Part 50 (End)

15.4K 640 29
                                    

Author's POV

Entah karna menurutnya terlalu pagi atau karna kecapekan, Prilly sangat enggan membuka matanya pagi ini. Persendiannya terasa sakit semua, hal itu juga salah satu penyebabnya. Sedangkan Ali yang telah bangun lebih awal, berinisiatif menyiapkan sarapan untuk sang istri tercinta.

Ali mengusap lembut rambut hingga pipi Prilly, ia tersenyum seraya bersyukur didalam hatinya mendapati kenyataan saat ini. Prilly gadis yang mampu menjungkir balikkan dunianya ini, kini telah sah menjadi miliknya. Bahkan semua jauh dari perkiraan Ali.

Ali hanya berencana mengajak Prilly kembali menjadi kekasihnya hingga saatnya tiba nanti baru ia datang melamar. Namun ternyata gadis itu sendiri yang minta dinikahi hanya karna sebuah insident yang baru ia gadis ketahui kebenarannya tadi malam.

Flashback

Begitu acara resepsi selesai, dengan tidak sabarnya Ali ingin segera memboyong Prilly kekamar pengantin, yang memang telah disediakan untuk mereka. Tanpa merasa malu sedikitpun pada orang tua mereka, Ali menggendong Prilly masuk kamar dan menghempaskannya pada kasur yang bertaburan kelopak mawar merah.

"Aww! Main banting aja kamu, sakit tau!" Protes Prilly meringis.

Sebenarnya bukan karna Prilly kesakitan, melainkan karna ia kecapekan melewati hari yang super melelahkan dari pagi.

"Maaf sayang..." ucap Ali lembut kemudian mengecup kedua pipi wanita yang telah 'Sah' bergelar sebagai istrinya itu.

"Ayuk mandi, pasti kamu udah gerah banget kan?" Ucap Ali lagi mengajak istrinya.

"Kamu duluan aja, ntar aku nyusul." Ucap Prilly yang masih malu-malu.

"Bareng aja ya, lebih seru!" Goda Ali sambil mengedipkan sebelah mata.

"Nggak mau. Udah sana kamu duluan!" Tolak Prilly tegas. Ia bangun dari kasur kemudian pindah kedepan kaca untuk membersihkan make-up nya.

"Oke, aku tau kamu masih malu. Ya udah sayang, aku duluan." Ucap Ali yang kemudian berlalu kekamar mandi, namun sebelum itu ia sempat menghampiri Prilly dan mengecup lehernya singkat.

"Aliii...!" Pekik Prilly kegelian. Ali hanya tertawa sebelum menutup pintu kamar mandi.

***

"Sakit ya sayang?" Tanya Ali lembut diawal penyatuan mereka. Prilly tak mampu menjawab, ia hanya menanggukan kepala sambil mengigit bibir bawahnya.

"Sabar ya... kalau pertama kali emang gitu. Tapi sakitnya bentar kok." Ucap Ali menenangkan istrinya itu, lalu mengecup keningnya lembut.

"Kok pertama kali??" Tanya Prilly bingung, bukannya Ali sudah pernah melakukan ini padanya?

"Ckk... iya sayang, ini malam pertama kita." Sahut Ali sedikit terkekeh karna lucu melihat ekspresi kaget Prilly, lalu melanjutkan aktifitasnya yang tertunda secara perlahan, agar tidak terlalu menyakiti wanita yang sangat dicintainya itu. Prilly pun pasrah dan memutuskan untuk menikmati apa yang dilakukan suaminya itu.

***

Back to Reality

"Selamat pagi istriku..." Sapa Ali, begitu Prilly membuka mata karna usapan lembut dipipinya.

"Pagi... eh, ngapain kamu disini pagi-pagi?" sahut Prilly dengan suara serak, sepertinya ia belum sepenuhnya sadar.

"Kamu lupa ya kita udah nikah?" Tanya Ali sambil menarik gemas hidung mancung Prilly.

"Oh iya! Ya ampun!" Prilly menepuk jidatnya pelan.

"Dasar...! Tapi, kamu pules banget ya tidurnya." Ucap Ali yang masih mengusap lembut pipi sang istri.

Pacar TemanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang