Part 4

11.3K 677 35
                                    

Prilly's POV

      Hari ini adalah salah satu hari yang paling istimewa didalam hidupku. Malam ini tepat 1 tahun yang lalu Rehan menyatakan perasaannya padaku. Saat itu aku belum ada rasa sama sekali pada Rehan, bertemu pun jarang apa lagi ngobrol. Aku hanya mengenal namanya saja karna dia lumayan populer disekolah. Selain itu kami juga beda kelas, jadi kalau pun bertemu mungkin sesekali saja saat jam pulang atau istirahat.

Dan saat itu, kami tidak sengaja bertemu disebuah acara ulang tahun teman satu kelasku, yang kebetulan juga dihadiri Rehan. Kami sempat ngobrol dan merasa akrab seketika sampai dia menawarkan diri mengantarku pulang. Aku ragu aku menerima tawaran itu karna kami baru kenal secara langsung. Tapi supirku lagi cuti saat itu, dan Ali, aku belum terlalu dekat dengannya waktu itu. Jadi terpaksa aku mengiyakan tawaran Rehan untuk mengantarku pulang.

Setiba dirumahku, Rehan mampir sebentar. Aku menyuguhkan minuman sebagai ucapan terima kasih telah mengantarku. Namun saat itu Rehan menatapku dengan pandangan berbeda, dia meraih tanganku kemudian digenggamnya. Dia langsung menyatakan perasaannya padaku. Katanya dia sudah lama memperhatikan aku diam-diam, aku grogi dan kehabisan kata-kata untuk menjawabnya. Jujur saja aku belum siap dengan moment itu.

Terlalu tiba-tiba bagiku, bagaimana mungkin aku berpacaran dengan orang yang baru dekat denganku dalam hitungan jam?! Aku cukup lama terdiam, mempertimbangkan jawaban apa yang harus ku beri, dan setelah aku pertimbangkan, tidak ada salahnya mencoba. Lagi pula Rehan cowok yang baik dan berprestasi. Dari pada jomblo terus kan gak seru malam minggu gak ada yang ngapelin. Rehan langsung memelukku saat aku menerimanya, hingga detik ini hubungan kami masih hangat dan jarang sekali bertengkar.

Malam ini untuk merayakan hari jadi kami yang pertama, aku mengikuti saran dari Ali. Yaitu memasak untuk Rehan. Setelah aku selidiki ternyata makanan favoritenya sayur asem, ayam rica-rica dan kerupuk udang. Dasar anak Pramuka, seleranya sangat tradisional. Tapi syukurlah, aku tidak perlu bekerja keras untuk memasak semua itu. Berharap Rehan suka masakanku.

Dan baru saja dia mengirim pesan sedang diperjalanan kesini, aku tidak sabar menyambutnya datang.

"Cantik banget!" Rehan mengecup pipi kiriku disaat aku menyambutnya turun dari mobil.

"Kamu juga ganteng banget!" Balasku dengan mengecup pipi kanannya, dia tersenyum kemudian menarikku lebih dekat.

"Aku punya sesuatu buat kamu." Rehan mengeluarkan seikat bunga dari tangan kanannya yang tadi disembunyikan dipunggungnya.

"Aaaa... bagus banget. Makasih sayang." Aku menerima bunga itu kemudian memeluknya girang, dia mengusap punggungku lembut.

"Aku juga punya sesuatu buat kamu." Ucapku merenggangkan pelukan kami.

"Apa?" Tanyanya sangat pelan seperti berbisik.

"Ayo masuk, kejutannya didalam." Aku menariknya masuk menuju taman belakang.

Rehan terpaku melihat apa yang telah aku siapkan, sore tadi saat Rehan nelpon dan bilang mau ngajak dinner diluar buat ngerayain anniv kita, aku bilang rayain dirumahku aja karna aku lagi gak enak badan. Padahal kan itu cuma alasan supaya kejutan ini berjalan sempurna.

"Wow... it's amazing." Cuma itu komentarnya, kemudian meraih tubuhku mendekat dan menatap mataku dalam penuh makna setelah mengecup keningku.

"Aku gak punya hadiah apapun buat kamu, cuma ini yang bisa aku kasih dihari anniversary kita." Ucapku perlahan sambil membalas tatapannya.

"Cuma kamu bilang? Honey, ini sempurna. Lebih dari yang aku bayangkan. Bahkan mungkin gak seberapa dibanding hadiah yang akan aku kasih ke kamu." Ucapnya lembut kemudian mengecup bibirku singkat.

Pacar TemanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang