Part 46

7.6K 580 105
                                    

Author's POV

     Prilly merengut dengan muka kusut khas orang bangun tidur saat melihat siapa yang duduk diruang tamunya sepagi ini, pukul 6:20. Yang benar saja!

"Good morning!" Sapa Ali, tamu Prilly yang datang pagi ini.

"Ngapain lo kesini subuh-subuh begini ah?!" Tanya Prilly tanpa mempedulikan sapaan Ali.

"Subuh dari mana? Ini udah pagi kali..."

"Iya, tapi ini terlalu pagi untuk bertamu kerumah orang tau nggak!"

"Habisnya kalau kesingan takut kamu udah pergi lagi kayak kemarin."

"Emang mau ngapain lagi sih lo ketemu gue?"

"Ya kangenlah..."

"Basi! Udah, kalau gak ada yang penting mending sana lo pulang."

"Tega banget sih Prill, udah bela-belain datang pagi-pagi gini malah diusir."

"Ali, udah berapa kali gue bilang kalau gue udah malas berurusan sama cowok gak jelas kayak lo. Bikin capek hati tau nggak?!"

"Tapi aku kan udah janji mau berubah, masa iya sih kamu gitu banget sama aku."

"Gue udah kenyang makan janji-janji manis lo, sampai enek malah. Kalau emang lo mau berubah buktiin, jangan kebanyakan ngomong!"

"Iya... tapi gimana aku mau ngebuktiin ke kamu kalau ketemu aku aja kamu gak mau. Apalagi kita udah lulus gini, mana bisa lagi ketemu disekolah."

"Gak perlu tiap hari ketemu juga kan buat kamu ngebuktiin?! Cukup mulai dari niat dihati kamu dulu."

"Aku niat kok berubah jadi yang lebih baik, tapi please kamu jangan ngindarin aku terus dong, capek tau Prill nyariin kamu tiap hari."

"Lagian siapa juga yang nyuruh nyariin gue tiap hari, kurang kerjaan banget sih!"

"Habisnya dari kita lulus kemarin tiap aku kesini kamu gak pernah ada."

"Aku sibuk Li, emang lo gak mau kuliah apa, hari gini masih nyatai aja!"

"Kuliah dong... eh tapi kamu kuliah disini kan, bukan di London?"

"Hmm... belum tau sih, bisa jadi di London."

"Jangan di London dong, disini aja..."

"Kok jadi lo yang ngatur sih, yang kuliah kan gue."

"Tapi aku gak mau jauh-jauh dari kamu Prilly. Ngerti gak sih?!"

"Halahhh... macam betul aja yang lo bilang itu. Udah ah, gue mau mandi dulu."

"Aku tungguin ya, habis ini kita jalan."

"No way! Gue hari ini mau kesalon, dan lo gak perlu ikut."

"Ayolah Prill, besok aja nyalonnya, sekarang kita jalan dulu. Aku besok udah balik ke bandung lho, kapan lagi kita jalannya coba?"

"Jadwal gue kesalon gak bisa diganti, kalau lo mau nungguin sampai gue selesai ya udah mungkin kita bisa jalan."

"Oke, aku antar ya trus aku tungguin."

"Gak perlu. Ntar kalau udah selesai gue kabarin."

"Beneran tapi ya... aku nungguin banget lho."

"Iya bawel. Udah sana lo pulang, gue mau bersih-bersih dulu nih!"

"Ya udah, sampai ketemu nanti ya... bye..."

"Bye!"

Prilly sangat membenci sifat Ali yang selalu membuatnya naik pitam itu, tapi tidak dengan diri Ali. Dihati kecilnya masih tersimpan cinta yang besar untuk Ali. Karna itu saat Ali mengatakan ia hendak pulang ke Bandung tentu Prilly tidak ingin melewatkan begitu saja waktunya yang tersisa dengan Ali sekarang. Meski terkesan galak dan jutek didepan Ali, sesungguhnya Prilly sendiri sedang berusaha menutupi rasa cintanya supaya Ali tidak besar kepala.

Pacar TemanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang