampirkannya di bahu Hyejin. Semua orang menatap kagum pada Jimin,romantis.

"Aku akan mengantar Hyejin pulang, aku kira ia juga lelah karna pemberkatan tadi pagi." Hyejin nenatao Jimin penuh tanya. ' perasaan ku tak enak '

"Lelah atau kalian sudah tak sabar melanjutkan yang tadi?" Taehyung berujar frontal.

"Keduanya ku rasa. Ahh... Baiklah, aku pergi dulu. Maaf karna malah meninggalkan kalian disini." Jimin bukan mendesah, ia hanya terkejut karna Hyejin mecubit perutnya.

"Seperti nya kalian sudah tak sabar. Kalau begitu pulanglah." Ujar tn. Jihyun yang di angguki oleh ayah Jimin,tn. Jisoo.

"Baiklah kami duluan." Jimin merangkul Hyejin dan sedikit menarik wanita itu.

' Aku akan membalasmu setelah ini ' ujar keduanya dalam hati

Tbc

Mulai chap depan agak sedikit menyerempet yah, jadi bagi adek2 mohon di perhatikan.

Our Contract Marriage || End ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang