Part 5

970 187 182
                                    

Don't get too close
It's dark inside

Demons - Imagine Dragons

*****

Hari ini, Devan dan ketiga sahabatnya berhasil menggemparkan seisi sekolah Wellingthon. Pertama, mereka berempat datang pagi, tidak terlambat. Tidak hanya itu, mereka masuk ke lingkungan Wellingthon sambil mengeluarkan kepalanya masing-masing dari kaca mobil.

"Kami anak teladan. Lihat Pak Bendung, yang jualan es Dung-Dung, kami tidak terlambat!" teriak mereka bersamaan. Setelah itu, mereka malah menyanyikan lagu Mars Wellingthon dengan lantang, membuat orang-orang yang mendengarnya hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakukan abstrak mereka berempat.

Hanya mereka berempat yang sama sekali tidak takut dengan Pak Bendung, selaku guru piket paling tegas akan peraturan sekolah. Di saat murid-murid lain yang seakan menciut begitu melihat Pak Bendung, geng Devan malah selalu melawan guru yang sudah berkepala empat itu. Mereka bahkan kerap kali menjahili guru berkumis itu, sampai akhirnya guru itu angkat tangan dan lelah sendiri mengurusi Devan dan ketiga sahabatnya.

Sebenarnya, Devan dan ketiga sahabatnya yang tidak terlambat itu merupakan rekor, karena sebelumnya mereka selalu mendapatkan hukuman karena ketahuan terlambat. Tetapi, mereka tidak pernah menjalani hukuman tersebut sendiri, mereka selalu menargetkan adik-adik kelas, terutama yang culun. Mereka mengancam akan menjahili dan membuat hidup adik kelas itu tidak tenang apabila menolak untuk membantu.

Kedua, kedatangan Devan, Galih, Kenneth, dan Rayhan pagi-pagi ternyata bukan tanpa sebab. Mereka memang tidak akan mungkin datang pagi kalau tidak memiliki maksud terselubung. Sebelum bel masuk berbunyi, murid-murid Wellingthon sudah mendapatkan pemandangan yang mengundang tawa begitu mereka melewati gerbang sekolah.

Devan dan ketiga sahabatnya yang sableng itu ternyata menggantung baju seragam dan celana para adik kelas yang sempat menolak ketika mereka suruh tempo hari. Kira-kira ada tiga pasang baju yang telah digantung layaknya jemuran di lantai dua. Berhubung sekolah Wellingthon yang memang dibangun menyerupai bentuk U, yang artinya tengahnya tidak ada bangunan, membuat Devan bisa menggantung seragam-seragam tersebut dengan tali yang ia bentangkan dari sisi samping, ke sisi satunya lagi yang saling berhadapan.

Seluruh warga Wellingthon terbahak melihat aksi geng yang terkenal nakal dan jahil itu. Walaupun ada beberapa orang juga yang malah kasihan dengan korban yang tidak mereka ketahui. Sedangkan, adik-adik kelas yang menjadi sasaran kejahilan geng Devan pun berusaha untuk menarik seragam mereka kembali, namun naas Devan telah mengancam murid lain untuk menjaga tali itu agar jangan sampai dilepas. Kalau sampai terlepas, dan seragam-seragam itu balik ke tangan pemiliknya, maka orang-orang yang menjaga tali tersebut akan mendapatkan bonus juga dari geng Devan.

"Lu pada yang jaga nih tali, jangan sampe kecolongan ye. Kalau sampai nih tali lepas, awas aja lu pada siap gue kerjain kayak yang punya tuh seragam. Inget, gue ga pernah main-main kalau ngancem orang. Tinggal tunggu waktu aja sampai lu malu sendiri."

Kira-kira begitu lah ancaman Devan, membuat orang yang mendengarnya pun bergidik ngeri dan hanya bisa patuh. Mereka tidak ingin jadi sasaran keisengan geng Devan.

Kemudian ketiga, tepat di hari yang sama, Devan juga akhirnya mengakhiri hubungannya dengan Lolita di lapangan basket. Ketika sedang berjalan di lapangan, ceritanya Lolita menghampiri Devan yang sedang bermain basket dengan Galih, Kenneth, dan Rayhan. Tiba-tiba saja, ketika sedang ingin memasukkan bola ke dalam ring, Lolita datang dan langsung memeluk Devan dari belakang. Devan yang kaget, langsung reflek memutar badannya dengan kasar, hendak memaki orang yang berani melakukan hal tersebut. Akibat dari kekuatan Devan yang memang besar, rangkulan Lolita malah terlepas, membuat jatuh dengan bokong yang menyentuh lantai terlebih dahulu.

FortuityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang