Part 13

10.3K 645 34
                                    

Prilly's POV

     Aku udah siap dandan dengan gaya casual sesuai saran Ali, katanya gak perlu tampil anggun karna tempat yang akan kami datangi itu tidak menuntut tampilan bagus. Jadilah aku hanya memakai jeans, blouse putih dengan blezer yang juga berbahan jeans juga. Lagi pula kami pergi pakai motor, jadi aku rasa pakaian seperti ini sangat pas sekali.

"Sayang aku udah didepan nih!" Line masuk dari Ali yang berhasil mengukir senyum indah diwajahku.

"Bentar. Lagi otw turun!" Balasku. Kemudian berputar sekilas didepan kaca sebelum berlari turun kelantai bawah menemui kekasihku yang tampan.

"Cakep banget kamu." Pujiku setekah melihat penampilannya yang rapi.

"Perasaan biasa aja deh." Ucapnya melihat kembali baju yang ia pakai.

"Tapi bagi aku kamu ganteng pakai apa aja dan kapan aja." Dia tersenyum kemudian meraih tengkukku dan mendaratkan ciumannya sekilas dibibirku.

"Bisa aja mujinya. Kamu juga cantik sayang, everyday, everytime." Aku juga tersenyum kemudian mengecup puncak hidungnya gemas.

"Ayo naik, nanti keburu malam." Ucapnya sambil memberikan helm kepadaku.

Motor yang dikendarai Ali tidak begitu kencang sesuai keinginanku, ku peluk erat pinggangnya dari belakang kemudian menyandarkan kepalaku pada punggung kekarnya. Rasanya nyaman sekali, pikiranku melayang kemana-mana seakan tidak ada manusia lain dibumi ini selain kami berdua.

"Sayang ayo turun kita udah nyampe!" Aku mengangkat badanku malas dari punggung Ali kemudian turun dari motor.

"Kok cepat banget sih?" Protesku, padahal kan masih pengen nyender dipunggung lebarnya.

"Ckk... gimana sih kamu, orang biasanya pengen cepet nyampe, ini malah sebaliknya." Ali tertawa menatapku sambil mencubit hidungku gemes.

"Kan masih pengen meluk kamu..." rengekku manja, Ali semakin terkekeh.

"Sering-sering aja ya sayang manja kayak gini, aku senang deh!" Ali menarikku kedalam pelukannya kemudian mencium puncak kepalaku.

"Sebenarnya ini tempat apa sih?" Tanyaku melirik ke sekeliling.

"Bazar makanan tradisional dari seluruh Indonesia. Gimana, kamu suka?!

"Suka banget! Yess... bisa makan semuanya." Pekikku girang. Selain hobby masak, aku juga hobby makan. Lebih tepatnya mencicipi kuliner nusantara.

"Kamu memang selingkuhan aku yang paling pengertian, makin cinta deh!" Ucapku lagi kemudian kembali memeluknya.

"Selingkuhan??" Ucapnya dengan nada tak terima, padahal kan itu fakta.

"Haha... bercanda sayang. Selingkuhan yang lebih dari pacar kamu mah..." Pujiku kemudian menariknya masuk ke area bazar. Dia cemberut lalu merangkulku gemas.

Kami mengelilingi bazar makanan ini, hampir semua makanan dari seluruh penjuru nusantara kami cicipi. Mulai dari makanan khas masing-masing daerah, sampai jajanan pasar yang sulit sekali ditemui disupermarket modern.

Aku kekenyangan hingga sendawa berkali-kali. Begitupun Ali, dia kelihatan begah dengan perut buncitnya akibat kekenyangan. Kami jadi saling ledek sambil terus mencicipi makanan yang lain. Inilah enaknya pacaran sama sahabat, kita bisa jadi diri sendiri tanpa harus jaga image. Gila ya gila bareng kita, yang penting happy berdua. Haha...

Tidak terasa sudah pukul 10 malam, karna perut sudah kenyang matapun ikutan berat. Aku minta pulang karna udah gak tahan lagi, Ali bukannya menuruti permintaanku dia malah ngajak nongkrong dicafe outdoor sambil dengerin live musik. Mataku kembali melek, karna aku paling suka dengan suasana seperti ini.

Pacar TemanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang