Part 7

10.7K 716 71
                                    

Ali's POV

     Wow... ini pagi pertama gue dengan status baru sebagai pacar dari seorang Prilly Atmaja, ya walaupun cuma pacar kedua sih. Tapi gak masalah, yang penting gue selalu jadi yang pertama disaat dia butuh sesuatu. Pagi ini gue pengen jemput tapi Prilly gak mau, katanya sudah janji sama Rehan. Agak nyesek sih, tapi itu udah resiko. Yang penting kan disekolah ketemu, udah gitu satu kelas lagi. Itu Sapi India kan disebelah kelasnya.

Gue agak telat tadi berangkat sekolah, karna tiba-tiba aja perut gue mules saat Prilly bilang dia mau dijemput Rehan. Jadinya gue nyampe sekolah disaat bel sudah bunyi, untung aja guru belum datang. Gue nyampe dikelas dan pengen nyamperin langsung perempuan yang baru tadi malam sah jadi pacar gue, tapi niat itu terpaksa gue tunda dulu karna Prilly sedang ngobrol sama Tasya. Aduh... gue baru ingat soal Tasya ini.

Gue melambaikan tangan ke arah mereka, Prilly tersenyum dengan manis banget sedangkan Tasya langsung menghampiri gue. Sebenarnya sih emang dia duduk disebelah gue biasanya. Bakal ribet nih ceritanya, gue kan mau duduk disamping Prilly. Tapi kayaknya gue perlu ngasih Tasya waktu buat ngomong soal status kami, emang sih udah putus, tapi gue yakin dia masih mau balikan. Terima lagi nggak ya, jangan deh...!

"Selamat pagi semuanya...!" Untung aja pak Ronald segera masuk sebelum Tasya mulai bicara. Akhirnya kami memutuskan untuk saling diam selama jam pelajaran. Agak canggung sih, karna biasanya kita selalu ngobrol secara bisik-bisik. Kadang juga bercanda lewat kertas bertiga dengan Prilly. Kalau situasinya begini gue mau ngapain coba, yang satu sahabat yang baru jadi pacar. Yang satu lagi mantan yang mungkin jadi pacar lagi. Hehe...

"Li, aku mau ngomong." Ucap Tasya saat bel istirahat berbunyi.

"Ya udah ngomong disini aja." Menurut gue lebih pas sih, karna dijam istirahat kan kelas kosong.

"Gue duluan ke kantin ya guys..." ucap Prilly melewati kami berdua.

"Sama siapa?" Tanya gue reflek.

"Sama Rehan." Jawabnya singkat. Huff... sama Sapi India itu lagi.

"Ya udah, katanya mau ngomong?" Ucap gue pada Tasya saat Prilly udah keluar dari kelas. Gue sempat ngintip sekilas, ternyata bener dia sama Rehan.

"Aku mau minta maaf soal kemarin." Ucap Tasya pelan.

"Iya gapapa, ngerti kok Cha." Jawab gue serius.

"Aku masih cinta sama kamu Li, dan aku gak mau kita putus."

"Tapi kedua orang tua kamu kan gak setuju sama hubungan kita, katanya aku bawa pengaruh buruk buat kamu."

"Kamu pasti tersinggung ya sama ucapan mama yang itu, maafin ya... orang tua aku memang kayak gitu dari dulu."

"Makanya lebih baik kita sendiri-sendiri aja biar orang tua kamu nggak marah lagi."

"Tapi aku belum bisa lupain kamu, aku masih cinta."

"Lebih baik kamu pikir-pikir lagi deh Cha, gimana kalau orang tua kamu tau kita balikan? Aku gak mau situasinya jadi lebih sulit."

"Tapi kamu masih mau kan balikan sama aku?"

"Liat ntar aja ya, untuk sekarang sebaiknya ya kita begini dulu."

"Kamu jangan berubah ya Li, aku pengen kita tetap kayak gini meski status kita bukan pacaran lagi."

"Soal itu kamu tenang aja, kita masih bisa kok jadi teman yang baik."

"Dan kemungkinan untuk kita balikan masih ada kan?"

"Itu biarlah keadaan nanti yang menjawab nanti."

Pacar TemanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang