Part 48

8.7K 617 30
                                    

Author's POV

TOK... TOK... TOK...

      Prilly bergegas turun dari lantai atas untuk membukakan pintu. Kebetulan sibibik yang biasanya bertugas sedang izin pulang kampung. Dengan sedikit kekhawatiran Prilly membukakan pintu untuk tamu yang berkunjung pukul 22:40 malam itu. Takutnya Prilly tamu yang datang itu adalah penjahat, karna ia sedang sendirian dirumah yang terbilang besar dan megah itu. Terlebih bunyi ketokan itu terdengar sangat tidak sabar.

"Aliii??" Ucap Prilly shok begitu melihat siapa tamu yang datang itu.

"Prilly..." ucap Ali terdengar lemah setelah terpaku beberapa menit, sebelum berakhir dengan memeluk erat Prilly.

Pelukan kerinduan dari dua orang yang saling mencintai, namun terlalu munafik untuk mengakuinya. Baik Ali maupun Prilly memejamkan mata erat seerat pelukan mereka, tidak satupun diantara mereka yang bersuara selain hembusan nafas ditelinga masing-masing.

Berpisah selama lebih dari 3 bulan ternyata bukan hal yang mudah bagi keduanya. Terbukti sekarang benteng tinggi yang selalu dibangun Prilly untuk menjauhkan Ali darinya, kini runtuh seketika dikalahkan oleh kerinduan yang tak terbendung.

"I miss you..."  ucap Ali lembut tepat didepan wajah Prilly setelah pelukan mereka merenggang.

"Kamu tau dari mana aku udah pulang?" Tanya Prilly mengalihkan topik. Prilly masih takut mengakui kerinduannya mengingat Ali telah menjadi milik orang lain.

"Tadi siang waktu aku kekampus, aku kayak ngeliat kamu gitu naik taksi gak jauh dari kampus aku. Sayangnya tadi ada UTS jadi aku gak bisa ngejar taksi itu. Makanya pulang kuliah aku langsung kesini, ternyata yang aku liat tadi itu beneran kamu." Jelas Ali dengan mata berbinar-binar. Terlihat jelas betapa bahagianya dia saat ini.

"Duduk, biar aku bikinin minum." Ucap Prilly setelah lama tersenyum mendengar penjelasan Ali. Prilly masih tak menyangka Ali-nya ternyata tak berubah sama sekali.

"Gak usah, aku gak haus kok." Ucap Ali duduk disofa lalu menarik tangan Prilly agar duduk disampingnya.

"Kemana aja sih kamu ah? Tiba-tiba ngilang gak ada kabar selama berbulan-bulan. Udah gitu baliknya juga diam-diam. Mau bikin aku mati penasaran ya kamu?" Omel Ali yang lebih terdengar seperti rengekan.

"Aku balik ke London." Jawab Prilly singkat.

"Aku sempat nyusulin, tapi kamu gak ada!"

"Aku sama kak Prisil udah pindah dari apartement yang lama."

"Sengaja ngindarin aku?!"

"Ali..."

"Apa? Prill, aku gak ngerti kamu kenapa begini banget sama aku. Oke, salah aku emang banyak, tapi kan perlahan aku udah berubah Prill. Kamu tau itu kan?"

"Iya aku tau..."

"Trus kenapa kamu pergi gitu aja tanpa kabar? Kamu tau nggak, aku tu udah kayak anak ayam kehilangan induk nyariin kamu. Gak ada lagi rasa yang lebih sakit selain kehilangan kamu waktu itu."

"Maafin aku..."

"Gak perlu minta maaf, aku cuma minta kamu jelasin kenapa kamu tiba-tiba pergi dan menghilang?"

"Awalnya aku depresi Li, aku cinta sama kamu tapi aku belum siap tersakiti lagi karna masa lalu kamu. Dan disaat bersamaan aku diterima kuliah di London. Makanya aku mutusin buat pergi ninggalin kamu. Aku berniat fokus kuliah dan ngelupain kamu."

"Woww... tega ya kamu mau ngelupain aku. Padahal aku udah berjuang mati-matian demi kamu, berusaha jadi lebih baik untuk kamu. Tapi kamu masih aja fokus pada masa lalu aku, padahal kamu tau cinta aku ke kamu sangat besar."

Pacar TemanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang